Seputar Islam

Inna Hadza Larizkuna Ma Lahu Min Nafad, Surat Sad ayat 54 Amalan Doa Mohon Rezeki Malam Nisfu Syaban

Inna hāżā larizqunā mā lahu min nafād, Artinya: Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya (QS. Sad : 54)  

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
DOA MOHON REZEKI --Ilustrasi Doa Mohon Rezeki Malam Nisfu Syaban, Inna Hadza Larizkuna Ma Lahu Min Nafad, Surat Sad ayat 54. 

Oleh karenanya, setiap rezeki yang Allah takdirkan dapat diraih dengan usaha dan bekerja. Apabila seseorang mendapatkannya dengan cara yang batil, maka apa yang ia manfaatkan dalam kehidupannya tidak halal hukumnya.

Dalam Al-Qur'an surat An-Najm ayat 39-41, Allah SWT berjanji akan memberikan balasan sesuai apa yang diusahakan hamba-Nya.

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

وَأَنَّ سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰ

ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ

Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

2. Mendatangkan kebahagiaan lahir dan batin


Ciri-ciri rezeki yang berkah adalah rezeki yang walau jumlah sedikit tetapi manfaatnya sangat bisa dirasakan. Sebagai contoh, gaji hasil bekerja mencukupi kebutuhan rumah tangga dan dapat bersedekah pada tetangga.

Ciri harta yang melimpah tetapi tidak berkah antara lain dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pemiliknya seringkali ditimpa penyakit lahir dan batin, pemiliknya cenderung pelit dan sangat enggan membelanjakan harta untuk kepentingan agama dan orang banyak.

Jika hal tersebut terdapat dalam diri kita, ada baiknya segera bertaubat kepada Allah. Salah satunya yakni dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat.

3. Rezeki yang diimbangi dengan ibadah, doa, zikir, dan tawakal
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad)


4. Rezeki yang dibelanjakan di jalan Allah
Hal ini telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261,

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved