Berita Lahat

Warga Diimbau Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Lahat, Berpotensi Hujan Deras Hingga Puting Beliung

Hujan dengan intensitas cukup tinggi mulai terjadi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. 

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/EHDI AMIN
Bencana banjir yang pernah terjadi di Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai Kabupaten Lahat, Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT -- Hujan dengan intensitas cukup tinggi mulai terjadi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. 

Kendati belum rutin, namun hujan berpotensi terus terjadi membasahi Bumi Seganti Setungguan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Lahat yang berada di lereng bukit dan di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS), untuk lebih waspada dengan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Kabupaten Lahat.

Seperti di Kecamatan Jarai, Mulak Sebingkai, Pulau Pinang, Kikim Area, Kota Lahat dan Merapi Area.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini cuaca ekstrem seperti hujan, panas dan angin kencang, bisa tiba-tiba terjadi secara sporadis dan tidak merata di sejumlah daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) bagian barat, salah satunya di Kabupaten Lahat.

"Sejak awal September lalu, Kabupaten Lahat sudah masuk peralihan ke musim penghujan. Namun masih ditandai dengan pola cuaca yang berubah dengan cepat," ujar Kepala BPBD Lahat, Ali Afandi, Jumat (18/10/2024).

Ali Afandi membeberkan, angin musim (monsoon) barat yang masih lemah, menyebabkan pembentukan hujan lebih dipengaruhi oleh faktor lokal.

Dampaknya, terbentuk hujan dengan intensitas sedang ke lebat secara tiba-tiba dan terjadi tidak merata.

Namun, pada periode transisi ini juga berpotensi terjadi peningkatan adanya angin kencang, puting beliung dan hujan meski cukup jarang. 

"Karena itu, untuk wilayah dengan topografi lereng dan bukit perlu mewaspadai potensi longsor. Sedangkan untuk warga yang tinggal di dekat DAS, harus memantau kenaikan muka air sungai, terlebih ketika hujan deras dengan durasi yang lebih dari 1 jam, karena bisa berpotensi air sungai meluap," bebernya. 

Selain itu, dampak lain yang perlu diwaspadai ialah dampak yang timbul untuk lahan pertanian. Karena jika limpahan air sampai berlebihan ke lahan pertanian, tentunya bisa mempengaruhi angka produksi pangan. 

"Camat terus kita ingatkan, untuk lebih perduli dengan imbauan yang diberikan pihaknya. Sehingga bisa mengantisipasi ataupun bergerak cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana di musim penghujan ini," sampai Ali Afandi

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved