OPINI
Menembus Skeptisisme : Apakah Integritas Bisa Mengguncang Politik Uang di Pilkada?
Dalam konteks di mana pemilih semakin skeptis dan politisi semakin elitis, apakah komitmen terhadap integritas pemerintahan masih dapat menarik hati p
Oleh : M.H. Thamrin
(Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unsri)
TRIBUNSUMSEL.COM - Di tengah hiruk pikuk politik uang dan pragmatisme yang merajalela, apakah masih ada tempat bagi gagasan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel?
Inilah tantangan yang kita hadapi menjelang Pilkada Serentak November 2024.
Dalam konteks di mana pemilih semakin skeptis dan politisi semakin elitis, apakah komitmen terhadap integritas pemerintahan masih dapat menarik hati para pemilih?
Ataukah gagasan mulia ini hanya akan tersingkir oleh kepentingan jangka pendek dan tawaran-tawaran pragmatis?
Tantangan dan Realita Politik
Politik uang telah menjadi tantangan besar dalam demokrasi kita.
Semakin banyak politisi yang memanfaatkan kondisi ekonomi yang sulit untuk meraih suara dengan cara memberikan imbalan langsung kepada pemilih.
Fenomena ini tidak hanya menciptakan siklus korupsi, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Kondisi ini diperparah oleh sikap skeptis dan apatis dari masyarakat.
Banyak pemilih yang merasa bahwa suara mereka tidak akan mengubah apa-apa dan bahwa semua politisi sama saja, hanya mementingkan kepentingan pribadi.
Sikap ini membuat mereka lebih mudah tergoda oleh politik uang, daripada memilih berdasarkan visi dan misi yang lebih idealis.
Masih Adakah Secercah Harapan?
Namun di tengah skeptisisme ini, ada secercah harapan.
Pertama dari Generasi Z. Generasi yang lahir di era digital ini menunjukkan kecenderungan yang berbeda.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Tanaman Obat |
![]() |
---|
Kenapa Selai Bisa Kental? Jawabannya Ada di Pektin! |
![]() |
---|
Amplifikasi Debat Pilkada di Era Media Sosial |
![]() |
---|
Program Kemitraan Masyarakat Pendampingan Pemasaran Digital&Laporan Keuangan Kuliner RantingAisyiyah |
![]() |
---|
Media Sosial dalam Pilkada 2024: Dialog Terbuka atau Polarisasi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.