Berita Viral
George Sugama Halim Anak Bos Roti di Cakung Ditangkap Polisi, Aniaya Karyawati hingga Babak Belur
George Sugama Halim (GSH) anak bos toko roti di Cakung Jawa Timur aniaya karyawati bernama Dwi Ayu Darmawati (19) sampai babak belur kini ditangkap.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- George Sugama Halim (GSH) anak bos toko roti di Cakung Jawa Timur aniaya karyawati bernama Dwi Ayu Darmawati (19) sampai babak belur kini ditangkap.
Informasi penangkapan tersebut diketahui dari cuitan ajudan Presiden Prabowo Subianto, Kombes Ahrie Sonta di akun X pribadinya, @ahriesonta.
Dia mengungkapkan George ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur pada Minggu (15/12/2024).
Baca juga: Sosok Dwi Ayu Darmawati Pegawai Toko Roti di Cakung Dianiaya hingga Dihina Miskin oleh Anak Bos
Dalam cuitannya tersebut, tampak pula foto sosok George dalam sebuah kamar tengah dimintai keterangan oleh salah satu penyidik.
Alhamdulilah (George) sudah ditangkap oleh tim jatanreas Ditreskrimum PMJ dan Satreskrim Polrestra Jaktim. Selamat untuk tim,” tulisnya dikutip pada Senin (16/12/2024).
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Lina Yuliana mengungkapkan kasus penganiayaan oleh George terhadap DAD sudah naik ke penyidikan.
Dia menyebut penyidik sudah menemukan adanya unsur pidana dalam kasus yang viral di media sosial tersebut.
“Perkara sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan. Sudah sidik ya hari Sabtu,” katanya pada Minggu malam.
Diketahui, GSH telah dilaporkan korban ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur sejak 17 Oktober 2024, namun belum ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap.
Bahkan, GSH sesumbar dirinya kebal hukum dan menyebut korban miskin dan tak mampu memasukannya ke penjara.
Diketahui, GSH merupakan anak pengusaha toko roti di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Dirinya mengaku tak takut dilaporkan atas aksi penganiayaan tersebut.
"Orang miskin kayak lo mana bisa melaporkan gue ke polisi. Saya tuh kebal hukum'," kata Dwi menirukan GSH, dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (15/12/24).
Kini, Dwi yang sudah berhenti dari tempatnya bekerja hanya berharap pada Polres Metro Jakarta Timur agar mengusut kasus, dan pelaku mendapat efek jera atas perbuatan.
Kronologi
Terkait kronologi, Dwi Ayu akhirnya buka suara di hadapan publik.
Sebelumnya kasus penganiayaan yang dialami Dwi Ayu viral dan jadi sorotan satu Indonesia.
Dalam video yang beredar hingga jadi trending, terlihat seorang pria bertubuh tambun sedang mengamuk di toko roti.
Pria berinisial GSH itu secara membabi buta melemparkan kursi dan barang-barang di toko roti ke arah Pegawai wanita, Dwi Ayu.
"Ngomong lagi lu, lu nantangin gue, gua habisin lu di sini," teriak GSH.
Baca juga: Viral Anak Bos Toko Roti di Cakung Lempar Kursi ke Pegawai Gegara Tak Mau Antar Makanan ke Kamar
Diungkap Dwi Ayu, pemicu anak bosnya itu kesal kepadanya karena ia tidak mau disuruh mengantarkan makanan ke kamar pribadi GSH.
"Awalnya saya lagi kerja, terus dia (pelaku) datang dari luar, terus tiba-tiba dia pesan go food. Dia minta saya anterin pesanan pribadinya.
Terus saya nolak. Terus setelah saya nolak, dia akhirnya kesal sama saya," ungkapnya dilansir Tribun-medan.com, Minggu (15/12/2024).
Bukan tanpa alasan Dwi Ayu menolak disuruh mengantarkan pesanan GSH.
Ternyata sebelumnya Dwi Ayu sempat diperlakukan tak baik oleh anak bosnya itu hingga dikatai miskin.
Tak disangka, Dwi Ayu kembali dapat perlakuan buruk bahkan lebih parah dari GSH.
"Dia nyuruh saya juga bukan yang baik-baik gitu, makanya saya gimana gitu. Terus dia ngelempar saya pakai patung awalnya, enggak lama dia mukul saya pakai kursi terus pakai edisi BCA," beberkorban.

Di momen itu, Dwi Ayu cuma bisa pasrah saat dianiaya dengan sadis oleh pelaku.
Bahkan kala itu bos toko roti hanya terdiam melihat anaknya melempari pegawainya hingga berdarah-darah.
"Saya ditarik sama bos saya katanya laporin aja ke polisi. Tapi karena HP saya dan tas saya masih di dalam, akhirnya saya balik lagi.
Terus pas saya balik lagi, dia ngelemparin saya lagi pakai kursi. Saya lari ke tempat oven-oven, di situ saya enggak bisa ke mana-mana, cuma bisa diam," akui Dwi Ayu.
"Saya dilempari lagi, endingnya saya dilempari pakai loyang, kena kepala saya, saya belum ngeh kepala saya berdarah.
Mungkin dia melihat darah mengalir, dia (pelaku) kabur ke belakang," sambungnya.
Setelah kejadian itu, Dwi Ayu langsung dibawa bosnya ke klinik guna mengobati luka.
Dwi Ayu pun segera membuat laporan ke pihak berwajib pada Oktober 2024.
"Bos saya ajak ke klinik di depan toko. Luka cuma di sini (kepala) tapi kalau memar-memar banyak di tangan, di bagian kaki, paha, pinggang juga," imbuh Dwi Ayu.
Namun sampai dua bulan kemudian, kasus tersebut belum ada kejelasan yang nyata sebab pelaku masih bebas.
Bahkan yang terbaru, pelaku penganiayaan pegawai toko roti itu membuat unggahan mengejutkan.
Dalam akun Instagram-nya, GSH disinyalir menuliskan tantangan kepada netizen yang ingin mengomentari kasusnya.
GSH meminta netizen yang ingin berkomentar agar langsung menghubunginya saja, jangan lewat media sosial.
"Yang mau comment bisa wa saya," tulis GH setelah videonya aniaya pegawai toko roti viral.
Sementara itu terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti, pihak kepolisian buka suara.
Baca juga: Penjelasan Luthfi Dokter Koas FK Unsri Disebut Beri Jadwal Tak Adil, Ibu Lady Ancam Jalur Polisi
Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Kholid Abdi menyebut kasus tersebut sudah dilaporkan oleh korban di hari kejadian yakni 17 Oktober 2024.
Pasca-kejadian, pihak kepolisian Polsek Cakung langsung mendatangi TKP.
Diungkap AKP Kholid Abdi kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Kami sudah melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendalami kasus ini," ungkap AKP Kholid Abdi dikutip dari Kompas.com.
Atas kasus tersebut, polisi telah meminta klarifikasi terhadap tiga orang saksi mata.
Adapun status GSH kini masih jadi saksi alias belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Terkait terlapor saat ini masih berstatus saksi karena perkara ini masih dalam proses lidik," pungkasnya.
Padahal sejak pelaporan, Dwi sudah membuat visum atas luka di kepala memar di tangan, kaki, paha, dan pinggang di RS Polri Kramat Jati serta menyerahkan bukti baju terdapat ceceran darah.
Serta menyerahkan bukti video merekam saat pelaku melempar mesin EDC pembayaran dan kursi ke arah Dwi yang didokumentasikan seorang rekan kerja korban di dalam toko.
"Saya belum dapat informasi (penetapan tersangka). Terakhir saya sekitar bulan November di Polres cuman BAP (berita acara pemeriksaan) doang," kata Dwi di Jakarta Timur, Jumat (13/12/2024).
Dwi juga tidak mendapat informasi terkait perkembangan penyelidikan laporan yang sudah diterima SPKT Polres Metro Jakarta Timur dengan sangkaan Pasal 351 tentang Penganiayaan.
Rekan kerja Dwi yang mengetahui kejadian dan bersedia menjadi saksi kasus pun sampai sekarang belum dimintai keterangan oleh jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Menurutnya saat pelaporan anggota Polres Metro Jakarta Timur menyatakan akan melayangkan surat panggilan pemeriksaan saksi kepada rekan Dwi, tapi surat tersebut tak kunjung diterima.
"Saya sih berharapnya bisa mendapatkan keadilan. Karena banyak korban sebelumnya, sebelum saya itu banyak (diduga pegawai lain di toko kue juga mengalami penganiayaan)," ujarnya.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.