Pendaki Gunung Dempo Meninggal

Pendaki Tewas Saat Hendak Malam Tahun Baru di Puncak Gunung Dempo Polisi Ungkap Pentingnya Persiapan

Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Aras Genda SIk mengeluarkan imbauan terkiat pendakian ke Gunung Dempo.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Wawan Septiawan
Tim gabungan saat mengevakuasi pendaki yang meninggal saat mendaki Gunung Dempo beberapa hari lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Buntut dari meninggalnya salah satu pendaki asal Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu di Gunung Dempo pada Kamis (2/1/2025) kemarin.

Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Aras Genda SIk mengeluarkan imbauan terkiat pendakian ke Gunung Dempo.

"Kejadian kemarin harusnya menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan fisik, perlengkapan memadai, dan pemahaman risiko dalam kegiatan pendakian, terutama di jalur ekstrem seperti Gunung Dempo," ujar Kapolres Pagar Alam.

Pasalnya Gunung Dempo dengan ketingian 3.175 MDPL sudah memiliki jalur yang cukup ekstrem. S

elian itu kondisi cuaca dilokasi sering berubah-ubah yang menuntut pendaki harus menyiapkan fisik sebelum melakukan pendakian.

"Dengan pemahaman tentang Gunung dan kesiapan pendakian yang matang bisa mengurangi resiko terjadinya hal yang fatal," katanya.

Baca juga: Kondisi Terakhir Deko, Pendaki Gunung Dempo Sebelum Meninggal Dunia, Tubuh Menggigil, Tak Sadar

Baca juga: Kronologi Pendaki Asal Bengkulu Meninggal Dunia di Gunung Dempo, Kondisi Sehat saat Mendaki

Dijelaskan Kapolres saat adanya pendaki yang meninggal kemarin tim penyelamat gabungan berhasil mengevakuasi jenazah seorang pendaki yang mengalami hipotermia di Gunung Dempo.

 Korban, Deko Avriansa, dinyatakan meninggal dunia meski telah diberikan pertolongan intensif.

Upaya penyelamatan terhadap seorang pendaki yang mengalami hipotermia di Gunung Dempo berujung duka.

Korban bernama Deko Avriansa (21), mahasiswa asal Sukaraja, Bengkulu, dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya ditemukan dalam kondisi lemah di Tebing Tali Cadas, Jalur Rimau, Kamis (2/1/2025).

Kasi Humas Polres Pagar Alam, AKP Mastoni, menjelaskan bahwa tim penyelamat gabungan telah dikerahkan segera setelah menerima laporan. 

"Kami langsung mengerahkan tim untuk memberikan pertolongan begitu menerima informasi tentang korban. Namun, sekitar pukul 24.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia meski telah diberi pertolongan pertama," ujar Kompol Herry Widodo.

Proses evakuasi yang melibatkan BPBD, TNI/Polri, dan relawan Brigade, dilakukan hingga Jumat pagi (3/1/2025). Jenazah korban berhasil dibawa ke Tugu Rimau sekitar pukul 08.30 WIB, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Besemah Kota Pagaralam untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Diketahui, korban bersama rekannya memulai pendakian pada 31 Desember 2024, pukul 14.00 WIB.

Dalam perjalanan, korban mengalami kesulitan bernapas serta gejala hipotermia, sehingga rekannya segera menghubungi tim penyelamat. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved