Remaja Tewas Keracunan Jamu

Mengenal Racun Potas Dipakai Rika Amalia Racuni Adik Iparnya Sendiri di Palembang Gegara Sakit Hati

Mengenal racun potas yang digunakan Rika Amalia (19) untuk meracuni adik iparnya sendiri yakni ANF (13) di Palembang.

SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA & Shutterstock
Rika Amalia yang racuni adik iparnya sendiri dengan racun potas 

Sebab, potas dapat mengganggu proses pernapasan seluler dengan mengikat sitokrom oksidase, yaitu enzim utama yang mengunci rantai pernapasan. 

Sianida juga dapat mengikat enzim penting lainnya dan merusak sistem saraf melalui peroksidasi lipid. 

Otak dan jantung paling sensitif terhadap efek sianida karena organ ini dengan cepat memetabolisme oksigen.

Bentuk racun potas 

Racun potas atau potassium cyanide adalah senyawa kimia dengan rumus KCN.  Racun potas berwarna putih dan berbentuk kristal atau butiran-butiran padat. 

Secara komersial, senyawa kimia ini dapat mengendalikan hama, melapisi logam, dan mengekstraksi emas atau perak dari bijinya.

Gas hidrogen sianida yang dilepaskan oleh racun potas memiliki bau menyerupai almond pahit yang khas, atau ada juga yang menggambarkan seperti bau sepatu yang sudah apak. 

Namun, sebagian besar orang tidak dapat mendeteksi baunya. 

Sehingga, pada kasus orang yang diracuni, mereka jarang bisa mendeteksi adanya tanda-tanda zat berbahaya.

Gejala keracunan racun potas

Efek yang terjadi setelah terpapar racun potas dapat berlangsung dengan cepat. 

Rika Amalia, disebut Tim Kuasa Hukum korban, Zaly Zainal, Bahriyanto, Achmad Azhari, dan Partners membunuh adik iparnya dengan menggunakan air dicampur racun potas.
Rika Amalia, disebut Tim Kuasa Hukum korban, Zaly Zainal, Bahriyanto, Achmad Azhari, dan Partners membunuh adik iparnya dengan menggunakan air dicampur racun potas. (SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA)

Terhirup gas hidrogen sianida bisa menimbulkan gejala dalam hitungan detik hingga menit, sementara itu kematian akibat sianida juga dapat terjadi dalam hitungan menit.

Gejala awal keracunan sianida, yaitu pusing, napas cepat, mual, muntah, leher terasa terjepit dan lemas, kebingungan, gelisah, dan kecemasan. 

Akumulasi cairan di paru-paru dapat mempersulit pernapasan dan memperburuk gejala keracunan.

Jika gejala keracunan bertambah parah, maka efeknya adalah pingsan, koma, kejang otot, badan kejang, pupil mata melebar, kulit terasa dingin, lembap, dan mengeluarkan keringat, hingga kematian.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved