Berita Viral
Nasib Dwi Kerja di Toko Roti Lindayes, Sering Lembur Berujung Dianiaya Hingga Gajian Tak Tentu
Ayu korban dianiaya anak bosnya di Lindayes mengaku sistem kerja toko milik orangtua George Sugama itu sering harus lembur hingga tengah malam.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Mengurai cerita awal mula dirinya bekerja toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, Dwi Ayu Darmawati korban dianiaya anak bosnya.
Sistem kerja toko milik orangtua George Sugama itu sering harus lembur hingga tengah malam, ungkap Dwi Ayu Darmawati.
Tanggal gajian juga tak tentu kapan dibayarkan oleh sang bos.
Baca juga: Sosok Perekam Video Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan, Rekan Korban Ayu Kini Menghilang Ketakutan

Awalnya, Ayu melamar sebagai SPG di toko roti tersebut.
Namun belakangan sejumlah karyawan mengundurkan diri, yang membuatnya harus mengemban sebagai kasir.
"Aku sebagai kasir, awalnya pas ngelamar disana SPG, tapi karena senior saya pada keluar semua, jadi saya ditunjuk sebagai kasir," ungkap Dwi Ayu saat diwawancarai di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
Dwi mengatakan, ia bekerja tanpa kontrak resmi. Saat melamar pun ia hanya diwawancara.
"Disini gajinya tidak ada tanggal, jadi keresahan dari teman-teman itu sih," katanya.
Tak jarang Ayu dan rekan kerjanya harus lembur hingga tengah malam.
Ia bekerja dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. bahkan pukul 01.00 WIB karena kurangnya tenaga kerja.
"Aku full time, karena kekurangan orang dan juga kerjanya kan banyak jadi kita kerjanya pulang jam 12 atau jam 1 pagi," beber Ayu.
"Kalo lembur itu hitungannya Rp150 ribu, dibayar di akhir, tapi kita kan kadang lewat dari jam kerja, itu gak ada tambahan," ungkapnya.
Baca juga: Karyawan Toko Roti Lindayes Kompak "Resign", Dwi Bongkar Tabiat Ibu George Sugama Sering Tahan Gaji
Seiring berjalannya waktu, Ayu dan beberapa karyawan kerap disuruh-suruh oleh George Sugama sang anak bos yang kini jadi tersangka kasus penganiayaan.
George Sugama kerap memerintahkan karyawannya untuk mengambilkan pesanan makanan untuk diantar ke kamarnya.
Tak jarang, para karyawan tersebut mengeluhkan perintah yang bukan dari bosnya itu.
"Sebelumnya sudah pernah ke kamarnya, nganter makanan ke kamar tapi saya gak mau lagi karena kok jadi keseringan, temen-temen yang lain juga ngeluh 'gue nih sebenarnya kerja apaan' karena kan mengganggu pekerjaan juga misal lagi ramai, itu sih keluhan karyawan," terangnya.
Ayu yang memilih untuk menolak perintah George tersebut akhirnya menjadi korban penganiyaan yang dilakukan anak bos tersebut.
Ayu langsung mengundurkan diri dan merasa trauma atas kejadian tersebut.

Ia juga memilih untuk tak kembali mengambil gaji terakhirnya yang belum dibayar.
"Itu gaji saya yang belum dibayar hanya bulan Oktober. Di situ bos saya sempat untuk saya ngambil ke tokonya. Tapi kan karena kondisi saya yang kayak gini nggak memungkinkan untuk saya mengambil gaji ke sana," terangnya.
Kini, rekan-rekannya pun menyusul Ayu kompak memilih berhenti (resign).
Adapun, alasan rekan-rekan Ayu memilih resign tersebut lantaran gajinya tak kunjung dibayar.
"Teman-teman saya masih bekerja karena berharap gaji keluar terlebih dahulu. Tapi memang tetap nggak keluar (gajinya), akhirnya teman saya keluar semuanya, sekitar 3 orang (bagian depan atau kasir)," katanya.
Dwi Ayu mengungkapkan bahwa Linda Pantjawati memang sering menahan gaji karyawannya tiga bulan sekali.
"Ada beberapa teman saya yang gajinya ditahan, dia bisa mengambil tahun depan, Januari. Setahu saya ya, setiap penahanan gaji itu tiga bulan," jelas Dwi.
Ditawarkan Pekerjaan dari Jhon LBF
Beruntung, Ayu kini bisa melanjutkan mencari nafkah lewat bantuan tangan dari pengusaha Jhon LBF.
Tak tanggung-tanggung, Jhon juga memberikan Ayu kesempatan untuk melanjutkan kuliah.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada bang Jhon, dan teman-teman lain yang sudah membantu dan memberikan bantuan hukum kepada saya untuk menyelesaikan kasus ini dan memberikan pekerjaan di perusahaan beliau," ujar Ayu.
"Dan memberikan beasiswa kuliah di universitas terbaik di Jakarta," tandasnya.
Bantah Dituding Korupsi
Dwi Ayu Darmawati juga membantah tudingan dirinya korupsi uang setoran roti.
Sebelumnya, tudingan tersebut dilayangkan oleh Linda Pantjawati, ibunda George Sugama Halim sekaligus bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur.
Dwi Ayu dinilai kerap menunggak uang setoran yang nilai diatas gaji perbulan.
Terkait hal ini, Dwi Ayu memberikan jawabannya terkait kesaksian dari para rekan kerjanya.
"Kalo uang setoran tuh kalau dapatnya segitu yaudah saya setorin segitu, kalau emang ada minus dia mau potong gaji ya potong, tapi selama saya kerja disitu saya gak pernah dipotong gaji, mala saya dikasih duit tambahan," terang Ayu, dilansir dari Youtube Intens Investigasi, Jumat, (20/12/2024).
Baca juga: Kini Berharap Damai, Linda Pantjawati Ngaku Alami Kerugian Imbas Geogre Aniaya Pegawai Toko Roti
Dwi Ayu menyebut justru ibunda George lah yang sering semena-mena menyalahkan karyawannya.
"Dia tu selalu kayak 'kok segini doang' ya saya ngomong 'emang dapatnya segitu bu mau gimana lagi' dia juga selalu nuduh ke karyawan teman saya 'ini toko sepi gara-gara kalian', teman-teman saya kayak kok nyalahin kita sih, gitu," beber Ayu.
Sebelumnya, Linda Pantjawati menuding Dwi Ayu Darmawati sering melakukan korupsi terhadap uang hasil penjualan roti.
Hal tersebut lantaran Dwi Ayu Darmawati selama bekerja kerap menunggak uang setoran yang nilai diatas gaji perbulan.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Kamis (19/12/2024) awalnya Linda menjawab soal tudingan menunggak gaji sang karyawati sejak bulan Oktober 2024.
Linda mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan gaji tersebut, tapi Ayu enggan mengambilnya.
"Temenya sudah datang gajian, si Ayu saya juga suruh ambil gajian tapi dia gak mau datang, Karena sudah viral mungkin dia juga merasa gimana, saya suruh dia datang ambil datang ini sudah dihitung," katanya.
Menurutnya, Ayu mendapat gaji sekitar Rp 2,1 juta.
Tapi kata Linda, Dwi Ayu Darmawati juga ternyata memiliki tunggakan setoran.
"Kekurangan setoran dia itu sekitar Rp 2 juta lebih. Bulan lalu kalau gak salah sekitar lebih dari itu. Tiap bulan setorannya kurang," kata Linda ibu George Sugama Halim.
Saat berkomunikasi soal gaji pun, Linda sudah mengutarakan kekurangan ini ke Ayu.
"Dia bilang gak bisa (datang ambil gaji). Saya cuma jelasin 'gaji kamu ada Rp 2,1 juta tapi duit yang kamu hilangkan sekitar Rp 2 juta lebih. Setorannya kurang, setiap hari," katanya.
Linda pun membuka borok Dwi Ayu Darmawati selama bekerja di toko roti Cakung Jakarta.
Menurutnya, setoran uang yang diberikan tak sesuai dengan laporan.
"Dia kan menjual, diinput di komputer sekian, tapi yang disetor kurang," kata Linda.
Sekitar 5 bulan bekerja di toko roti, kata Linda, sikap Ayu memang tidak begitu baik.
"Sikapnya memang menganggap remeh. Saya tidak mau menceritakan kejelekan orang, biarkanlah. Dia mau menjelekkan saya gak apa-apa," katanya.
Linda menjelaskan selama ini ia mendiamkan tunggakan uang setoran yang diambil Ayu.
"Saat kejadian Goorge itu memukul itu omongan dia semua, kekurangan itu bisa dibuktikan kalau mau lihat, tapi saya punya hati nurani, keadaan dia begini, saya pikir gak tega, ya sudahlah kasih aja supaya dia kan belum kerja juga, tapi dia jadi jumawa. Makanya teman sekerjaan dia jadi kesal sama dia," kata Linda ibu George Sugama Halim.
Sedangkan Dwi Ayu Darmawati mengaku tak mengambil gaji karena merasa trauma.
"Gaji saya yang Oktober belum dikasih, bahkan dia tuh gak via transfer maunya ketemu ngasih cash. Saya kan takut, dia tinggal di toko juga kan. Saya bilang transfer aja bu, dia gak mau. Saya chat lagi gak dibalas," kata Ayu.
Soal tunggakan uang setoran toko roti, Dwi Ayu Darmawati menyangkalnya.
"Kalau uang setoran memang dapatnya segitu saya setor segitu, kalau minus kalau mau potong gaji potong gaji, saya selama saya kerja malah saya dikasih duit tambahan," kata Dwi Ayu Darmawati.'
(*)
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Profil Willy Aditya Anggota DPR RI Ancam Usir Ahmad Dhani dari Rapat RUU Hak Cipta, Kekayaan Rp18 M |
![]() |
---|
Pengakuan Pria di Cirebon Soal Culik Bocah 4 Tahun Pakai Sepeda Hingga Rumahnya Dirusak Warga |
![]() |
---|
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Donggala Sulteng, Langsung Bawa Bagian Tubuh Korban ke Rumah Saudara |
![]() |
---|
Geram Salsa Erwina Duga Ahmad Sahroni Intimidasi 'Main' ke Rumah Orang Tuanya usai Ditantang Debat |
![]() |
---|
Geram Salsa Erwina Duga Ahmad Sahroni Intimidasi "Main" ke Rumah Orang Tuanya usai Ditantang Debat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.