Kekerasan Siswa SD di Subang

Sosok Kasim, Kepala SDN Jayamukti Blanakan Subang Dinonaktifkan Imbas Siswa Tewas Dianiaya Senior

Kasim, Kepala sekolah SDN Jayamukti Blanakan, Subang dinonaktifkan buntut Albi Ruffi Ozara (9), siswa kelas 3 SD meninggal dunia usai diduga dianiaya

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
(Dok Humas Pemkab Subang)
(kiri) Kasim, Kepala sekolah SDN Jayamukti Blanakan, Subang dinonaktifkan buntut Albi Ruffi Ozara (9), siswa kelas 3 SD meninggal dunia usai diduga dianiaya. (kanan) Pj Bupati Subang, Imran (keempat dari kanan), saat menjenguk Albi Ruffi Ozara (9) murid SD yang koma diduga akibat penganiayaan kakak kelas, Jumat (22/11/2024) malam. Albi dikabarkan meninggal dunia pada Senin (25/11/2025. 

Atas kasus ini, Imran juga akan mengumpulkan semua kepala sekolan, Selasa (26/11/2024).

"Besok seluruh kepala sekolah akan saya kumpulkan di sekolah tempat Albi bersekolah yakni SDN Jayamukti Blanakan. Saya akan tegaskan kembali kepada para kepala sekolah agar sungguh-sungguh mengawasi anak didiknya, jangan sampai ada korban Albi selanjutnya," kata Imran.

Imran, terlihat terpukul atas meninggalnya Albi Ruffi Ozara (9) murid kela tigas SDN Jayamukti, Blanakan, Subang. Albi diduga korban perundungan yang dilakukan kakak kelasnya.

Raut muka Imran terlihat menahan kesedihan saat keluar kamar jenazah RSUD Subang, Senin (25/11/2024) malam.

"Ini tidak perlu terjadi jika pihak sekolah bisa mengawasi anak didiknya. Akibat kelalaian pihak sekolah, nyawa anak generasi muda bangsa mati sia-sia karena bullying," ucap Imran.

Ia menghimbau agar tidak boleh lagi ada lagi kasus bullying di Subang, apalagi hingga menyebabkan nyawa siswa melayang.

"Saya tegaskan, pihak sekolah harus benar-benar mengawasi anak didiknya di sekolah, baik saat jam belajar maupun istirahat, agar kasus Albi tak terulang di kemudian hari," ucapnya.

"Siapapun yang bersalah, dihukum," ucapnya.

Korban Meninggal Dunia Alami Pendarahan di Otak

Siswa SD di Subang, Jawa Barat, berinisial AR (9) diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh tiga kakak kelasnya hingga koma di rumah sakit.

Korban merupakan siswa kelas 3 SDN Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Keluarga korban, Sarti mengatakan bahwa korban sempat mengaku dipukul oleh tiga kakak kelasnya sebelum tidak sadarkan diri.

Ketiga kakak kelasnya itu masing-masing berinisial M, D, dan O, siswa kelas 4 dan kelas 5 di sekolah yang sama.

"Kejadiannya pas jam istirahat sekolah, AR dipalak oleh ketiga kakak kelasnya tersebut, namun AR tak mau memberikan uang yang diminta oleh ketiga kakak kelasnya tersebut, hingga akhirnya AR dipukuli," kata dia, Jumat (22/11/2024).

Baca juga: Keseharian Gamma Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Polisi Dikenal Berprestasi, Heran Disebut Tawuran

Sarti menuturkan, AR sempat mengeluh sakit hebat di bagian kepala dan disertai muntah-muntah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved