Pendaki Gunung Dempo Meninggal

Kondisi Terakhir Deko, Pendaki Gunung Dempo Sebelum Meninggal Dunia, Tubuh Menggigil, Tak Sadar

Melihat kondisi korban makin memburuk Angga, rekan korban berinisiatif turun ke Kampung IV untuk meminta bantuan tim Balai

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Weni Wahyuny
Handout/SRIPOKU.COM
EVAKUASI : Tim gabungan BPBD Kota Pagar Alam dan relawan saat evakuasi pendaki yang meninggal dunia di Gunung Dempo, Jumat (3/1/2025) 

LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Deko Avriansa (21) pendaki asal Kebupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Dempo Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, akhirnya berhasil dievakuasi tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan pecinta alam Kota Pagar Alam.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban pada Selasa (31/12/2024) berangkat dari Seluma bersama rekannya Angga (16) ke Pagar Alam dengan niat mendaki Gunung Dempo.

Tiba di Gunung Dempo, keduanya langsung mendaki ke Puncak Gunung Dempo.

Setelah tiba di puncak Gunung Dempom keduanya sempat camping di pelataran Gunung Dempo.

Setelah itu korban bersama temannya naik ke puncak Merapi Dempo untuk summit

Namun tiba di puncak Merapi korban mulai menunjukan gejala sesak napas.

"Korban ini saat tiba di puncak Merapi mengalami sesak napas. Melihat kondisi itu teman korban dibantu pendaki lain menggendong korban turun ke pelataran Dempo," ujar Kepala BPBD Pagar Alam Jon Hasman didampingi Kabid Kedaruratan Anjas dan Kasi Logistik Panca, kepada sripoku.com, Jumat (3/1/2025).

TIM EVAKUASI : Tim gabungan dari BPBD dan Relawan saat hendak melakukan evakuasi pendaki yang meninggal dunia di Puncak Gunung Dempo. Pendaki asal Bengkulu meninggal dunia diduga alami hipotermia. Sebelum mendaki, ia dalam kondisi sehat.
TIM EVAKUASI : Tim gabungan dari BPBD dan Relawan saat hendak melakukan evakuasi pendaki yang meninggal dunia di Puncak Gunung Dempo. Pendaki asal Bengkulu meninggal dunia diduga alami hipotermia. Sebelum mendaki, ia dalam kondisi sehat. (/BPBD/BRIGADE)

Baca juga: Kronologi Pendaki Asal Bengkulu Meninggal Dunia di Gunung Dempo, Kondisi Sehat saat Mendaki

Melihat kondisi korban makin memburuk Angga, rekan korban berinisiatif turun ke Kampung IV untuk meminta bantuan tim Balai Regestrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk mengevakuasi korban.

"Angga, rekan korban turun melalui Pintu Rimba Kampung IV sedangkan korban bersama pendaki asal Muara Enim turun melalui jalur evakuasi Tugu Rimau," katanya.

Sekitar pukul 18.00 WIB Angga tiba di Pos BRIGADE dan melaporkan kondisi korban.

Mendapat laporan tersebut Tim BRIGADE langsung menuju jalur evakasi Tugu Rimau untuk berusaha mengevakuasi korban.

"Tim pendahulu dari BRIGADE tiba diloaksi korban yaitu disekitar selter II jalur Tugu Rimau sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu kondisi korban sudah sangat memprihatinkan dengan kondisi sesak nafas dan menggigil," ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Ketua BRIGADE Arindi mengatakan, saat tim BRIGADE tiba kondisi korban sudah tidak sadar dan memprihatinkan.

"Saat tim kami tidak kondisi korban sudah memprihatinkan dengan kondisi menggigil dan semua bajunya basah. Namun sekira pukul 01.00 WIB pada Jumat (3/1/2025) korban sudah meninggal dunia," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Diduga Hipotermia, Pendaki Asal Bengkulu Meninggal di Gunung Dempo Pagar Alam

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved