Berita Ogan Ilir

5 Kasus di Ogan Ilir yang Belum Terungkap, Pedagang Ayam Ditembak OTK Hingga LSM Tewas Ditusuk

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini ada sejumlah kasus menonjol di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang belum berhasil terungkap.

|
TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Polisi mendatangi TKP pembunuhan aktivis LSM oleh sekelompok orang tak dikenal di Ogan Ilir, Sabtu (19/10/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA -  Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini ada sejumlah kasus menonjol di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang belum berhasil terungkap.

Terbaru, ada kasus aktivis LSM yang tewas ditusuk usai dicegat sekelompok orang di tengah jalan. 

Sejauh ini polisi memeriksa para saksi dan mengamankan barang bukti dalam kasus pembunuhan LSM tersebut. 

Berikut ini, daftar 5 kasus menonjol di Ogan Ilir yang belum terungkap:

1. Pedagang Ayam Ditembak OTK

Seorang pedagang ayam menjadi korban penembakan di Pasar Beti, Kecamatan Indralaya selatan pada 21 Agustus 2021 lalu.

Korban penembakan bernama Dedi Kurniawan (27 tahun) ditembak saat baru tiba di Pasar Beti pada pagi hari sekira pukul 06.00.

Dedi mengaku ditembak dari belakang atau di bagian pinggang kiri, hingga hampir tembus ke perut.

Sesekali, Dedi merasakan nyeri tiada tara di bagian pinggang maupun perut.

"Kadang nyeri. Apalagi sekarang ini, sering sakit di bagian perut," tutur Dedi, Sabtu (26/10/2024).

Selain trauma, kondisi Dedi yang saat ini hanya dapat terbaring, memang tak memungkinkan untuk bepergian ke luar rumah termasuk mencari nafkah.

"Pastinya trauma sekali karena pelaku sampai saat ini tidak diketahui," kata Dedi.

2. Bayi Meninggal Usai Diambil Sampel Darah

Seorang bayi bernama Agustus yang berusia tiga hari di Tanjung Raja, Ogan Ilir, meninggal dunia usai diambil sampel darah pada Agustus 2023 lalu.

Ibunda bayi Agustus, Asiah menuturkan, buah hatinya itu meninggal dunia setelah putranya mengalami pendarahan hebat di bagian kaki. 

"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional, pas tanggal 17 Agustus. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," kata Asiah.

Sehari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi yang bernama lengkap Muhammad Agustus itu.

Menurut Asiah, bidan tersebut datang ke rumahnya tanpa diundang dan bermaksud ingin mengambil sampel darah Agustus.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi waktu itu tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," ujarnya.

Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan tersebut menusukkan sebuah benda tajam kecil ke tumit kaki bayinya itu.

Setelah tindakan tersebut, bayi Muhammad Agustus tidak mengalami gejala apapun dan kondisi kesehatannya normal seperti biasa.

Namun keesokannya atau sehari setelah disuntik, putra pasangan Romli dan Asiah tersebut mengalami pendarahan hingga dirawat di Puskesmas Tanjung Raja.

Agustus kemudian dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk penanganan lebih lanjut.
Berharap kondisi putranya membaik, Asiah justru mendapat kabar pahit bahwa buah hatinya itu meninggal dunia.

Kesedihan teramat dalam pun dialami Asiah, suami dan ketiga anaknya.

Keluarga Asiah pun memutuskan membawa perkara ini ke jalur hukum dengan melaporkan bidan tersebut ke pihak berwajib.

"Setelah beberapa hari menunggu itikad baik bidan desa itu, tapi tidak datang-datang. Lalu kami lapor Polres Ogan Ilir," kata Asiah.

Polisi telah melakukan ekshumasi jasad bayi Agustus, namun hasilnya hingga saat ini belum diketahui.

3. Pembunuhan Nenek Masiah

Pembunuhan terhadap seorang wanita tua di Desa Tanjung Agas, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, hingga kini masih jadi misteri.

Masiah, seorang wanita 73 tahun ditemukan tak bernyawa di atas tempat tidur di kamar rumahnya pada 19 September 2023 lalu.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait perkara dugaan pencurian dengan kekerasan tersebut.

Menurut keterangan polisi, saat ditemukan tak bernyawa, terdapat luka sayatan di leher Masiah.

Keluarga pun menantikan pengungkapan perkara kematian Masiah.

Senada dengan polisi, keluarga Masiah curiga wanita tua tersebut menjadi korban pencurian dengan kekerasan.

Kecurigaan itu disampaikan putra Masiah bernama Alpian.

"Saat ibu ditemukan meninggal, ada barang-barang hilang seperti kipas angin, TV tabung, tabung gas," kata Alpian.

Dirinya tak menyangka ibundanya meninggal dengan cara tak wajar, di mana ditemukan luka benda tajam di leher.

Menurut Alpian, ibundanya semasa hidup tak memiliki masalah dengan siapapun, malah kerap membantu keluarga maupun kerabat yang membutuhkan.

Pihak keluarga telah melaporkan perkara ini ke aparat Polsek Tanjung Raja.

Namun hingga lebih dari satu tahun setelah peristiwa tersebut, belum ada tanda kasus akan terungkap.

Alpian dan sejumlah anggota keluarga lainnya juga telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada kasus ini.

Dirinya berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya.

"Sepertinya pelaku bukan orang asing. Menurut saya begitu. Saya berharap keadilan itu ada," ucap Alpian.

Keluarga, disebut Alpian telah mengikhlaskan kepergian Masiah untuk selamanya, namun hukum harus ditegakkan.

"Kami pasrah dan berharap cepat terungkap, pak polisi segera menangkap pelaku. Kami serahkan kepada aparat penegak hukum karena tidak mungkin kami yang menghukum pelaku," tutur Alpian.

4. Korban Pembunuhan Tewas Tergantung

Seorang pria bernama Rifani Tamawiwi ditemukan tak bernyawa dengan kondisi leher terikat dan tergantung.

Jasad korban ditemukan di perkebunan wilayah Desa Soak Batok, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, pada awal September lalu.

Putri Rifani, Niken mengaku telah melaporkan perkara ini ke aparat kepolisian yakni Satreskrim Polres Ogan Ilir.

"Sampai saat ini belum ada tanda-tanda bakal terungkap. Polisi bilang belum ada petunjuk," kata Niken kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (26/10/2024).

Keluarga Rifani sejauh ini tak didampingi kuasa hukum dalam upaya menuntut keadilan atas kematian pria 47 tahun itu.

Niken pun mengaku terus menyebarkan informasi perkara dugaan pembunuhan ayahnya melalui media sosial.

"Upaya kami sejauh ini menyebarkan lewat Facebook, Instagram, Tiktok, WhatsApp. Kami butuh dukungan warganet," tutur Niken.

Wanita 23 tahun ini mengungkapkan bahwa ayahnya diduga kuat meninggal dunia karena dibunuh.

Dugaan ini mencuat karena saat ditemukan, jasad Rifani ditemukan dalam keadaan tergantung dan kedua kaki melipat menyentuh tanah.

Kemudian berdasarkan hasil autopsi, terdapat luka di tangan kiri dan tengkorak kepala retak, diduga karena hantaman benda tumpul.

"Kemudian rahang ayah itu agak miring, tidak seperti gejala orang gantung diri. Kalau hasil autopsi, kami hanya diberi tahu secara lisan oleh polisi," ungkap Niken.

Sekitar sepekan sebelum ditemukan tak bernyawa, tepatnya pada 25 Agustus lalu, Rifani sempat terlihat beraktivitas di wilayah Kertapati.

Pria tersebut terekam CCTV berada di depan sebuah toko dekat Flyover Kramasan yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari kediaman Niken.

"Besoknya tanggal 26 (Agustus), kami kehilangan kontak dengan ayah. Kami cari ke mana-mana tidak ketemu," ujar Niken.

Saat hari penemuan jasad Rifani, Niken awalnya diberi tahu salah seorang anggota keluarga yang mendapat informasi lewat media sosial.

"Setelah dipastikan, ternyata benar itu ayah. Kami juga diberi tahu kalau polisi sudah datang ke 1 Ulu (alamat rumah Rifani)," tuturnya.

Usai autopsi, jenazah Rifani dimakamkan di kampung halaman Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Niken dan segenap anggota keluarga meminta polisi mengusut tuntas perkara dugaan pembunuhan ini.

"Kami juga sedang mempertimbangkan untuk melapor ke Polda (Sumsel) agar kasus pembunuhan ini terungkap," kata Niken.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham mengatakan bahwa perkara ini masih dalam penyelidilan.

"Masih dilakukan penyelidikan," pungkas Ilham dihubungi terpisah.

5. Aktivis LSM Tewas Ditusuk OTD

Kasus pembunuhan aktivis LSM di Ogan Ilir bernama Yongki Ariansyah, belum terungkap dan belum ada titik terang.

Korban tewas bersimbah darah akibat luka tusuk senjata tajam oleh beberapa orang tak dikenal pada Sabtu (19/10/2024) lalu.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, sejauh ini sudah ada sejumlah saksi yang diperiksa terkait perkara ini.

"Saksi-saksi sudah diperiksa intensif dan masih akan terus diminta keterangan untuk membuat terang kasus ini," terang Bagus kepada wartawan di Indralaya, Sabtu (26/10/2024).

Polisi juga sedang menantikan keterangan seseorang pria yang mengalami luka tembak, diduga ada kaitannya dengan perkara ini.

Pria tersebut saat ini masih dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Palembang.

"Ada yang mengalami luka tembak dan luka tusuk. Kami masih menantikan yang bersangkutan untuk diminta keterangan lebih lanjut karena masih dirawat," ungkap Bagus.

Petunjuk lainnya yang dihimpun polisi yakni senjata api rakitan (senpira) milik Yongki yang ditemukan di TKP pembunuhan.

Senpira jenis Revolver tersebut ditemukan beserta tiga butir amunisi dan selongsong peluru.

"Sekarang senpinya sudah diamankan Satreskrim. Secepatnya akan kami ungkap perkara ini dan dijamin tidak ada yang ditutupi. Nanti akan kami buka semua jika sudah ada titik terang," kata Bagus menegaskan.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved