Berita UMKM
Spesial Hari Batik Nasional, Armada Kenalkan Batik Durian Rampak Khas Lubuklinggau
Di tengah gempuran batik print yang semakin marak tak membuat Armada Mandala patah arang untuk memperkenalkan batik Durian asli Lubuklinggau, Sumsel.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Di tengah gempuran batik print yang semakin marak tak membuat Armada Mandala patah arang untuk memperkenalkan batik Durian asli Lubuklinggau, Sumsel.
Pada Hari Batik Nasional tahun ini ada rasa optimis berbeda bagi Armada, salah satu pembatik lokal di Kota Lubuklinggau.
Tahun ini ia berupaya memperkenalkan batik tulis Duren Rampak salah satu motif batik buah durian ayang telah dibuatnya.
Armada mengatakan batik Duren Rampak sengaja diangkatnya tahun ini karena terinspirasi dari salah satu nama Kelurahan yang ada di Kota Lubuklinggau.
"Durian Rampak artinya bahasa lokal yakni durian yang lebat bila diartikan kehidupan sehari-hari rejeki banyak," ungkap Armada pada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Armada sudah setahun terkahir memperkenalkan batik Duren Rampak ke masyarakat Lubuklinggau dengan harapan karyanya ini suatu saat bisa di produksi massal.
"Sudah setahun saya kembangkan harapannya bisa produksi massal," bebernya saat ditemui di galeri seninya Batik Lukis Mada di Gang Alkisam Jalan Sejahtera Kelurahan Taba Jemekeh Kecamatan Timur I.
Di tengah semangatnya untuk terus mengembangkan batik yang sudah ditekuninya sejak 2016 silam, Armada mengaku bila permintaan batik saat ini sudah ada peningkatan.
"Walau pun untuk pemesanan sekarang masih limited edition (edisi terbatas) di kalangan tertentu saja," ujarnya.
Lanjutnya, dari awal mulai membatik sampai saat ini sudah membuat empat motif batik, dan hampir semua motif batik yang ia buat sudah didaftarkan di HAKI.
"Yang sudah ada yakni motif Batik Duren Belah, Batik Duren Ceplok, dan akan di upayakan batik Duren Rampak ini," ungkapnya.
Armada pun sedikit bersyukur batik di Lubuklinggau sudah banyak digunakan masyarakatterutama di sekolah -sekolah, Pemerintah Kota Lubuklinggau dan fasilitas pemerintah.
"Untuk batik sekarang sudah banyak digunakan di Lubuklinggau terutama sekolah-sekolah dan fasilitas pemerintah, baik itu untuk pakaian maupun bentuk ornamen sekolah," ujarnya.
Dari Hobi Jadi Bisnis, Anggie Pratiwi Sukses Bangun APR Florist dengan Modal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Bangkit dari Pandemi, Sugito Hadirkan Warung Sarapan Favorit di Belitang OKU Timur |
![]() |
---|
Inovasi Baru NR Florist Linggau, Sediakan Ucapan Lewat Bibit Tanaman Buah |
![]() |
---|
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.