Berita Pagar Alam

DPRD Pagar Alam Datangi Pengusaha Untuk Sosialisasikan Penggunaan Tapping Box, Demi Tingkatkan PAD

Salah satu upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Pagar Alam melalui sektor pajak.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Wawan Septiawan
Ketua DPRD Pagar Alam, Hj Jenni Sandiah (HJS) saat bertemu langsung dengan sejumlah pedagang bakso di Kota Pagar Alam. 

LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Salah satu upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Pagar Alam melalui sektor pajak.

Ketua DPRD Kota Pagar Alam Hj Jenni Sandiyah (HJS) mulai turun langsung ke lapangan untuk bertemu dengan sejumlah pemilik usaha di Kota Pagar Alam.

Jenni mengunjungi sejumlah pedagang bakso di Kota Pagar Alam untuk mengajak para pengusaha bidang kuliner tersebut dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan PAD melalui penerimaan pajak.

Sebelumnya Pemkot Pagar Alam telah mensosialisasikan penggunakan tapping box disejumlah tempat usaha mulai dari usaha kuliner seperti resto dan sejenisnya serta usaha hotel dan villa. Namun sampai saat ini hal tersebut belum berjalan dengan maksimal.

Jenni mengatakan, jika saat ini pemkot Pagar Alam harus bekerja extra untuk mengajak masyarakat yang memiliki usaha untuk bisa taat pajak.

"Upaya penerimaan pajak melalui tapping box yang merupakan sistem yang digunakan untuk memantau dan merekam transaksi pada bisnis yang menjadi objek pajak daerah, seperti restoran, hotel, hiburan, dan bisnis parkir sepertinya tidak maksimal," ujarnya.

Baca juga: Kurma Jenis Barhee Kini Mulai Dibudidayakan di Pagar Alam, Beberapa Pohon Sudah Mulai Berbunga

Baca juga: Rendi Saputra Terpilih Menjadi Ketua PERBASI Pagar Alam, Setelah 15 Tahun Dijabat Oleh Rorry Rasman

Pasalnya berdasarkan laporan dari pihak Bank SumselBabel masih ada pelaku usaha yang nakal dengan cara tidak mengaktifkan tapping box yang ada ditempat usaha mereka.

"Mereka mengakali dengan hanya mengaktifkan beberapa hari saja, namun selebihnya dinonaktifkan sehingga transaksi yang ada tidak tercatat," katanya.

Untuk itu, saat ini pihaknya mengajak pelaku usaha untuk duduk bersama agar penggunaan tapping box bisa diterapkan dengan baik agar penerimaan PPN dapat berjalan dengan baik.

"Harusnya para pelaku usaha tahu bahwa PPN 10 persen dari hasil penjualan mereka bukan menjadi beban penjual. Pasalnya hal itu dibebankan kepada pembeli untuk itu harusnya pedagang tidak dirugikan," ungkapnya.

Namun memang sosialisasi PPN di masyarakat harus masif dilakukan agar masyarakat saat melakukan transaksi tidak terkejut jika ada tambahan PPN tersebut.

Rahmad pengusaha bakso di Pagar Alam mengatakan, jika pihaknya siap menerapkan PPN disetiap transaksi di warung baksonya.

Namun sosialisasi terkait PPN tersebut bisa dilakukan dengan pemerintah agar pembeli mereka tidak terkejut jika harus membayar PPN tersebut.

"Kami pengusaha bakso akan berkumpul terkait hal ini. Semoga semuanya bisa sepakat untuk menggunakan tapping box atau dengan cara lain untuk memberikan sumbangsi PPN ke negara," katanya.

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved