Guru Botaki Rambut Siswi
Lagi, Guru Botaki Siswi Gegara Banyak Kutu di Tasikmalaya, Sebelumnya Viral di Cianjur
Terlihat saat momen pencukuran rambut tersebut, belasan kutu keluar dari sela-sela rambut sang murid.
TRIBUNSUMSEL.COM - Masih ramai soal guru di Cianjur, Jawa Barat, cukur rambut siswinya hingga botak karena banyak kutu, kini muncul kasus serupa.
Kali ini terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seorang guru pria mencukur rambut siswi SD hingga botak karena banyak kutu.
Sang siswi menangis saat rambutnya dicukur.
Melalui akun TikTok-nya, guru bernama Rahmat Syafei itu merekam detik-detik saat ia dan sejumlah guru memotong rambut seorang murid sekolah dasar.
Murid tersebut tampak mengelak dan ogah dicukur rambutnya.
Baca juga: Pengakuan Lengkap Guru di Cianjur Gunduli Siswi SD dengan Alasan Banyak Kutu, Sebut Ada Kesepakatan
Namun para guru termasuk Rahmat tetap berupaya agar mereka berhasil memotong rambut murid tersebut.
Ternyata alasan utama para guru ngotot mencukur rambut murid tersebut karena siswinya banyak kutu.
Terlihat saat momen pencukuran rambut tersebut, belasan kutu keluar dari sela-sela rambut sang murid.
Para guru yang melihat itu pun terkejut sekaligus menenangkan sang siswi.
"Kamu tuh bakal seger geura, diem, diem, gusti ya Allah, lihat, diem-diem itu kutunya," kata guru Rahmat.
"Diem, diem biar bersih," ujar guru lainnya.
Setelah mencukur rambut muridnya, guru Rahmat pun segera membersihkan seragam sang siswi.
Baca juga: Kronologi Siswi SD di Cianjur Digunduli Guru Diduga Gegara Banyak Kutu, Pulang Sekolah Nangis-nangis
Dalam postingannya, guru Rahmat mengurai nasihat untuk para orang tua murid.
Bahwa para orang tua harus lebih sering memerhatikan kondisi anak-anaknya.
"Maaf ini hanya konten pembelajaran agar mengurus anak-anaknya," kata guru Rahmat.
Tak cuma itu, guru Rahmat juga meminta maaf jika kontennya membuat kegaduhan.
Diakui sang guru, ia tidak bermaksud untuk mempermalukan muridnya dengan video cukur rambut tersebut.
"Maaf ya hanya mengurus anak yang banyak kutunya tidak bermaksud mempermalukan maafkan aku," tulis guru Rahmat dalam postingan.
Ditelisik lebih lanjut, kejadian tersebut terjadi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Untuk diketahui, guru Rahmat merupakan guru di SLB yang kerap membuat konten di media sosial.
Dalam kontennya tersebut, tampak guru Rahmat sangat dekat dengan para muridnya yang tergolong anak berkebutuhan khusus.
Bahkan para siswa terlihat nyaman saat diajak berbincang dengan guru Rahmat di tengah keterbatasan mereka.
Viral kasus serupa
Selain di Tasikmalaya, aksi guru mencukur rambut murid perempuannya juga terjadi di Cianjur yakni di SD Babakan.
Dalam video yang dibagikan akun kurawacianjur, sang guru yang mencukur gundul muridnya itu pun telah memberikan klarifikasi.
Guru perempuan yang tak diketahui identitasnya itu mengungkap alasannya menggunduli sang murid, yakni karena muridnya banyak kutu.
"Kata saya kenapa rambutnya enggak dipotong, dipotong sedikit, katanya enggak mau. (Guru tanya ke murid) 'mau gini terus atau sakit sebentar besok juga udah cantik (supaya mau dipotong rambutnya)'," akui sang guru.
Kendati demikian, orang tua dari murid tersebut tetap tidak terima dengan alasan sang guru.
Menurut orang tua murid, ia sedih karena anaknya jadi menangis dan ogah sekolah lagi gara-gara kejadian tersebut.
"Astaghfirullah hal adzim. Ibu bapak, ini ceritanya baru pulang sekolah, pulangnya nangis, katanya digundulin gurunya. Alasannya digundulin tuh karena katanya banyak kutu," kata orang tua murid.
"Anaknya jadi enggak mau sekolah lagi. Gimana kalau gini, ada tanggung jawabnya? Saya mah melihatnya juga sakit hati, sakit," pungkasnya.
Aksi guru di SD Babakan Mekarwangi, Cianjur sempat disamakan dengan kasus yang terjadi di Tasikmalaya yakni aksi guru Rahmat.
Namun saat ditelusuri TribunnewsBogor.com, ternyata video guru mencukur rambut siswinya dengan video orang tua marah-marah rambut anaknya dicukur habis oleh guru adalah dua kasus yang berbeda.
Perbedaan itu terlihat dari sosok siswi yang memiliki wajah tak sama.
Siswi yang dicukur oleh guru Rahmat juga merupakan anak berkebutuhan khusus, sedangkan siswi yang menangis karena dibotakin gurunya adalah anak normal.
Perbedaan kedua adalah siswi yang orang tuanya marah-marah tidak mengenakan anting.
Sementara dalam video yang dibagikan pak guru Rahmat, siswi yang ia cukur rambutnya karena banyak kutu itu mengenakan anting emas.
Perbedaan ketiga adalah soal respon orang tua murid usai anaknya dicukur.
Dalam kasus yang terjadi di Cianjur, orang tua murid mengaku marah dan tak terima anaknya digunduli guru.
Sementara dalam kasus di Tasikmalaya, guru Rahmat menyebut orang tua muridnya tidak keberatan dengan aksinya mencukur rambut murid tersebut.
Terlebih diungkap guru Rahmat, ia tidak pernah melihat ada orang tua dari murid tersebut datang ke sekolah.
"Belum pernah lihat ibunya selama anaknya sekolah," kata guru Rahmat.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sosok Guru SD Viral Botakin Murid Perempuan Karena Banyak Kutu, Ucap Nasihat Menohok ke Ortu Siswa
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Nasib 19 Siswi Lamongan Dibotaki Guru Gegara Tak Pakai Ciput Hijab, Kini Didampingi Psikiater |
![]() |
---|
Kisah EN Guru di Lamongan Botaki 19 Siswi Karena Tak Pakai Ciput Hijab, Alasan Karena Sayang Murid |
![]() |
---|
Nasib EN Guru SMPN 1 Sukodadi Viral Botaki 19 Siswi, Kini Dinonaktifkan, Siswi Alami Trauma |
![]() |
---|
Sosok EN Guru SMPN 1 Sukodadi Botaki 19 Siswi Karena Tak Pakai Ciput Hijab, Nasibnya Kini Disanksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.