Ibu Anak Disandera Bos Sawit Bangka

Nasib GM, Manajer Perusahaan Sawit Bangka Ditahan Imbas Penyekapan Ibu dan Balita di Kandang Anjing

Manajer PT Payung Mitra Jaya Mandiri (PMM) berinisial GM kini ditahan polisi atas dugaan penyekapan terhadap seorang ibu dan anaknya di Bangka

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
(Dok. Pemprov Babel.)
(KIRI) Lokasi yang diduga menjadi tempat penyanderaan ibu dan anak di areal kebun sawit, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (7/12/2024). (Kanan) Nadya (22) bersama bayinya berusia satu tahun berhasil diselamatkan oleh dua pengacara fenomena Andi Kusuma dan rekannya Budiono bersama aparat kepolisian setelah diduga disekap selama 2 bulan.. Manajer PT Payung Mitra Jaya Mandiri (PMM) berinisial GM kini ditahan polisi atas dugaan penyekapan terhadap seorang ibu dan anaknya di Bangka 

Duduk Perkara Berawal dari Pencurian

Melansir dari Serambinews.com, Minggu (8/12/2024) saat ditemui di Mapolres Bangka, Nadia menceritakan pahitnya pengalaman yang ia alami.

Bersama suami dan anak pertamanya, Nadia merantau dari Palembang ke Pulau Bangka tiga bulan lalu.

Suaminya bekerja sebagai sopir dump truck di PT PMM di Bakam.

Namun, setelah satu bulan bekerja, suaminya dituduh mencuri minyak solar dan menghilang tanpa jejak.

Pihak perusahaan kemudian mendatangi mess tempat tinggal mereka dan memaksa Nadia serta bayinya ikut.

Mereka ditahan di sebuah ruangan sempit berukuran 2x2 meter tanpa diberi makanan atau minuman.

Adapun tempat tersebut disebut digunakan sebagai kandang anjing sebelumnya.

“Waktu itu mereka bilang kami tidak boleh pulang sampai suami saya datang,” ujar Nadia dengan mata berkaca-kaca sambil mengelus kepala putranya.

Selama disekap, Nadia hanya mengandalkan bantuan dari sesama pekerja perkebunan sawit yang iba melihat kondisi mereka.

Beberapa pekerja secara diam-diam memberikan makanan dan susu bubuk untuk anaknya.

“Kalau dari perusahaan sama sekali tidak peduli. Anakku tidak minum ASI, jadi hanya minum susu bubuk yang dikasih pekerja lain,” ungkap Nadia.

Harapan Nadia sempat sirna, hingga suatu hari ia dan anaknya dijemput oleh dua pengacara, Andi Kusuma dan Budiono, bersama Kapolsek Bakam, Ipda Dahryan.

Mereka segera dibawa ke Polres Bangka untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Terima kasih kepada Pak Kapolda, Pak Kapolres, dan Pak Kapolsek yang telah menyelamatkan kami. Padahal kami sudah pasrah dan tidak tahu kapan bisa keluar dari sana,” ucap Nadia penuh haru.

Kunjungan Kapolda

Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo, yang sengaja datang ke Mapolres Bangka untuk melihat langsung kondisi Nadia dan anaknya, menjamin keselamatan serta kesehatan mereka.

“Saya langsung mengecek kondisi ibu dan anak ini karena ini masalah kemanusiaan yang menjadi perhatian utama kami,” kata Hendro saat kunjungan pada Sabtu (7/12/2024).

Ia menambahkan bahwa langkah-langkah hukum telah diambil.

Pemeriksaan kesehatan terhadap ND dan anaknya telah dilakukan dengan pendampingan tim medis dan pengacara.

Sementara itu, Tersangka GM telah ditahan dan proses hukum terus berjalan. Keadilan harus ditegakkan hingga berkas perkara dilimpahkan ke Kejaksaan
 
Peristiwa penyanderaan ini menjadi peringatan keras terhadap pelanggaran hukum dan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak dapat ditoleransi.

Masyarakat pun berharap kasus ini segera diselesaikan dengan keadilan yang seadil-adilnya.
 

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul Manajer Perusahaan Sawit Ditahan Imbas Dugaan Penyekapan, Terancam Ada PHK Massal

Artikel juga telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Kisah Nadia dan Anaknya yang Disekap di Perusahaan Sawit di Bangka, Hidup Mengandalkan Belas Kasihan


(*)

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved