Ibu Bunuh Bayi 18 Hari di Labuhanbatu

Sosok YW, Ibu Tega Bunuh Bayi Laki-lakinya Usia 18 Hari di Labura, Takut Tak Disayang Suami

Seorang ibu di Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, tega membunuh bayi 18 hari viral dimedia sosial.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
tribunmedan.com
Kondisi bayi yang baru dilahirkan 18 hari diduga dibunuh ibu kandungnya di Dusun III, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara hingga tewas, Senin (23/9/2024). Inilah sosok ibu yang membunuhnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang ibu di Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, tega membunuh bayi 18 hari viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Dusun III, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Senin (23/9/2024) sekira pukul 09:30 WIB.

Ia bernama YW yang berusia 33 tahun yang tega menggorok leher bayi laki-lakinya yang baru berusia 18 hari.

Berdasarkan pengakuan YW yang diterima Polisi, ia mengaku tidak menginginkan bayi laki-laki karena khawatir suaminya tidak lagi menyayanginya.

Saat ini, YW sudah melahirkan tiga anak diantaranya anak pertama dan kedua berjenis kelamin perempuan.

Sedangkan yang ketiga dan dibunuhnya berjenis kelamin laki-laki.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan, hasil interogasi terhadap YW, ia merasa sikap suaminya mulai berubah sejak melahirkan anak laki-laki.

"Alasan dia gak mau anak laki-laki karena takut suaminya lebih sayang sama anak laki-lakinya daripada sama dia,"kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan, Selasa (24/9/2024). Dikutip dari Tribunmedan.com

Pernyataan berbeda disampaikan suami YW kepada Polisi.

Dari keterangan yang diperoleh Polisi dari suaminya, justru sikap pelaku yang berubah sejak melahirkan.

YW disebut jadi pendiam.

"Sedangkan kata suaminya, sejak pelaku ini melahirkan istrinya menjadi pendiam," jelasnya.

Baca juga: Ibu di Labuhanbatu Bunuh Bayi Laki-lakinya yang Berusia 18 Hari karena Takut Tak Disayang Suami Lagi

Ulustrasi Bayi. Bayi laki-laki tak berdosa yang baru dilahirkan 18 hari berinisial MA diduga menjadi korban kekejaman sang ibu, YW (33) yang berharap anak perempuan
Ulustrasi Bayi. Bayi laki-laki tak berdosa yang baru dilahirkan 18 hari berinisial MA diduga menjadi korban kekejaman sang ibu, YW (33) yang berharap anak perempuan (Unplash)

Awal Mula Terungkap

Adapun kasus ini awalnya terungkap saat tetangga YW, Muharni, mendatangi rumah Yeni alias YW. 

YW mengetahui tetangganya itu membunuh anaknya.

YW pun disebut sempat berteriak ke tetangganya seperti tanpa dosa.

Karena ketakutan, lantas Muharni berteriak meminta tolong dan akhirnya warga berdatangan ke lokasi.

Masyarakat sekitar yang mendengar teriakan Muharni, segera berkerumun dan menemukan korban sudah tak bernyawa di atas tempat tidur.

"Masyarakat sekitar yang mendengar teriakan dari Muharni segera berkerumun dan menemukan korban sudah tak bernyawa di atas tempat tidur dengan luka robek di bagian leher."

Informasi yang didapat Polisi, YW membunuh anaknya diduga setelah dimandikan.

Dari pemeriksaan, YW membunuh anaknya menggunakan kapak dan golok. 

"Barang bukti berupa satu buah kapak, satu parang, serta tilam bayi ditemukan di tempat kejadian."

Pelaku Ditetapkan Tersangka

YW kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Labuhanbatu resmi menetapkan status tersangka terhadap Yeni Wulandari, 33 tahun, ibu yang tega menggorok leher bayinya sendiri hingga tewas.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan, penetapan tersangka terhitung hari ini, Selasa (24/9/2024) setelah rangkaian proses penyelidikan dan penyidikan.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka hari ini,"kata AKP Teuku Rivanda Ikhsan, Selasa (24/9/2024).

Polisi menjelaskan, pelaku juga ditahan bersama tahanan yang lain.

Namun ia juga masih terus menjalani pemeriksaan intensif.

Terkait pemeriksaan kejiwaan, AKP Rivanda menyebut sudah dijadwalkan dan kini mereka masih menunggu dokter dari Kota Medan.

Sejauh ini, saat diperiksa kondisi pelaku seperti perempuan pada umumnya alias tidak menunjukkan adanya gangguan kejiwaan maupun mental.

"Kita sudah menjadwalkan pemeriksaan psikologi dan kejiwaan tersangka ke pihak rumah sakit di Medan. Secepat mungkin nanti diperiksa. Kondisinya normal." tandasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved