Berita Lahat

Harga Getah Karet di Lahat Merangkak Naik Jadi Rp 11 Ribu Perkilo, Tapi Petani Banyak Terjebak Ijon

Pasalnya, harga getah karet mulai merangkak naik yang kini sudah tembus diharga Rp 11 ribu perkilogram.

|
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Ehdi Amin
Petani Karet Melakukan Jual Beli Getah Karet - Harga Getah Karet di Lahat Merangkak Naik Jadi Rp 11 Ribu Perkilo, Tapi Petani Banyak Terjebak Ijon 

Laporan Wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT - Petani karet di Kabupaten Lahat, Sumsel berapa bulan terakhir bisa kembali tersenyum.

Pasalnya, harga getah karet mulai merangkak naik yang kini sudah tembus diharga Rp 11 ribu perkilogram.

Dimana sebelumnya, harga getah karet selalu dibawah Rp 10 ribu perkilogramnya.

Kenaikan harga getah karet ini, meberikan angin segar bagi petani karet di Kabupaten Lahat, sekaligus membuat para petani karet kembali bersemangat mengurus kebun mereka, yang sempat terbengkalai akibat harga jual rendah dalam beberapa tahun sebelumnya.

Fauzi, bos karet di Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat mengatakan, kenaikan harga getah karet sudah dimulai sejak bulan Juni 2024 lalu, sebelumnya harganya masih dibawah Rp 10 ribu perkilogram.

Tentu dirinya dan petani berharap, harga ini bisa terus berangsur naik, sehingga petani tak sulit lagi memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Saat ini diharga Rp 11 ribu-Rp 12 ribu perkilogram, namun itu juga tergantung kadar air dari tiap getah karet yang dijual petani. Biasanya kita buka perminggu," kata Fauzi, Minggu (20/10/2024).

Fauzi menambahkan, meskipun kenaikan harga ini belum terlalu tinggi dibandingkan harapan petani, bagi petani kenaikan ini sudah cukup membantu meringankan beban ekonomi yang selama ini mereka rasakan.

Petani kini merasa, kenaikan harga karet ini jadi harapan baru bagi petani karet di Lahat yang selama ini harus menghadapi tantangan besar dalam mengelola kebun mereka. 

"Harapan kita, semoga tren kenaikan harga karet ini bisa terus berlanjut, sehingga para petani karet bisa kembali hidup sejahtera seperti dulu," ujarnya.

Baca juga: Sumringahnya Petani di OKU Timur Harga Karet Naik Jadi Rp 15 Ribu, Berharap Tak Turun Lagi

Baca juga: Harga Jual Getah Karet di OKI Naik Sejak Awal September, Capai Rp 15.000 Perkilo

Sementara, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Lahat, Lusepa membenarkan, saat ini harga jual getah karet tengah naik, namun harga tersebut belum bisa sama dengan harga jual petani ke tingkat tokeh, dikarenakan beberapa faktor. 

Salah satunya karena saat ini masih banyak petani karet di Lahat yang terjerat sistem "ijon" (sistem jual beli yang dilakukan ketika barang yang diperjualbelikan belum layak atau belum matang) antara petani karet dengan tengkulak.

"Untuk harga jual karet saat ini, berada di angka Rp 14.000 perkilogram. Namun sebagian petani karet di Kabupaten Lahat hanya bisa menjual seharga Rp 10 ribu-Rp 11 ribu perkilogram, karena terikat sistem ijon dengan tengkulak," kata Lusepa.

Karena itu, Lusepa menyebut, pihaknya berencana akan menghapus sistem ijon dan menggantikannya dengan sistem pinjam melalui bank.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved