Berita Viral

Alasan Ibu 3 Siswa di Pandeglang Belum Pindahkan Anak ke Sekolah Lain usai Nunggak SPP,Data Ditahan 

Defi Fitriani, ibu tiga siswa mengungkapkan alasannya belum bisa memindahkan anaknya ke sekolah lain setelah dipulangkan paksa karena nunggak SPP.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube tvOneNews
Defi Fitriani, ibu tiga siswa mengungkapkan alasannya belum bisa memindahkan anaknya ke sekolah lain setelah dipulangkan paksa karena nunggak SPP. 

"Anak saya kedua minta tetap wisuda tapi saya kasih pengertian gak bisa," katanya.

Bahkan anak keduanya ini pun memiliki prestasi bidang akademik di mata pelajaran Matematika.

"Anak kedua matematikanya menonjol," katanya.

Selain itu anak bungsunya juga memiliki prestasi mentereng.

"Anak saya yang ketiga dari tilawatinya juga sempat dapat predikat terbaik," katanya.

"Anak-anak saya ada prestasi di sekolah," tambah Defi Fitriani.

Perasaan Defi begitu hancur ketika 3 siswa SD Pandeglang dipulangkan paksa oleh sekolah.

"Sedih hancur, orang tua mana yang bisa melihat anak lagi senang belajar, kalau belajar semangat, ke sekolah gak ada istilah malas pasti selalu semangat. Tapi pas tiba-tiba harus dipulangkan paksa, perasaan saya hancur," kata Defi.

Kata Defi, 3 anaknya diantar pulang oleh guru-gurunya.

"Guru kelas 2 orang sama bagian kesiswaan sama sopir diantar pakai mobil," kata Defi dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Metro Tv.

Defi menjadi sangat pilu ketika mengetahui anak-anaknya dipaksa pulang saat sedang belajar di sekolah.

"Diantar saat jam pembelajaran," kata Defi.

Menurutnya, pemulangan paksa 3 siswa SD di Pandeglang Banten ini atas intruksi pembina yayasan.

"Dipulangkan paksa atas intruksi pembina yayasan," kata Defi Fitriani.

Sementara itu, sang ayah, Muhammad Fahat mengatakan tunggakan SPP 3 anaknya mencapai Rp 42 juta.

"Karena ada tunggakan pembiayaan. Sekitar Rp 42 juta untuk 3 anak," katanya.

Ia pun mengungkap penyebab sampai menunggak SPP sekolah.

Fahat mengaku tak memiliki penghasilan guna membayar SPP 3 siswa SD Pandeglang.

Muhammad Fahat hanya bekerja serabutan.

Penghasilannya selama ini hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dari mana pak kerja aja serabutan yah, cukup untuk sehari-hari udah Alhamdulillah apalagi untuk melunasi pembiyaan itu," kata Fahat.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved