Dokter Tuduh Mencuri Berdamai
Dokter yang Viral Menuduh Pria di Palembang Curi HPnya Akui Kesalahannya, Kini Sepakat Berdamai
Kedua belah pihak itu dipertemukan di kantor Komisi IV DPRD Kota Palembang, usai keduanya sempat saling menuntut permintaan maaf.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
"Tidak ada, jika lihat video viral itu tidak ada klien kami yang menuduh dia (Hermanto) sebagai maling tapi menanyakan kemana HP miliknya berada. Kata 'mencuri' itu dia sendiri yang bilang tapi dia sendiri yang memviralkan ," katanya.
Saat handphone kliennya hilang, kata Rilo, sempat menelepon ke nomor yang hilang tersebut sebanyak dua kali dan menelpon kembali juga tidak aktif, sebelum akhirnya bisa menghubungi nomor pada handphone tersebut.
"Dari cerita klien kami, 2 kali handphone itu ditelpon direject terus ditelpon 15 kali tidak masuk. Terakhir keluar peringatan di handphone itu agar segera mengembalikan handphone atau menghubungi nomor ini," tuturnya.
Saat bertemu dan terjadi keributan, bahkan Hermanto sempat ingin melemparkan traffic cone ke arah kliennya.
"Ini karena miss komunikasi saja, karena klien kami emosi dan dia (Hermanto) menanggapi dengan salah. Bahkan dia nyaris melempari klien kami pakai traffic cone itu kan tidak etis," katanya.
Kendati demikian, ia tetap menyarankan kliennya agar menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan dan win-win solution.
"Kami masih membuka peluang penyelesaian masalah ini secara win-win solution, kami masih menyarankan klien ke arah sana," tandasnya.
Baca juga: Alasan Dokter Iftitah Sepakat Damai Pasca Disebut Tuduh Pegawai Pempek Pencuri HP : Miskomunikasi
Baca juga: BREAKING NEWS: Heboh Dokter Tuduh Pegawai Pempek Mencuri HP Berakhir Damai, Sepakat Tak Saling Lapor
Kronologi Versi Hermanto
Kata Hermanto, tuduhan itu bermula saat ia tanpa sengaja menemukan hp yang tergeletak di Jalan Datuk M Akib depan Puskesmas 23 Ilir Palembang pada Selasa (24/12) sekitar pukul 11.00 WIB.
Awalnya, Hermanto pergi membeli durian pesanan sang adik yang hendak diantar ke Rumah Makan Pindang Musi Rawas Jalan Angkatan 45.
"Saya mau beli durian ke pasar titipan adik terus diminta diantar ke Pindang Musi Rawas," katanya.
Karena saat ia menemukan handphone itu tidak ada orang, Herman membawa handphone tersebut sembari menunggu pemilik handphone menghubungi dan mengambil handphone tersebut.
Setiba di tujuan Herman meminta karyawan rumah makan untuk mengangkat telepon dari pemilik handphone.
"Saya bilang kalau yang punya handphone menelpon angkat dan bilang saya menemukan HP-nya, suruh ambil ke sini, namun belum selesai kami bicara dia datang dengan cara mencaci maki, menghina dan menuduh saya maling," tuturnya.
Karena merasa malu dan terusik dengan pemilik handphone yang terus mencacinya, Herman mengusir oknum dokter tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.