Berita UMKM

Kisah Pakde Markam, Penjual Bakso Kaki Lima Legendaris di PALI, Sudah Berjualan Sejak 43 Tahun Lalu

Pakde Markam demikian dia dipanggil, telah berjualan bakso setiap hari selama 43 tahun.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Apriansyah Iskandar
Warung Bakso Markam, jajanan bakso kaki lima legendaris di Komperta Pendopo dari tahun 1981 hingga kini tetap ramai pembeli 

Dimana tempat berjualan Markam dekat juga dengan kawasan sekolah, sehingga para alumni yang pernah bersekolah ketika datang menyempatkan mampir ditempat dia berjualan.

"Ada juga yang datang bilang, apa kabar pak Markam, masih inget sama aku, dia bilang dulu pernah makan disini, sekarang dia sudah di Batam, dia mengatakan jaman dulu dia sering makan lupa bayar, oleh karena itu dia datang dan ngasihkan uang ke saya, tapi saya tidak tahu dan tidak ingat. Pernah juga saat saya sedang ke prabumulih ada juga pelanggan yang memberi saya uang ketika bertemu," tuturnya.

Ketika pertamakali berjualan, Markam setiap minggu nya harus pergi ke Palembang untuk membeli pentol bakso, dikarenakan di Talang Ubi belum ada penjualnya.

Dikarenakan menyita waktu dan keuntungan nya sedikit, sehingga akhirnya Markam membuat pentol bakso sendiri.

Ketika ditanya, kenapa pentol bakso yang dijualnya sudah dalam bentuk di belah atau di iris-iris menjadi potongan kecil.

Dia mengatakan dari awal memang selalu di iris-iris terlebih dahulu oleh nya sebelum disajikan, hal itu dulu nya dikarenakan permintaan pembeli agar anak- anak lebih muda memakan nya.

"Sebelumnya beli bakso nya ke palembang, karena untung nya sedikit akhirnya bikin sendiri, takarannya 1 kilo daging 2 kilo sagu. Kalau pentol bakso nya kenapa telah di belah, memang dari pertamakali jualan sudah dibelah,dikarenakan banyak pembeli minta di belah biar anak-anak mudah makan nya," terangnya.

Meski penghasilan tak menentu, namun dari hasil berjualan bakso tersebut, Markam mampu menguliahkan kedua anaknya di Universitas Sriwijaya sampai dengan selesai.

Bahkan berkat ketekunan dan kesabaran nya dalam berjualan bakso, Markam  bersama istrinya juga berencana akan menjalankan ibadah haji ke tanah suci pada tahun 2028 nanti.

"Kalau haji sudah lama daftar, mestinya berangkat sama istri pada tahun 2026 nanti, karena Covid 19 kemarin jadi tertunda 2 tahun antrian nya, dan akan berangkat tahun 2028 nanti,"Imbuhnya.

Selain itu, dia juga mengatakan sebelum menjalankan ibadah haji nya tercapai, dalan waktu dekat ini pada Selasa 12 November 2024 nanti, Markam bersama istrinya akan berangkat menjalankan ibadah Umroh.

Dia juga selalu bertekad untuk jangan ada perasaan menyerah dalam ikhtiar untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci. Demikian tekad yang diyakininya selama ini.

Selain tekun dalam menjalankan usaha nya, Markam selalu rajin untuk menabung, menyisihkan keuntungan yang didapat  hasil jualan nya dan menjauhi hutang piutang.

"Alhamdulillah, walau tidak seberapa, yang penting tekun, jangan patah semangat rezeki Allah yang nentukan, kalau nabung dari dulu memang selalu nyisihkan hasil dari jualan, karena sudah niat untuk menjalankan ibadah ke tanah suci, hari Selasa nanti sama istri mau pergi umroh dulu, semogah dimudahkan," ucapnya. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

 

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved