Nenek Muya di Lubuklinggau Meninggal

Viral Diduga Ditelantarkan Anaknya, Nenek Muya di Lubuklinggau Meninggal Dunia Setelah Dirawat di RS

Muya menghembuskan napas terakhir di rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau pada Jumat (13/12/2024) siang.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Nenek Muya Saat Dibawa ke RS (Kiri) dan Keluarga Nenek Muya (Kana) - Viral Diduga Ditelantarkan Anaknya, Nenek Muya di Lubuklinggau Meninggal Dunia Setelah Dirawat di RS 

Laporan wartawan Tribun Sumsel.com, Eko Hepronis 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Nenek Muya (63 tahun) lansia di kota Lubuklinggau Sumsel istri dari Cik dong (65 tahun) yang viral tinggal kontrakan tidak layak huni meninggal dunia.

Muya menghembuskan napas terakhir di rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau pada Jumat (13/12/2024) siang.

Jenazah dimakamkan di Desa Tabanyar Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong (Curup) Provinsi Bengkulu.

Pelepasan jenazah dipimpin langsung oleh Wali Kota Lubuklinggau terpilih H Yoppy Karim didampingi Kadinsos Lubuklinggau Hasan Andria.

Hasan Andria menyampaikan bila nenek Muya sempat dirawat selama dua hari di rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau yang dijamin oleh Pemkot Lubuklinggau.

"Kami dapat kabar selesai shalat Jumat sekira pukul 12.00 Wib setelah komunikasi anaknya dibawa ke rumah anak almarhum Desa Tabanyar," ujarnya pada wartawan.

Hasan mengungkapkan semenjak menjalani perawatan di rumah sakit kondisi sempat membaik dan sudah mampu berkomunikasi.

"Kondisinya sempat membaik sama halnya dengan suaminya, awalnya bapak itu bergerak kakinya saja susah, setelah kita rawat fisik bapaknya membaik ibunya juga membaik," ujarnya.

Kemudian untuk suaminya Cik dong juga sudah pulang karena merasa dirinya sudah sehat dan rencananya akan dirawat di rumah oleh keluarga.

"Dengan adanya kejadian ini kami mengimbau dari pihak pemerintah Kota Lubuklinggau jangkauan kami luas, jadi mohon masyarakat dan lainnya tolong sampaikan dengan dinsos," ujarnya 

Dengan cepat dilaporkan ini sehingga cepat pula ditindaklanjuti sehingga tidak sampai terjadi viral seperti kemarin.

"Kemampuan kita terbatas, RT dan lurah kami minta saling peduli satu sama lain," bebernya. 

Baca juga: Pasutri Lansia di Lubuklinggau Viral Diduga Ditelantarkan Anak Tak Miliki Identitas Kependudukan

Baca juga: Terungkap Awal Mula Pasutri Lansia di Lubuklinggau Hidup Terlantar, Berawal Anaknya Masuk Penjara

Kejadiannya Viral

Sebelumnya setelah viral kisah pilu menimpa Muya binti Taot dan istrinya l Cik Dong bin Cik Ateh sepasang lansia di Kota Lubuklinggau Sumsel tinggal dalam kontrakan tidak layak huni dalam keadaan sakit.

Kini pasangan lansia berusia 64 tahun dan 63 tahun yang sempat mengandalkan belas kasihan dari masyarakat sudah dievakuasi ke rumah sakit.

Sebelumnya, ditengah kondisi yang memprihatinkan itu, lima orang anaknya tak satupun mau mengurusnya.

Keduanya sempat menumpang tinggal sebuah rumah kontrakan kosong di Gang Kandis RT 01 Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubukinggau Utara II.

Lurah Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau, Sumsel, Nopiansyah mengaku kaget ada warga terlantar diwilayahnya.

"Taunya viral, tapi informasi sebelumnya mereka itu tinggal di wilayah Kelurahan Jogo Boyo Kecamatan Lubuklinggau Utara II," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Senin (9/12/2024).

Nopiansyah mengaku mengapa cukup kaget karena termasuk warga sekitar kelurahan Ulak Surung banyak yang tidak mengetahui ada lansia dikontrakan kosong tidak layak huni

"Masyarakat disini baru tahu disini bahasanya hanya numpang," ungkapnya.

Untuk tindak lanjutnya Nopiansyah mengatakan bila pasangan suami istri tersebut sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk dimintai pertolongan pertama.

"Untuk tindak lanjut saat ini kedua pasangan suami istri lansia tersebut dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan pertama. Kita bawa ke rumah sakit karena kondisi keduanya sangat lemas," ujarnya.

Sebelumnya, Leni warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kedua pasutri tersebut tinggal menuturkan bila pasangan suami isteri tersebut tinggal dilingkungan mereka baru satu setengah bulan terakhir.

"Tinggal disini (RT 01 Kelurahan Ulak Surung) satu setengah bulan terakhir dan saat pindah yang laki-laki sudah sakit dan istri sehat," ungkapnya.

Ketika tinggal dilingkungan RT 01 Kelurahan Ulak Surung, Cikdong masih dalam keadaan sehat dan kerap berbelanja warungnya.

"Sering belanja tempat saya, pernah beli teh, beli sabun, beli  kecap, pernah karena kasihan saya kasih," ujarnya.

Leni menambahkan, satu Minggu terkahir Cikdong memang jarang terlihat dan mereka sempat mengira bila pasangan lansia tersebut sudah pindah.

"Semasa sehat (Cikdong) mampu berjalan, kadang kami lihat mereka ngambil daun ubi pinggir jalan untuk lauk, tapi seminggu tidak terlihat kami kira pindah," ungkapnya. 

Bantah Ditelantarkan

Sudarto anak kedua Muya dan Cikdong membantah bila mereka menelantarkan kedua orang tuanya hingga terlunta-lunta tinggal di tempat tidak layak huni.

"Demi Allah saya tidak menelantarkan, sebusuk apapun saya tidak mungkin menelantarkan orang tua saya," ungkapnya pada wartawan, Selasa (10/12/2024).

Sudarto mengaku awalnya tidak tahu sama sekali kalau orang tuanya itu hilang atau pergi dari rumah adiknya di wilayah Jogo Boyo Kecamatan Lubuklinggau Utara.

"Sudah tiga bulan keberadaanya tidak diketahui. Dan memang saya sejak diinformasikan pergi dari rumah itu berharap bisa menemukan orang tua saya bagaimanapun caranya," ungkapnya.

Sudarto mengaku dengan kondisi ekonomi terbatas dan mempunyai empat orang anak yang masih sangat kecil, sangat susah merawat orang tua dengan kondisi sudah sakit sejak lama.

"Saya ini petani penggarap kebun orang, anak empat makan saja sudah, dulu pergi bapak masih agak sehat kalau ibu masih sehat dan agak gemuk," ujarnya.

Ia baru mengetahui setelah diberitahu oleh keluarganya setelah viral di media sosial dan diinformasikan orang tuanya tidak terawat karena melarikan diri dari rumah.

Sebelum datang ke Lubuklinggau kedua orang tuanya tinggal dengan Sudarto di Bengkok Curup Bengkulu.

"Enam bulan lalu pamit kepada kami untuk pergi ke rumah adek bungsu kami di Lubuklinggau. Tapi kenyataanya bukan ditempat anaknya dan tau dari media sosial terlantar," bebernya.

Saat itu kedua orang tuanya itu pamit dari rumahnya di Desa Warung Pojok Bengkok Curup untuk tinggal ke rumah adik bungsunya di Lubuklinggau.

"Sebagai anak saya mengikuti demi kebahagiaan orang tua saya," ujarnya.

Saat mengizinkan orang tuanya pergi ia sangat yakin karena adiknya itu memang tinggal di wilayah Jogo Boyo Kecamatan Lubuklinggau Utara II.

"Ternyata kenyataannya bapak saya terlantar sampai masuk media sosial tidak tahu tempat tinggal," ungkapnya.

Sudarto mengatakan masyarakat boleh menghujatnya tidak bertanggung jawab kepada orang tua atau mengatakan dirinya dan kakak serta adiknya anak durhaka.

"Awalnya saya berprasangka buruk dengan orang yang nyebar di media sosial, tapi ketika saya pikirkan kalau tidak dengan media sosial ini saya tidak menemukan orang tua saya," ujarnya.

Ia berandai-andai dan masih bersyukur orang tuanya viral dalam keadaan sakit. Akan lai. Cerita ketika bagaimana bila orang tuanya viral tapi sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Mungkin kalau sudah meninggal bagaimana dan sudah membusuk bagaimana hidup saya. Tapi saya bersyukur masih hidup. Saya juga berterima kasih orang tua saya sudah di rawat," ujarnya. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved