OPINI
Santri Elemen Penting dalam Membangun Kemajuan Bangsa
Di antara peran penting pesantren adalah penjagaannya terhadap karakter moral bangsa serta dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia bangsa sejak
Oleh: Dian Permana
(Mahasiswa Ilmu Quran dan Tafsir STIQ As-Syifa / Pengajar Alquran Program Mengaji Kab. Bandung dan Penulis Buku Islam for Children)
TRIBUNSUMSEL.COM - Santri dikenal karena ketaatan mereka terhadap ajaran Islam, serta rasa nasionalisme dan perjuangan untuk keadilan sosial.
Santri adalah salah-satu elemen penting dalam membangun kemajuan bangsa.
Mereka berjuang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, juga berjuang mengorbankan jiwa dan raga dalam mempertahankan negeri tercinta.
Dari masa ke masa santri senantiasa hadir mewarnai perjalanan bangsa Indonesia dari sebelum hingga saat ini.
Menurut Djojonegoro (1994) kaum santri lahir dan dididik dalam dunia pesantren yang merupakan sistem dan institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia.
Pesantren muncul dari satu kearifan lokal nusantara yang telah eksis selama berabad-abad.
Di antara peran penting pesantren adalah penjagaannya terhadap karakter moral bangsa serta dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia bangsa sejak zaman pra kemerdekaan.
Jauh sebelum Indonesia merdeka, santri sudah berjuang mempertahankan tanah air dari para penjajah.
Berbagai peristiwa sejarah mencatat aksi heroik para santri dalam berjuang dan berjihad mempertahankan tanah air dari para penjajah.
Misalnya keterlibatan ribuan santri pada perlawanan di Sumatera Barat (1821-1828), Perang Jawa (1825-1830), Perlawanan di Barat Laut Jawa (1840 dan 1880), Perang Aceh pada 1873-1903 dan Perang Kedongdong Jawa Barat (1808-1819), serta peperangan-peperangan lainnya.
Peran santri tidaklah terhenti sampai di sana, pada persiapkan kemerdekaan kaum santri terlibat aktif di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) maupun Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam menjaga kemerdekaan republik, membangun fondasi negara Indonesia merdeka, hingga peran-peran mengisi kemerdekaan melalui keterlibatan langsung di pemerintahan dan parlemen.
Tercatat dalam catatan sejarah, salah-satu santri yang juga putra dari K.H. Hasyim Asy'ari, yakni K.H. Wahid Hasyim, turut andil dalam pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia) yang kedepannya menjadi tombak dari pembacaan proklamasi itu sendiri.
Baru saja merdeka, penjajah Belanda bersama sekutunya datang kembali ke tanah air untuk mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari tangan Jepang yang kalah perang.
Padahal Indonesia baru beberapa hari saja memproklamasikan kemerdekaanya.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Tanaman Obat |
![]() |
---|
Kenapa Selai Bisa Kental? Jawabannya Ada di Pektin! |
![]() |
---|
Amplifikasi Debat Pilkada di Era Media Sosial |
![]() |
---|
Program Kemitraan Masyarakat Pendampingan Pemasaran Digital&Laporan Keuangan Kuliner RantingAisyiyah |
![]() |
---|
Media Sosial dalam Pilkada 2024: Dialog Terbuka atau Polarisasi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.