LPG 3 Kg

Elpiji 3 Kg di Muara Enim Langka, Pedagang Kaki Lima Curhat Terpaksa Libur Jualan : Bayangkan Pak !

Masyarakat Muara Enim, Sumsel khususnya pedagang kaki lima mengeluh gas elpiji 3 kg langka.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ARDANI ZUHRI
LPG LANGKA -- Ratusan warga Muara Enim dan sekitarnya terlihat mengantri hanya untuk mendapatkan isi ulang tabung gas 3 kg di kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel, Rabu (5/2/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM -- Masyarakat Muara Enim, Sumsel khususnya pedagang kaki lima mengeluh sulitnya mendapat isi ulang tabung gas elpiji 3 kg. 

Meski sudah berkeliling dan mengantre di beberapa pangkalan namun tetap tidak kebagian sehingga usaha dagangannya terpaksa libur. 

"Saya sudah dua hari mencari gas, dan sudah empat pangkalan yang didatanginya namun tetap tidak dapat. Jika sampai besok tidak dapat terpaksa jualan ditutup sementara," ujar Ihsan (18) yang sehari-hari berjualan pecel lele ini, Rabu (5/2/2025).

Menurut Ihsan, bahwa sejak dilarangnya pedagang eceran menjual gas 3 kg, otomatis keberadaan gas bertambah sulit.

Baca juga: Pangkalan LPG 3 Kg di Banyuasin Batasi Pembelian Bagi Pengecer dan Warung, Masyarakat Jadi Prioritas

Bahkan ia sudah dua hari berkeliling mencari informasi di mana ada pangkalan jualan gas 3 kg, namun setiap tahu lokasinya ternyata sudah ratusan masyarakat mengantri sehingga ketika ia ikut antrian ternyata sudah habis. 

Melihat kondisi ini, kami merasa lebih baik harganya mahal tapi mudah didapat daripada harganya murah tetapi barangnya selalu habis. 

"Coba bayangkan pak, kami sudah dua hari harus menutup jualan hanya mencari gas. Kami ingin kembalikan aturan seperti dulu pengecer bisa jualan juga sehingga kami bisa membeli kapan saja dan ada dimana-mana. Ini kendalanya kami juga tidak tahu lokasi pangkalan ini sehingga menyulitkan sekali," ujarnya. 

Ihsan berharap kepada pemerintah untuk secepatnya ditangani sehingga kelangkaan gas ini tidak berlarut-larut sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak. 

"Jika kami tidak jualan maka tidak pemasokan bagi keluarga kami," kata dia. 

Hal senada dikatakan oleh Hatta (40) yang sehari-harinya berjualan gorengan di depan RSUD dr HM Rabain Muara Enim, bahwa ia merasa capek sekali baik pikiran maupun tenaga sebab setiap hari harus mencari gas 3 kg.

Sebab gara-gara berkelling mencari gas, terpaksa jualannya ditutup sementara sebab tidak bisa berjualan lagi. 

"Seharusnya jika Presiden memerintahkan A, maka bawahannya melaksanakan perintah tersebut. Katanya kemarin sudah ada di pengecer, namun sampai hari ini kami masih membeli di pangkalan," tegasnya.

Sementara itu menurut Alpian (66) pemilik pangkalan gas 3 kg, bahwa pihaknya menyalurkan gas setiap hari Rabu dan Sabtu.

Dan hari ini, gas yang masuk sebanyak 280 tabung, dan kita langsung jual langsung ke masyarakat dengan harga sesuai HET.

Karena gas isi ulang ini sedikit, sedangkan warga yang antre ratusan terpaksa kita harus bagi setiap KK hanya bisa satu tabung dengan harapan bisa dapat semua.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved