Kisah Owner Kedai Siru Palembang, 8 Tahun Kerja Perbankan kini Banting Setir Punya 3 Usaha Kuliner

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Reni Novianty Revly owner Kedai Siru Palembang menceritakan perjalanan bisnisnya yang berawal dari seorang pegawai perbankan dan kini beralih jadi pengusaha dengan memiliki 3 usaha kuliner. 

Sebelumnya, Reni selama 8 tahun berkarir di dunia perbankan. 

Namun kini dia beralih profesi menjadi pengusaha bahkan memiliki 3 usaha kuliner yakni Kedai Siru, Kepiting Siru, serta Ayam Bakar dan Nasi Uduk Siru.

Teamwork, menjadi kunci kesuksesan Reni Novianty Revly menjalankan bisnis kulinernya di Kota Palembang. 

"Suatu usaha harus punya teamwork yang hebat, yang harus dibentuk dan dibangun sejak awal," kata Reni Novianty Revly saat di Kedai Situ yang ada di Jalan Diponegoro No.20, Senin (23/9/2024).

Menurutnya, kalau tim sudah kuat, mereka sudah siap dalam segala kondisi, mau ramai ataupun sepi. Karena sudah mempunyai tim yang yang solid, sekarang tinggal kontrol dari jauh sudah bisa, semi auto pilot lah.

Meskipun begitu perempuan yang biasa disapa Anthie ini, tidak menyerahkan urusan sepenuhnya kepada karyawan meskipun sudah memiliki tim yang hebat. 

"Bisnis kuliner tidak bisa dilepas 100 persen, untuk quality control harus tetap turun langsung. Supaya citarasa tetap terjaga dan pelanggan tidak kecewa," ungkapnya. 

Ibu dua anak ini menceritakan, awal mula berkecimpung di bisnis kuliner setelah sempat menggeluti dunia perbankan selama delapan tahun, lalu tiga tahunnya di BUMD Pemprov Sumsel.

"Waktu masih bekerja saya merasa kehilangan momen perkembangan anak tercinta karena kesibukan kerja. Akhirnya, saya memutuskan keluar dari pekerjaan pada 2016 agar punya banyak waktu bersama keluarga sembari menjalankan bisnis online," katanya.

Lalu satu bulan kemudian, perempuan kelahiran Palembang, 19 November 1982 ini, sepakat bersama suami, Rian Ermanda untuk buka usaha Kedai Siru. 

"Suami punya production house, jadi ngumpulin anak-anak film, komunitas-komunitas, nah mereka kan susah cari makan tuh. Akhirnya kita buka Kedai Siru di halaman rumah,” ungkapnya.

Tak lama, awal tahun 2020, ia pun membuka usaha masih dengan aroma yang sama, Kepiting Siru yang menawarkan aneka olahan seafood dan sempat viral dengan menu Seafood Tumpah.

Kemudian satu tahun kemudian, ia buka Ayam Bakar dan Nasi Uduk Siru yang berada di Jalan Jenderal Sudirman depan SD Muhammadiyah Palembang.

"Memiliki tiga usaha kuliner sekaligus, bukan berarti ahli dalam hal masak, justru, saya bisa masak saat berjalannya usaha ini. Saya terus belajar dan membuat menu-menu yang jadi favorit pelanggan," katanya.

Menurutnya, awal mula belajar masak setelah koki berhenti. Awalnya mau menyerah saat itu, tapi papa menguatkan. "Papa bilang coba dulu, ayuk pasti bisa. Jadi saya coba dan  Alhamdulillah, tetap bertahan sampai sekarang," cetusnya.

Menyikapi persaingan bisnis yang belakangan kian tajam, untuk tetap bertahan, ia memiliki trik jitu agar pelanggan tetap setia dengan menjalankan bisnis yang punya identitas.

Seperti Kedai Siru yang menghadirkan live music setiap hari. Kepiting Siru yang menawarkan olahan seafood rasa premium dengan harga terjangkau. Sementara untuk Nasi Uduk Siru, mengangkat nasi uduk khas Lampung yang bisa  dinikmati hingga tengah malam.

"Sekarang udah ramai di mana-mana buka usaha yang sama. Di seputaran Jalan Diponegoro dari ujung ke ujung ada semua. Makanya kita harus punya identitas agar tetap bisa mengimbangi persaingan," katanya.

Tidak berhenti di bisnis kuliner, ia terus menggeliat merambah bisnis tempat billiar yang berlokasi di tempat yang sama dengan Kedai Siru dan Kepiting Siru di Jalan Diponegoro Palembang.

"Dalam waktu dekat, kita akan opening tempat billiar ini. Lebih untuk melengkapi fasilitas mengikuti perkembangan zaman," katanya.
 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel