Pasutri Lansia di Lubuklinggau Sakit
Pasutri Lansia di Lubuklinggau Viral Diduga Ditelantarkan Anak Tak Miliki Identitas Kependudukan
Kondisinya yang sedang sakit, kemudian sepasang lansia tersebut dibawa ke Rumah Sakit Siti Aisyah di Kota Lubuklinggau, untuk mendapatkan perawatan.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Musi Rawas, Sumsel melakukan perekaman KTP-el dan penerbitan kartu keluarga (KK) kepada sepasang lansia yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Diketahui identitas mereka ialah Muya binti Taot dan Cik Dong bin Cik Ateh, yang merupakan sepasang lansia yang sempat viral, karena ditemukan dalam kondisi memprihatikan di sebuah rumah kosong di Kota Lubuklinggau.
Kondisinya yang sedang sakit, kemudian sepasang lansia tersebut dibawa ke Rumah Sakit Siti Aisyah di Kota Lubuklinggau, untuk mendapatkan perawatan.
Hanya saja, keduanya tak memiliki identitas kependudukan.
Kabid Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Musi Rawas, Yan Nafiah mengatakan, kemarin pihaknya mendapat laporan dari Dinas Sosial (Dinsos) Musi Rawas, bahwa ada sepasang pasien lansia yang belum memiliki identitas kependudukan.
"Kemarin, kami dapat laporan dari Dinsos katanya ada lansia yang belum punya identitas kependudukan sedang di rawat di rumah sakit," katanya kepada Sripoku.com, Kamis (12/12/2024).
Baca juga: Pengakuan Anak Pasutri Lansia di Lubuklinggau Viral Diduga Terlantarkan Orang Tuanya, Sempat Hilang
Baca juga: Viral Pasutri Lansia di Lubuklinggau Diduga Ditelantarkan 5 Anaknya, Kini Sedang Sakit Dirujuk ke RS
Dikatakannya, dari laporan tersebut, kemudian sekira pukul 09.00 Wib tim dari Disdukcapil mendatangi Rumah Sakit Siti Aisyah di Kota Lubuklinggau, untuk melakukan perekaman KTP-el dan penerbitan KK.
"Saat di cek, ternyata yang laki-laki sudah pernah rekaman, jadi langsung kami cetak. Sedangkan yang perempuan belum pernah rekaman," jelasnya.
"Jadi kami rekam yang perempuan saja. Selain itu, kami juga terbitkan KK mereka. Keduanya adalah warga Desa Muara Kati Lama Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK)," imbuhnya.
Ditambahkannya, pelayanan tersebut merupakan pelayanan jemput bola, yang tujuannya untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus dan mendapatkan administrasi kependudukannya.
"Ini layanan jumput bola bagi lansia, disabilitas atau pasien sakit yang tidak bisa datang ke Disdukcapil, jadi kami yang datang langsung," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, diharapkan kepada seluruh Pemerintah Desa dan Kelurahan di Musi Rawas, untuk berperan aktif menyampaikan jika ada warganya yang belum memiliki identitas, namun dalam kondisi yang tidak bisa datang ke Disdukcapil.
"Kami harap Pemerintah desa atau kelurahan, aktif menyampaikan, misal ada warganya yang sakit dan belum memiliki identitas kependudukan, tapi tidak bisa datang. Laporkan ke kami, nanti kami yang datang langsung ke rumah atau ke rumah sakit," tutupnya.
Sempat Viral
Sebelumnya, setelah viral kisah pilu menimpa Muya binti Taot dan istrinya l Cik Dong bin Cik Ateh sepasang lansia di Kota Lubuklinggau Sumsel tinggal dalam kontrakan tidak layak huni dalam keadaan sakit.
| Pengakuan Anak Pasutri Lansia di Lubuklinggau Viral Diduga Terlantarkan Orang Tuanya, Sempat Hilang |
|
|---|
| Terungkap Awal Mula Pasutri Lansia di Lubuklinggau Hidup Terlantar, Berawal Anaknya Masuk Penjara |
|
|---|
| Viral Pasutri Lansia di Lubuklinggau Diduga Ditelantarkan 5 Anaknya, Kini Sedang Sakit Dirujuk ke RS |
|
|---|
| PILU Pasutri Lansia di Lubuklinggau Tak Berdaya dalam Kondisi Sakit, Diduga Ditelantarkan 5 Anaknya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.