Breaking News

Berita Viral

Tak Alami Gangguan Jiwa, Kabid Dokkes Sebut Valyano, Siswa SPN yang Dipecat Cerdas di Atas Rata-rata

Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Dr. Nariyana yang menyatakan Valyano tidak mengalami gangguan jiwa. 

|
Editor: Weni Wahyuny
tangkapan layar Youtube TVR Parlemen
SISWA SPN POLDA JABAR DIPECAT JELANG PELANTIKAN - Ipda Ferren Azzahra Puti menjadi perbincangan setelah mendiagnosis Valyano menderita NSD hingga membuatnya dikeluarkan dari SPN Polda Jabar (kiri). (kanan) sosok Valyano Siswa SPN Polda Jabar Disebut NPD oleh Polwan. Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Dr. Nariyana yang menyatakan Valyano tidak mengalami gangguan jiwa.  

Dilansir dari Tribunnews, Anggota Bagian Psikologi SDM Polda Jabar, Ipda Ferren Azzahra Putri juga memberikan pernyataan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI terkait pemberhentian Valyano dari statusnya sebagai Bintara SPN Polda Jabar

"Yang bersangkutan (Valyano Boni Raphael) itu NPD, hanya saja yang kami sebutkan pada saat pemulangan itu salah satu contoh perilaku yang menjurus kepada NPD," kata Ferren, dikutip dari tayangan YouTube TVR Parlemen, pada Minggu (9/2/2025). 

Ferren lalu menjelaskan sejumlah perilaku Valyano yang menjurus ke NPD. 

"Contoh anak kami dinyatakan NPD adalah saat lari bersama siswa anak kami bersorak 'Brimob' dan itu dianggap oleh Bakpesi Polda Jabar NPD," kata Ferren di DPR RI. 

Ipda Ferren juga menyebut perilaku lain Valyano yang menjurus ke NPD adalah ketika meminta fasilitas kesehatan yang tak sesuai aturan di SPN Polda Jabar

"Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN yang bersangkutan tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat impaksi gigi, ingin dirawat di Siloam ingin mendapat fasilitas terbaik," ujar Ferren. 

Baca juga: Kisah Valyano Sempat Depresi Gegara Dipaksa Masuk TNI, Kini Cita-cita Jadi Polisi Pupus Usai Dipecat

Dikatakan Ferren, Valyano juga melakukan eksploitasi interpersonal karena pernah menyuruh siswa SPN lain menyabetkan lidi ke punggungnya. 

"Dengan maksud seolah dipukuli pengasuh. Karena dilakukan pemeriksaan tidak terbukti adanya pemukulan dan penculikan tersebut, Propam kami sudah melaksanakan pemeriksaan," katanya. 

Ibunda Valyano Beri Penjelasan di Gedung DPR 

Dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPR, Veronica Putri Amalia selaku ibu memberikan penjelasan terkait kondisi anaknya. 

Sang ibu mengakui anaknya memang pernah dikeluarkan dari TNI AL karena saat itu anaknya memang mengalami depresi. 

"Status anak kami dikeluarkan dari TNI betul depresi karena saya yang memaksa anak kami waktu masuk TNI, jadi tidak sesuai hati nurani karena dia ingin masuk polisi," katanya. 

Namun, menurut sang ibu, Valyano gagal lolos polisi karena buta warna bukan karena depresi. 

"Anak kami tidak bisa masuk polisi karena anak kami buta warna parsial dan bisa masuk TNI dengan jalur menembak. Depresinya anak kami karena memang tidak sesuai dengan keinginan hati nuraninya dia," katanya. 

Sang ibu juga menyangsikan bila Valyano mengalami depresi selama menjalani pendidikan di SPN Polda Jabar

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved