Berita Lubukinggau

Perbaikan Tanjak Diklaim Terbesar di Dunia di Lubuklinggau Telan Biaya Miliaran Rupiah

Akibatnya, saat itu pristiwa ini viral di media sosial karena saat pembangunan dulu diinformasikan menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Sri Hidayatun
eko hepronis/tribunsumsel.com
Pemerintah Kota Lubuklinggau akan memperbaiki tanjak di Gedung Taman Olahraga Megang Kota Lubuklinggau yang rusak karena diterjang angin puting beliung, (8/11/2024), Tanjak terbesar di dunia di Lubuklinggau belum diperbaiki, ternyata bahannya ternyata pesan dari China 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau berencana akan melakukan perbaikan penutup dinding berbentuk tanjak di Gedung Taman Olahraga Megang (TOM) Kota Lubuklinggau Sumsel.

Sebelumnya bangunan berbentuk tanjak itu rusak lepas diterjang angin puting beliung.

Peristiwa lepasnya bangunan diklaim terbesar di dunia ini karena disapu angin puting beliung, Sabtu 5 Oktober 2024 lalu.

Akibatnya, saat itu pristiwa ini viral di media sosial karena saat pembangunan dulu diinformasikan menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kota Lubuklinggau, Taufik mengatakan untuk perbaikan tanjak tersebut akan dilakukan tahun 2025 ini.

"Tapi sebelum rehabilitasi dilakukan akan dilakukan penguatan-penguatan baru terutama rangka-rangka tanjak tersebut," kata Taufik pada wartawan, Senin (17/2/2025).

Taufik mengatakan diupayakan kedepan material yang digunakan jauh lebih baik, kemungkinan akan dilakukan dengan material kalvanis sehingga tahan terhadap cuaca luar atau out door.

"Penyebab belum diperbaiki kemarin, karena mengalami kerusakan karena akan dilakukan penganggaran ulang karena anggaran tahun 2024 kemarin terbatas hingga harus dianggarkan ulang," ujarnya.

Selain itu, kata Taufik material yang digunakan harus memesan dulu karena tidak tersedia dalam jumlah banyak, karena material ACP itu jumlahnya sangat terbatas.

Baca juga: Pemkot Lubuklinggau Sebut Wacana Honorer Dirumahkan Jadi Opsi Terakhir, BKPSDM Lakukan Inventarisir

"Karena tidak ready harus memesan lagi dari luar khususnya Cina, ketika baru datang nanti baru kita pasang," ujarnya.

Taufik mengungkapkan pihaknya tidak mau gegabah supaya jangan sampai sudah direhabilitasi tidak maksimal sehingga rusak lagi. Untuk itu akan dipelajari lagi supaya lebih baik dan hasilnya kokoh.

"Penyebabnya kemarin saat kejadian disebabkan angin yang sangat kencang di Kota Lubuklinggau, bukan hanya TOM Megang tapi saat itu seluruh Kota Lubuklinggau angin sangat deras. Tidak seperti biasanya, angin kencang tanjak jadi lepas karena angin kencang," ungkapnya.

Baca berita menarik lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved