Berita Palembang
Tak Ingin Kehilangan Anak Sungai yang Tinggal 114, Pemkot Palembang Pasang Plang Nama dan Barcode
Untuk itu, Pemkot PAlembang bakal memberi plang nama sungai dan barcode agar tak lagi kehilangan anak sungai yang kini hanya tinggal 114 anak sungai.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak ingin lagi kehilangan sejumlah anak sungainya, setelah sebelumnya kota Palembang dikenal sebagai Venezia dari Timur karena keindahan dan banyaknya sungai yang mengalir di kota.
Untuk itu, Pemkot PAlembang bakal memberi plang nama sungai dan barcode agar tak lagi kehilangan anak sungai yang kini hanya tinggal 114 anak sungai.
"Dimulai dari Sungai Baung, kita beri penamaan atau plang dan barcode," kata Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Akhmad Bastari saat di Taman Simpang Lima saat Pemberian Nama Sungai Baung, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, untuk barcode bisa discan oleh masyarakat melalui handphone mereka.
Saat scan barcode di plang nama sungai nantinya akan muncul nama dan sejarah anak sungai tersebut.
"Untuk sementara ini, baru Sungai Sekanak dan Sungai Baung yang dipasang plang dan barcode. Sisanya yang lainnya menyusul bertahap," katanya.
Menurutnya, persoalan saat ini sedimentasi tinggi, ditambah sampah untuk itu harapannya masyarakat sama-sama peduli untuk menjaga anak sungai.
Pihaknya sudah melakukan perawatan selain gotong royong juga revitalisasi atau perbaikan seperti di Sungai Sekanak, Lambidaro, Sungai Buah, Kedukaan, Jeruju.
"Upaya kita kali ini tidak hanya mempertahankan nama tapi juga sejarahnya," ujarnya.
Baca juga: Pokdakan Sebar Ratusan Ikan Patin dan Gurame ke Sungai Musi, Tingkatkan Populasi di Sumsel
Baca juga: Ratu Dewa-Prima Salam Bakal Bangun Dermaga Khusus Perahu Getek di Palembang Demi Wisata Sungai Musi
Sementara itu Ketua Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia (Kawali) Sumsel Chandra Agung mengatakan, pihaknya melihat kondisi anak sungai saat ini memprihatinkan di tengah pembangunan yang gencar dan jumlah penduduk yang bertambah banyak.
"Anak sungai yang paling parah seperti Sungai Rendang, Sungai Pangeran, Sungai Kedukaan, Sungai Kubu, Sungai Sekanak," katanya.
Menurutnya, pihaknya konsen menyelamatkan sungai di Palembang. Mulai dari Seberang Ulu hingga KM 12.
Jika tidak diselamatkan dan tidak ada kejelasan soal kewilayahan 114 anak sungai ini bisa hilang lagi.
"Untuk menulis nama plang sungai dan sejarah pun kita melibatkan beberapa pihak terkait seperti Sungai Baung ini yang terletak di daerah jalan Angkatan 45 dengan panjang daerah aliran sungai sepanjang 1200 meter," katanya
Namun terdapat beberapa permasalahan pada daerah aliran Sungai Baung diantaranya permasalahan pendangkalan sungai yang mengakibatkan sering terjadinya banjir di daerah lorong Karya 1, 2, 3 pada musim hujan.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Sedihnya Iin Tukang Angkut Sampah yang Rumahnya Kebakaran di Palembang Lihat Kediamannya Jadi Arang |
![]() |
---|
Produk Handmade Tergerus, Pengusaha Kain Jumputan Ini Berharap Ada Perda Pembatasan Produk Printing |
![]() |
---|
Rumah Tukang Angkut Sampah di Bukit Lama Terbakar Saat Semua Penghuni Pergi |
![]() |
---|
DPRD Sumsel Minta Gubernur Panggil Bupati Muba dan Muratara Terkait Masalah Batas Wilayah |
![]() |
---|
2 Pencuri di Palembang Gasak Motor Jemaah Salat Subuh di Masjid, Aksi Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.