Kekerasan Siswa SD di Subang
Isak Tangis Orangtua Saat Pemakaman Siswa SD yang Tewas Dianiaya Kakak Kelas, Minta Kasus Diusut
Isak tangis keluarga saat iringi pemakaman Albi Ruffi Ozara (9) bocah kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Kabupaten Subang, yang meninggal dunia
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Isak tangis keluarga saat iringi pemakaman Albi Ruffi Ozara (9) bocah kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Kabupaten Subang, yang meninggal dunia diduga dianiaya kakak kelas.
Albi Ruffi Ozara (9), murid kelas 3 SD Jayamukti Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, meninggal dunia usai dianiaya tiga kakak kelasnya.
Murid SD tersebut meninggal dunia setelah menjalani perawatan tiga hari di ruang ICU anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Jawa Barat, sekitar pukul 16.10 WIB, Senin (25/11/2024).
Kini, jenazah dimakamkan di pemakaman umum setempat, Selasa (26/11/2024), sekitar pukul 10.30 WIB, dengan diiringi Isak tangis keluarga, guru, dan rekan korban.
Adapun proses pemakaman tersebut turut dihadirkan PJ Bupati Subang Imran, Kadisdikbud Nunung Nurhayati, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, Kasat Reskrim Polres Subang AkP Gilang Indra Friyana Rahmat dan jajaran muspika.
Terlihat suasana sedih dirasakan oleh kedua orangtua korban, begitupun PJ Bupati Subang Imran, yang sejak dari kamar Jenazah hingga proses pemakaman pagi ini terlihat kesedihan yang mendalam di raut wajahnya.
Baca juga: Nasib Kakak Kelas yang Aniaya Siswa SD di Subang Hingga Meninggal, Dipindahkan, Kepsek Dinonaktifkan
PJ Bupati Subang pun turut mendoakan langsung di depan pusara Albi, dan berharap kasus ini tak menimpa anak lainnya di kemudian hari.
"Saya sangat sedih dan berduka sejak menjenguk pertama kali di ICU hingga saat ini di Pemakaman, anak seperti Abi calon generasi penerus bangsa ini harus mati sia-sia," ucapnya sedih. Dikutip Tribunjabar.id, Selasa (26/11/2024).
"Semoga Abi jadi penolong orangtuanya di Syurga kelak dan kasus ini saya minta tuntaskan oleh pihak kepolisian," imbuhnya.

Kepksek Dinonaktifkan
Akibat insiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, menonaktifkan kepala sekolah tempat ARO (9) bersekolah buntut perundungan yang dialami siswa itu hingga meninggal.
Pj Bupati Subang, Imran menyebut, sejak awal Pemkab Subang berkomitmen jika bullying terjadi, maka kepala sekolah akan dipecat atau anak pelaku pindah dari Kabupaten Subang.
"Dan hari ini saya buktikan kepala sekolah itu saya nonaktifkan sampai selesai pemberkasan pemeriksaan," kata Imran usai mendatangi RSUD Ciereng Subang, Senin (25/11/2024) malam.
Baca juga: Kondisi 2 Siswa SMK yang Selamat Ditembak Bripka R, Alami Luka dan Trauma, Dikenal Siswa Berprestasi
Imran menegaskan, tidak boleh lagi ada perilaku perundungan di sekolah. Pihaknya akan langsung melakukan upacara di sekolah tempat ARO bersekolah di Blanakan, Subang.
"Saya akan undang orangtua dan seluruh kepala sekolah di Subang untuk hadir di sana, untuk melihat ini, jangan sampai terulang lagi," kata Imran. Imran pun meminta kepolisian menindak tegas kasus perundungan yang menimpa ARO. Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi dan advokasi anti perundungan.
"Tapi ini tetap terjadi berarti ini sekarang harus ada penegakkan hukum," beber Imran.
Siswi SD Meninggal Dunia
Siswa Sekolah Dasar (SD) Jayamukti di Kecamatan Blanakan, Subang, yang menjadi korban penganiayaan atau bullying oleh kakak kelasnya menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di ICU selama 3 hari, Senin (25/11/2024).
Korban bernama Albi Ruffi Ozara (9) ini meninggal dunia di ruang ICU anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Jawa Barat, sekitar pukul 16.10 WIB.
Jenazah korban kekerasan 3 kakak kelasnya tersebut pun dibawa ke ruang Jenazah RSUD Subang.
Pj Bupati Subang, Imran, sudah berada di ruang Jenazah RSUD Subang untuk melihat langsung jenazah korban.
Jenazah korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Polri Losarang Indramayu untuk proses autopsi, guna memastikan kematian korban yang sesungguhnya, yang selama ini diduga kuat mengalami kekerasan dari kakak kelasnya.
Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kasatreskrim AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, membenarkan korban siswa kelas 3 SDN Jayamukti tersebut meninggal dunia.
"Korban dugaan kekerasan kakak kelas tersebut, meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB dan saat ini jenazah sudah berada di kamar Jenazah RSUD Subang," kata Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, Senin (25/11/2024) malam.
Selanjutnya, jenazah korban akan dibawa RS Bhayangkara Indramayu untuk diautopsi.
"Autopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia, sekaligus untuk proses penyelidikan kasus ini," ucapnya
Kasatreskrim juga menegaskan proses penyidikan kasus ini masih terus berlangsung.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan sejumlah saksi baik dari pihak keluarga, teman korban hingga pihak sekolah," katanya
"Dan karena korban meninggal, kami akan menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal," imbuhnya
Sementara itu pihak RSUD Subang belum bisa memastikan penyebab kematian korban dugaan kekerasan kakak kelasnya tersebut.
"Sejak masuk RSUD Subang 3 hari lalu, korban langsung di ICU, kami pihak Rumah Sakit belum bisa memeriksa korban saat itu karena kondisi tidak stabil dan tak sadarkan diri," kata dr. Syamsul Riza selaku wakil Direktur RSUD Subang.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum koma tak sadarkan diri, Albi Ruffi Ozara (9) mengalami sakit kepala berat dan muntah-muntah, hingga langsung tak sadarkan diri.
Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, sebelum koma, Albi sempat cerita dirinya sering dipukuli oleh kakak kelasnya baik di sekolah maupun di tempat pengajian.
Dari pengakuan korban tersebut akhirnya pihak keluarga membuat laporan ke Polisi dan sampai meninggalnya Albi, Polres Subang masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perundungan di SDN Jayamukti Blanakan Subang ini.
Awal Mula Dianiaya
Adapun dugaan bullying yang menimpa ARO bermula ketika korban dipalak oleh tiga kakak kelasnya, yakni M, D, dan O, saat jam istirahat.
Korban yang menolak memberikan uang kepada kakak kelasnya kemudian dipukul oleh pelaku.
Setelah dianiaya, korban mengeluhkan rasa sakit di kepala disertai muntah-muntah lalu tidak sadarkan diri. Pihak keluarga segera membawa korban ke RSUD Subang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka serius di bagian otak.
“Korban diketahui mengalami luka berupa pendarahan di otak yang menyebabkan kondisi koma,” ujar Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Subang, dr Syamsu Riza, dikutip dari Tribun Jabar, Senin (25/11/2024).
Sementara itu, kepala sekolah tempat korban menuntut ilmu, Kasim, mengatakan bahwa korban sempat masuk sekolah setelah diduga di-bully kakak kelasnya.
Ia mengatakan, pihak sekolah tidak mengetahui dugaan bullying yang dialami korban.
Pihak sekolah baru mengetahui bahwa ARO menjadi korban dugaan bullying setelah korban dirawat di ICU.
Menurut Kasim, kasus bullying di SD Subang yang dialami korban terjadi di luar sekolah ketika jam istirahat.
“Kejadiannya, terjadi sekitar satu mingguan, itu pun Korban AR sempat masuk sekolah, dan tidak menunjukkan sakit atau apa tidak dan ketika di-bully pun tidak ada yang lapor ke pihak sekolah, makanya sekolah tidak tahu," ujar Kasim dikutip dari Tribun Jabar, Jumat (22/11/2024).
"Itu pun kejadiannya juga di luar arena sekolah, bukan di dalam. Kalau ribut di sekolah, pasti ada anak yang lapor, ini mah total tidak ada laporan atau berita apapun," tambahnya.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Isak Tangis Iringi Pemakaman Murid SD Korban Bullying di Subang, Keluarga Minta Kasus Albi Diusut
Penyebab Siswa SD di Subang Meninggal Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Alami Pendarahan Otak |
![]() |
---|
VIDEO Curhat Pilu Albi Sebelum Meninggal, Ngaku Kepalanya Dibenturkan ke Tembok oleh Kakak Kelas SD |
![]() |
---|
Sosok Kasim, Kepala SDN Jayamukti Blanakan Subang Dinonaktifkan Imbas Siswa Tewas Dianiaya Senior |
![]() |
---|
Ogah Kasih Uang Saat Dipalak , Siswa SD di Subang Mengaku Dipukuli Tiga Kakak Kelasnya Sebelum Tewas |
![]() |
---|
Nasib Kakak Kelas yang Aniaya Siswa SD di Subang Hingga Meninggal, Dipindahkan, Kepsek Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.