Berita Musi Rawas

Saling Tunggu Karena Takut Padi Dimakan Hama, Membuat Petani di Trikoyo Musi Rawas Telat Tanam Padi

Menurut sejumlah petani, Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas adalah desa paling lambat dan paling terakhir untuk tanam padi. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Eko Mustiawan
Warga di Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas saat tanam padi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Disaat petani padi di desa lain memasuki musim panen, namun tidak untuk petani di Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel yang saat ini baru sebagian kecil tanam padi. 

Bahkan, saat inipun masih banyak lahan persawahan yang bongkor atau belum diurus oleh pemiliknya dan belum ada tanda-tanda untuk tanam padi, dan sebagian baru pengolahan lahan. 

Menurut sejumlah petani, Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas adalah desa paling lambat dan paling terakhir untuk tanam padi. 

Hal tersebut dikarenakan bukan soal suplai air yang kurang, melainkan karena kekompakan sesama petani yang kurang, sehingga antara petani saling tunggu untuk tanam padi, hingga akhirnya tak kunjung tanam.

Padahal masa panen di Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas sudah berlangsung sejak bulan September 2024 lalu.

Namun hingga Januari 2025, baru sebagian kecil petani yang tanam padi. 

"Disini paling terakhir tanam padi, panen sudah sekitar bulan September lalu" kata Imam, salah seorang petani di Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas kepada Sripoku.com, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Meski Sudah Ditetapkan Pemerintah, Harga Padi di Bulukumba Masih di Bawah HPP

Baca juga: Panen Padi di Lubuklinggau Tahun Ini Diprediksi Melimpah, Ditandai Dengan Buah Padi yang Bagus

Menurutnya, kendala yang menjadikan petani malas tanam padi, karena antara petani satu sama lainnya, saling tunggu untuk tanam padi, sampai akhirnya berlarut-larut. 

"Petani disini kurang kompak, saling tunggu. Tapi sangking lamanya saling tunggu, sampai sekarang banyak belum tanam," ucapnya.

Bahkan, untuk menunggu tanam padi, sebagian petani memilih beralih, ada yang tanam sayuran, ada yang budidaya ikan, dan ada juga petani yang membiarkan lahan sawahnya terbengkalai. 

"Ada yang tanam sayuran, ada yang budidaya ikan sampai panen. Tapi banyak yang sawahnya bongkor," ucapnya.

Sementara itu, petani yang sama juga mengaku, bahwa di desanya paling lambat untuk tanam padi karena masa panen sudah berlangsung sekitar 3 bulan yang lalu. 

"Panen kemarin sekitar bulan September tahun lalu, sampai sekarang belum tanam. Ada anggota tanam, tapi sebagian kecil, ada yang baru ngolah lahan, ada yang masih bongkor," ucapnya. 

Dia juga mengaku, bahwa lambatnya petani tanam padi, bukan soal air, melainkan soal kurangnya kekompakan antara sesama petani.

"Petani disini itu saling tunggu, tidak mau kalau tanam dulu. Sebab, kalau duluan pasti habis, di serang hama, akhirnya gagal panen dan merugi," ungkapnya. 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved