Berita Prabumulih

Trafo PDAM Tirta Prabujaya Hilang Dicuri, Ratusan Warga Prabumulih Kesulitan Air Bersih

Pompa intake PDAM TIrta Prabujaya tak bisa beroperasi karena trafo listrik untuk menghidupkan hilang dicuri kawanan maling.

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Kolase Tribunsumsel.com
Trafo Listrik milik PDAM Tirta Prabujaya untuk menghidupkan aliran air bersih ke warga Rambang Kapak Tengah (RKT) raib dicuri maling, Selasa (10/12/2024) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Hilangnya trafo listrik PDAM Tirta Prabujaya di Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih, Sumsel, menganggu distribusi air pelanggan di empat kelurahan dan desa.

Warga di empat desa yakni Jungai, Karang Bindu, Tanjung Rambang dan Karangan kecamatan RKT, sudah dua minggu ini mengalami krisis air bersih.

"Susah air kita, sudah dua minggu ini air PAM tidak mengalir. Ini akibat trafo listrik PDAM hilang dicuri beberapa waktu lalu," kata Rahman, pelanggan PDAM kepada wartawan, Minggu (15/12/2024).

Akibat air tidak mengalir, Rahman terpaksa meminta air bersih ke tetangga dan mengurangi penggunaan air untuk mencuci maupun mandi.

"Harapan kita PDAM segera menghidupkan air bersih, kami juga meminta pemerintah, dewan dan lainnya membantu PDAM yang katanya tak bisa lagi membeli trafo karena dicuri," bebernya.

Hal yang sama disampaikan Wati, warga lainnya yang mengaku air PDAM yang mati membuat pihaknya kesulitan untuk memasak, mencuci serta mandi. 

"Bagaimana kita mau masak, mandi dan mencuci kalau air mati. Tolong lah pak agar segera dihidupkan," tuturnya.

Direktur PDAM Tirta Prabujaya, Fajar Chriswarry Ardhana, membenarkan pompa intake pihaknya tak bisa beroperasi karena trafo listrik untuk menghidupkan hilang dicuri kawanan maling.

"Trafo kita hilang pada Kamis (5/12/2024) saat hendak menyalakan pompa intake ketahuan sudah hilang dicuri orang," katanya kepada wartawan belum lama ini.

Fajar menjelaskan, kerugian yang dialami PDAM Tirta Prabujaya akibat pencurian ini mencapai ratusan juta rupiah karena selain trafo juga kerugian tidak terjualnya air bersih ke pelanggan. 

"Biasanya untuk wilayah RKT, pendapatan per bulannya mencapai Rp 50 juta. Sekarang mati dipastikan kita mengalami kerugian," bebernya. 

Ditanya terkait sampai kapan pasokan air bagi pelanggan di wilayah Kecamatan RKT akan terhenti, Fajar menuturkan pihaknya belum dapat memastikan berapa lama hal itu terjadi. 

"Kami terkendala anggaran, kami tidak memiliki anggaran membeli Trafo baru. Sementara pihak pemkot sudah mau tutup anggaran, makanya kami akan berkoordinasi dengan kejaksaan untuk mendapatkan legal opinion terkait persoalan ini kami juga akan berkoordinasi dengan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," lanjutnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih H Elman, mengungkapkan pihaknya akan mencarikan solusi terkait persoalan tersebut.

"Kita akan mencari solusi terkait permasalahan tersebut agar pelayanan terhadap masyarakat bisa tetap terpenuhi, misal nanti apakah meminjam genset sementara atau bagaimana," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved