Sidang Pembunuhan di Kuburan Cina

4 Remaja Terdakwa Pembunuh Siswi SMP di Palembang Nangis di Pelukan Orangtua Jelang Sidang Tuntutan

Isak tangis empat remaja terdakwa pembunuh siswi SMP di Palembang tak terbendung menjelang sidang dengan agenda tuntutan.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Suasana ruang sidang kasus pembunuhan siswi SMP di Palembang diliputi isak tangis terdakwa dan keluarganya, Selasa (8/10/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Isak tangis empat remaja terdakwa pembunuh siswi SMP di Palembang tak terbendung menjelang sidang dengan agenda tuntutan yang digelar di Pengadilan Negeri Palembang, Selasa (8/10/2024). 

Setelah beberapa jam menunggu pintu ruangan sidang Candra dibuka, keempat remaja tersebut tak kuasa menahan tangis saat  bertemu dengan masing-masing orangtuanya.

Orangtuanya berusaha menenangkan dengan memeluk anaknya sembari ikut menangis sebelum sidang dimulai.

Namun ruang sidang bergegas ditutup sehingga awak media tak bisa mendekat. 

Sementara itu, Safarudin ayah kandung Korban bersama kakaknya Marlina juga terlihat datang ke Pengadilan Negeri Palembang untuk mengetahui hasil tuntutan.

Baca juga: Orangtua 4 Pembunuh AA Siswi SMP Palembang Enggan Minta Maaf, Keluarga Korban : Kami Fokus ke Sidang

Diberitakan sebelumnya, sidang kasus pembunuhan dan rudapaksa AA bergulir setiap hari sejak 1 Oktober 2024, dan sidang terakhir kali dengan agenda saksi ahli dan saksi dari kuasa hukum terdakwa.

Kuasa hukum empat ABH, Hermawan SH mengatakan pada sidang sebelumnya ia menghadirkan empat orang saksi.

"Iya sidang nanti jam 1 siang. Dari kami kemarin mengajukan saksi empat orang. Dua anak-anak dan dua dewasa. Terus juga ada saksi dari JPU dan ahli forensik," ujar Hermawan.

Diketahui, JPU menjerat keempat ABH dengan pidana pasal berlapis yakni pasal 76E, 76D dan 76C UU perlindungan anak serta pasal 340 KUHP Subsidair Pasal 338 dan pasal 285 KUHP. 

Empat Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yakni IS (16), MZ (13), NS (12) dan AS (12) didakwa telah membunuh dan merudapaksa AA di Kuburan cina pada 1 September 2024.

Setelah 2 hari dari kejadian polisi telah mengamankan empat anak tersebut yang telah membunuh dan merudapaksa korban. Dalam pemeriksaan di kepolisian terungkap kalau IS adalah pelaku utamanya, dan di HP pelaku anak tersebut terdapat video porno.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribusumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved