Seputar Islam

Ayat Faidza Azzamta Fatawakkal Alallah, Apa Bila Kamu telah Membulatkan Tekad Maka Bertawakkallah

Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/canva/lisma
AYAT ALQURAN -- Ilustrasi orang yang berusaha sukses, berikut arti ayat Faidza Azzamta Fatawakkal Alallah, Apa Bila Kamu telah Membulatkan Tekad Maka Bertawakkallah. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Lafal faidza azamta fatawakkal alallah memiliki arti Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.

Kalimat tersebut datang dari firman Allah tepatnya potongan ayat dari surat Ali Imran ayat 159. Ayat ini menerangkan tentang pentingnya berusaha, bertekad namun tidak melupakan tawakal (berserah diri) sebelum dan sesudahnya. 

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

SURAT ALI IMRAN AYAT 159 LENGKAP TULISAN ARAB DAN ARTI


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya:
 Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu.

 Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting).

Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

Antara Tekad dan Tawakal

Dikutip dari laman nu.or.id, tekad (bertindak/berusaha) dan tawakal saling berhubungan bila kita adalah manusia beriman.

Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Iman Al-Hakim dari Ja’far bin Umaiyahdari ayahnya, ia berkata:

”Seorang berkata kepada Nabi saw, Aku lepaskan untaku dan (lalu) akubertawakal?. Nabi Bersabda: Ikatlah, kemudian bertawakalah” Dalam hadist lain di sebutkan: “Amir bin Umaiyah ra berkata: ‘Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, Apakah aku ikat dahulu (tungganganku)lalu aku bertawakal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakal?”

Beliaumenjawab, ‘Ikatlah kendaraan (unta)mu lalu bertawakallah‘. Imam Hakim mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa Rasulullah telah menegaskan: “Orang yang bertawakkal adalah orang yang menebar benih di ladang, kemudian berserah diri kepada Allah“.

Dari kisah di atas terdapat  pelajaran, bahwa ada 2 waktu kita bertindak/berusaha.

Berdasarkan QS Ali Imran: 159, tawakal setelah tekad. Artinya bisa saja sebelum bertindak.  Sementara berdasarkan hadits Imam Ibnu Hibban diatas, tawakal diletakan setelah bertindak.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved