Remaja Tewas Keracunan Jamu

Rika Amalia Akui Sembunyikan Jasad Adik Ipar di Belakang Lemari Usai Beri Jamu Beracun:Aku Gemetaran

Pesan WhatsApp yang dikirim ke Yuda, suaminya, berisi pengakuan Rika yang menyembunyikan jasad adik iparnya tersebut di belakang lemari.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
Rika Amalia (19 tahun) kakak ipar yang bunuh adiknya dengan jamu beracun berkali-kali minta maaf ke suami. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Rika Amalia (19 tahun) berkali-kali mengirim pesan WhatsApp ke suami usai membunuh adik iparnya ANF (13) menggunakan jamu dicampur racun. 

Pesan WhatsApp yang dikirim ke Yuda, suaminya, berisi pengakuan Rika yang menyembunyikan jasad adik iparnya tersebut di belakang lemari.

Rika mengaku panik dan tak menyangka hal itu akan terjadi. 

Dikatakannya, dia akan mencari orang yang memberi jamu itu agar ikut bertanggung jawab dengan apa yang terjadi.

Berikut isi pesannya : 

"Maaf,  Mak nyari-nyari Aisa aku sembunyikan Dio di belakang lemari Karno aku panik badan masih gemetaran smpe skrng kalo Aisa hilang nyawo aku jgo harus hilang nyawo maafin aku aku ajak anak Kito smo aku.

Aku mati Bae. Aku sayang kamu selamo nyo tapi ak dak pantes kamu maafin. Aku ke Lampung kalo aku dak ketemu Dio jugo aku janji jasad ak yang datang.

Maaf. Ini slh aku seharusnya Kito dak pernah ketemu lagi. Aku takut keluarga kamu benci smo aku, termasuk kamu.

Baca juga: Sosok Yuda, Suami Rika Amalia yang Diduga Racuni Adik Ipar di Palembang hingga Tewas, Buruh Toko

(Maaf, Ibu mencari-cari Aisa, aku sembunyikan dia di belakang lemari karena aku panik, badan aku masih gemetaran sampai sekarang. Kalau Aisa hilang nyawa aku juga harus hilang nyawa, maafin aku, aku ajak anak kita sama aku. 

Aku mati saja. Aku sayang kamu selamanya, tapi aku tak pantas dimaafin. Aku ke Lampung, kalau aku tidak ketemu dia juga, aku janji jasad aku yang datang.

Maaf, ini salah aku seharusnya kita tidak pernah ketemu lagi. Aku takut keluarga kamu benci sama aku, termasuk kamu)," ujarnya. 

SEBELUMNYA, Rika juga mengirim pesan WhatsApp ke suaminya  sebelum kabur usai adik iparnya tewas. 

Rika ternyata sempat mengirim pesan berisi tulisan panjang kepada Yuda, suaminya pada Rabu (18/19/2024), sekitar pukul 17.00 WIB. 

Berikut isi pesannya: 

"Maafin aku, aku benar minta maaf aku dak tahu bakalan jadi cak ini. aku ditawari main minuman sama kawan aku buat 10 uwong. bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 JT. Kalo dapat 10 uwong, itu mainan kami dari dulu," ucap RK seperti pesen WhatsApp nya. 

Tapi aku Idak tahu bakalan cak  ini. Aku cerita dengan dia (kawan aku-red) kalau aku punyo masalah dengan adek kamu. Alhasil aku kiro Dio baik dan idak tahunyo Adek kamu salah satu dari korban itu.

Aku dak tau harus apo aku panik aku dak tahu adek kamu masih hidup Idak itu, aku mau mintak tolong tapi aku takut (kalau) tiba-tiba aku dibawa di penjara dan dak pacak ngejelasin ke kamu. kalu aku benar bener dak tahu pasal itu 10 uwong mati lantak minuman itu. 

Dan aku yang dicari polisi sekarang, ini aku idak di rumah lagi,  aku nyusul kawan aku yang buat ulah ini. Aku nak Dio yang tanggung jawab, aku bakalan cari Dio sampe dapat, aku terlalu takut Nak ngomomg sama keluarga kamu. 

Mak kamu pun tau Aisa dah ngomong samo Mak kalo Dio disuruh minum jamu, pas aku lihat Aisa cak itu aku lemas dan panik aku dak tahu harus buat apo ini, aku lagi Nebus kesalahan aku,  aku ke Lampung tempat kawan aku itu.

Aku janji aku bakalan bawak uwong itu di hadapan kamu maaf sekali lagi aku emang brengsek, kalo aku dak dapat uwong itu aku janji nyawo aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawo" yang hilang. 

Sekali lagi Zen (anak-red), sama aku aku dak biso pisah sama Dio jangan pisahke aku biarlah Dio ku bawak mati dari pada Dio di sakiti aku mintak maaf aku benar" syng samo kmu tapi ini kesalahan aku dak pantes kmu maafin," tulisnya. 

Hingga berita ini diturunkan, Rika masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polrestabes Palembang.

Kronologi

Rika Amalia (19 tahun) ditangkap polisi karena diduga membunuh adik iparnya ANF yang masih berusia 13 tahun dengan menggunakan jamu berisi racun.  

Yulis Safitri, kakak korban mengatakan, Rika memberi tantangan ke adiknya untuk meminum jamu dengan iming-imingi uang Rp 300 ribu asalkan sanggup minum tanpa memuntahkannya.

Hal ini diketahui keluarga sebab korban, pada siang harinya, Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 13.00 , sempat pamit kepada sang ibu yakni Asmawati. 

"Sempat pamit pak dengan ibu tadi katanya hendak berkompetisi minum jamu, dari kakak iparnya RK (terlapor-red), " katanya Yulis saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Rabu (18/12/2024) malam. 

Sambungnya, terlapor ini juga berkata kepada korban, bila korban  bisa bertahan dan tidak muntah akan diberikan uang Rp 300 ribu. 

"Terlapor bilang seperti itu pak dengan adik saya. Hal saya dapati menurut keterangan ibu," ujarnya. 

Lalu, ibu pergi mengaji sekitar pukul 13.30 dan pulang sekitar pukul 15.30, dan bertemu dengan RK.

"Saat itu ibu langsung menanyakan keberadaan korban. Tapi dijawab oleh RK tidak tahu Korban di mana," ungkapnya . 

Karena panik, ibu langsung mencari keberadaan ANF di luar rumah. Namun juga tidak ditemukan.

"Saat pulang kerumah RK ini tidak ada lagi. Dan mendapatkan kabar dari RD yang menerima pesan RK, mengatakan ANF tidak usah dicari lagi, ada di belakang lemari," ungkapnya. 

Ketika dilihat ANF pun sudah tidak bernyawa lagi. 

Saat itu langsung dibawa RS Bari Palembang, dan untuk menindaklanjuti proses ini pihak kepolisian langsung membawa korban ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum. 

"Kami keluarga besar tidak terima pak. Oleh itu saya mewakili warga melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang dan berhasil pelaku ditangkap, " harap Yulis.

Ketika ditanya terkait keberadaan terlapor, ditambahkan Yulis, hingga kini terlapor sudah kabur.

"Setelah wa ini terlapor ini langsung kabur pak. Dan tidak usah cari cari Dia lagi katanya . Katanya Dia mau pergi ke Lampung, " ungkapnya. 

Sementara, KA SpkT Polrestabes Palembang, AKP Hery membenarkan adanya laporan kakak kandung korban.

"Laporan sudah kami terima dan akan ditindaklanjuti oleh petugas Satreskrim Polrestabes Palembang unit Pidana Umum," ungkap Hery singkat.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved