Dokter Tuduh Mencuri Berdamai
Alasan Dokter Iftitah Sepakat Damai Pasca Disebut Tuduh Pegawai Pempek Pencuri HP : Miskomunikasi
Dokter Iftitah Nurisah dan pegawai toko pempek di Palembang bernama Hermanto sepakat berdamai soal tuduhan mencuri hp yang viral di sosial media.
Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
"Pihak pertama dan kedua secara bersama sama tanpa di bawah tekanan maupun paksaan dari pihak manapun sepakat untuk melakukan perdamaian dan sepakat untuk tidak saling melaporkan baik secara pidana maupun gugatan secara perdata," jelasnya.
Lanjutnya, surat kesepakatan ini dibuat dengan sebenar benarnya dan para pihak saling memaafkan.
"Ditandatangani kedua belah pihak dengan disaksikan semua anggota DPRD Kota Palembang komisi IV yang hadir siang hari ini, serta anggota komisi IV yang hadir ikut tandatangan, pihak keluarga kedua belah pihak," katanya.
Syaiful juga menerangkan bahwa setelah ditandatangani kesepakatan ini, sudah saling memaafkan.
Sementara kaitan dengan segala sesuatunya baik dari postingan apapun.
"Kami sepakat bahwa tidak ada pihak yang saling direndahkan dan merendahkan lalu saling menjaga harkat martabat dari dr Iftitah Nurisah dan Hermanto," tutupnya.
Kronologi Versi Hermanto
Kata Hermanto, tuduhan itu bermula saat ia tanpa sengaja menemukan hp yang tergeletak di Jalan Datuk M Akib depan Puskesmas 23 Ilir Palembang pada Selasa (24/12) sekitar pukul 11.00 WIB.
Awalnya, Hermanto pergi membeli durian pesanan sang adik yang hendak diantar ke Rumah Makan Pindang Musi Rawas Jalan Angkatan 45.
"Saya mau beli durian ke pasar titipan adik terus diminta diantar ke Pindang Musi Rawas," katanya.
Karena saat ia menemukan handphone itu tidak ada orang, Herman membawa handphone tersebut sembari menunggu pemilik handphone menghubungi dan mengambil handphone tersebut.
Setiba di tujuan Herman meminta karyawan rumah makan untuk mengangkat telepon dari pemilik handphone.
"Saya bilang kalau yang punya handphone menelpon angkat dan bilang saya menemukan HP-nya, suruh ambil ke sini, namun belum selesai kami bicara dia datang dengan cara mencaci maki, menghina dan menuduh saya maling," tuturnya.
Karena merasa malu dan terusik dengan pemilik handphone yang terus mencacinya, Herman mengusir oknum dokter tersebut.
"Karena posisi rumah makan waktu itu lagi ramai orang makan, saya usir dia. Dia datang berempat, " katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.