Berita UMKM

Mengenal Keunikan Lemari Prada Sriwijaya Khas Kayuagung OKI, Berbahan Kayu Tembesu, Segini Harganya

Motif ukiran yang menonjolkan keemasan sebagai simbol keagungan dan kemewahan, membuat lemari prada Sriwijaya khas Kayuagung OKI banyak diminati.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
PENGRAJIN -- Tarnadi salah seorang pengrajin lemari Prada Sriwijaya di Kelurahan Cintaraja saat ditemui, Senin (17/2/2025). Tarnadi sudah menjalani usahanya sejak tahun 1982 atau 43 tahun silam. 

TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Motif ukiran khas dan warna yang menonjolkan keemasan sebagai simbol keagungan dan kemewahan, membuat lemari prada Sriwijaya khas warga Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan memiliki keunikan tersendiri.

Hampir sebagian besar warga yang bermukim di Kayuagung masih menyimpan Lemari Prada Sriwijaya yang kerap ditemui di dalam rumah.

Dengan ukiran bentuk bunga melati dan teratai dengan warna dominan kuning keemasan merupakan pengaruh Cina atau Budha sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan masih melekat hingga sekarang.

Salah seorang pengrajin lemari di Kelurahan Cintaraja yang sudah turun-temurun, Tarnadi mengaku jalani usaha sejak tahun 1982 atau 43 tahun silam.

"Sudah generasi kedua dulu awalnya usaha orangtua. Karena memang lemari ini sudah ada sejak dahulu dan tidak tergerus zaman," katanya sewaktu ditemui di sela kegiatan pembuatan lemari pada Senin (17/2/2025) pagi.

Masih kata Tarnadi, dengan usaha yang telah digeluti sejak puluhan tahun silam membuat pelanggan tersebar sampai ke provinsi lain.

"Sudah banyak langganan yang jauh datang seperti dari Provinsi Bangka, Lampung, Jambi dan lainnya beli lemari di sini. Tetapi rata-rata tetap orang asli Kayuagung yang sedang merantau," urainya.

Dijelaskan, untuk proses pembuatan dimulai dari mengumpulkan bahan kayu jenis tembesu.

Setelah itu barulah dilakukan pemotongan dan pembentukan ukuran pakai mesin.

"Setelah terbentuk sesuai ukuran yang diinginkan, proses berlanjut yaitu mengukir bagian kayu sesuai dengan motif prada Sriwijaya,"

"Selanjutnya proses terakhir yaitu mengecat lemari yang sudah dirakit dan dijemur selama kurang lebih 7 hari agar hasilnya maksimal dan bisa bertahan lama," ungkapnya.

Dikatakan, setiap bulannya dapat menghasilkan antara 4 sampai 10 lemari tergantung dari jumlah pesanan yang diminta pelanggan.

"Kalau sekarang karyawan tetap disini ada 2 orang dan bila banyak pesanan baru karyawan ditambah. Setiap bulan rata-rata bisa hasilkan 2 set (4 lemari) yang dikerjakan 2 orang dan kalau banyak karyawan bisa hasilkan 6 set lemari," ujarnya.

Menurutnya, ramainya pesanan biasa terjadi menjelang hari lebaran  yang mana banyak warga ingin menghiasi ruang tamu rumahnya dengan Lemari Prada Sriwijaya ini.

Selain itu, banyak pemesan kerap terjadi setelah Idul Fitri atau lebaran karena banyak pasangan pengantin yang melangsungkan pernikahan.

"Seusai dengan adat istiadat warga Kayuagung, setiap pernikahan anak mereka wajib bawa-bawaan (seserahan) termasuk lemari syarat yang wajib untuk dipenuhi. Makanya warga asli Kayuagung, pasti di rumah mereka selalu ada lemari seperti yang saya buat ini," jelasnnya, sembari melanjutkan proses memahat kayu tembesu.

Saat disinggung mengenai harga jual lemari. Tarnadi menyatakan nilainya dibedakan seusia dengan ukuran dan kesulitan proses pembuatannya.

"Teruntuk ukuran lemari nomor 3 paling kecil ukuran 1 meter dijual Rp 5.000.000 setiap setnya. Lalu nomor 2 ukuran 1 meter 30 cm Rp 7.000.000 dan paling besar nomor 1 harga jualnya Rp 10.000.000 setiap setnya," pungkasnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved