Begal Aniaya Petani di Ogan Ilir

Ternyata Bukan Sekali, Begal di Ogan Ilir Rampas Motor Warga di Kebun Karet, Terbaru Petani Dianiaya

Aksi begal yang merampas motor milik warga di seputaran kebun karet Desa Seri Kembang III, Ogan Ilir ternyata bukan sekali.

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Hilman menunjukkan lokasi begal sadis di perkebunan karet wilayah Desa Seri Kembang III, Minggu (17/11/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Aksi begal yang merampas motor milik warga di seputaran kebun karet Desa Seri Kembang III di Kecamatan Payaraman, Ogan Ilir, Sumsel membuat warga resah. 

Bukan sekali, ternyata aksi begal di kawasan tersebut sudah beberapa kali terjadi. 

Bahkan terbaru, Hasna (55 tahun) wanita petani karet sampai bersimbah darah dianiaya begal saat korban hendak pergi ke kebun karet, Sabtu (16/11/2024) sekira pukul 05.30 WIB. 

Putra korban bernama Hilman mengungkapkan, pelaku membabi buta memukul korban dengan menggunakan balok kayu hingga kepala wanita tersebut berdarah-darah.

Menurut Hilman, pelaku diduga emosi karena telah berupaya membawa kabur sepeda motor korban, namun tak berhasil.

Baca juga: Sadisnya Begal di Ogan Ilir Aniaya Wanita Petani Karet Hingga Bersimbah Darah, Dipukul dan Diseret

Diketahui, korban memarkirkan kendaraan di kebun dan memberi kunci tambahan pada cakram serta rantai sepeda motor.

"Ibu memang selalu pasang kunci tambahan di motor karena daerah kebun karet itu rawan kejahatan. Tapi kontak sepeda motor sudah dibobol pelaku," tutur Hilman kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).

Diungkapkannya, aksi begal motor terjadi beberapa kali di seputaran perkebunan karet tersebut.

Menurut Hilman, kebanyakan korban kejahatan tak berani melapor ke polisi.

"Entah kenapa (tidak melapor polisi). Kalau peristiwa yang dialami ibu saya sudah keterlaluan, sehingga kami lapor polisi," ujar Hilman.

Pria 32 tahun ini pun mengajak TribunSumsel.com dan Sripoku.com melihat situasi di TKP kejahatan yang tak jauh dari permukiman penduduk.

Jarak TKP dari jalan raya akses Tanjung Batu-Payaraman hanya sekitar 200 meter.

Jalan menuju kebun juga cukup bagus, terbuat dari material beton dan di kedua sisi jalan terdapat rumah-rumah warga.

Begitu tiba di TKP, suasana lengang begitu terasa di perkebunan yang terdapat ratusan pohon karet tersebut.

"Kalau pagi memang sepi ya namanya perkebunan. Biasanya ibu ditemani sesama petani karet. Tapi saat kejadian, kebetulan sendirian," tutur Hilman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved