Pilkada Muba 2024

Perbandingan Harta Kekayaan Lucianty vs Toha Tohet di Pilkada Muba 2024, Selisihnya 10 Kali Lipat

Berdasarkan data yang diakses dari situs resmi KPK, elhkpn.kpk.go.id, terdapat informasi tentang harta kekayaan dua Balon Bupati Muba tersebut.

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Lucianty vs Toha Tohet - Perbandingan Harta Kekayaan Lucianty vs Toha Tohet di Pilkada Muba 2024, Selisihnya 10 Kali Lipat 

Kondisi ini tentunya akan membuat dua paslon bupati dan wakil bupati, akan semakin gencar merebutkan  pemilih di hati masyarakat Muba, karena untuk mengamankan  pemilih kuatnya supaya bisa unggul pada hari pencoblosan nanti.

"Dengan kepastian tidak majunya Apriyadi dan Beni Hernedi maju di pilkada, peluang Lucianty - Safaruddin dan Toha Tohet-Rohman sama kuatnya," kata Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM, POL, Kamis (19/9/2024).

Diterangkannya, survei terakhir didapatkan pemilih kuat dari kedua Paslon masih berada di kisaran angka 30- 39 persen. Untuk bisa dikatagorikan aman elektabilitas Paslon, harus berada di atas 50 persen minimal seminggu sebelum hari pencoblosan. 

"Elektabilitas kedua paslon secara absolut masih sangat kompetitif.Akan tetapi yang lebih penting adalah  sebaran pemilih kuat dan lemah Paslon dari angka elektabilitas. Disini harus dijadikan landasan yang kuat untuk kedua Paslon. Data LKPI menunjukkan belum ada satupun Paslon pemilih kuatnya berada di atas angka 50 persen. Sangat kompetitif sekali pergerakan pemilih kuat dan lemah Paslon," ujarnya. 

Diterangkan Arianto, pentingnya pemilih kuat dan lemah yang harus dijadikan sebagai kompas dalam pergerakan Paslon lanjut mantan peneliti LSI yang sudah  dua puluh enam tahun menggeluti bidang survei opini publik ini sangatlah penting. 

"Modal utama yang harus dicermati dalam membaca elektabilitas bukan elektabilitas secara umum. Sebaran elektabilitas secara umum itu  harus di cross lagi dengan sebaran pemilih kuat dan lemah masing-masing Paslon, " ucapnya. 

Bukan tidak mungkin,  tingginya elektabilitas secara absolut bisa saja sebaran pemilih kuatnya tidak sebanding  bahkan sangat kecil. Hal ini tentunya akan membuat kerja keras dua kali bagi Paslon yakni menguatkan elektabilitas yang tadinya di peroleh dan mengambil massa yang belum menentukan pilihan ke Paslon ( massa mengambang).

"Saran kami, berhubung yang berlaga ada dua Paslon,  harus cermat dalam melakukan gerakan sosialisasi.  Pastikan fokus di basis kelurahan dan desa desa masing -masing bagi dua Paslon tersebut supaya pemilih kuat jangan sampai tergerus, " tuturnya. 

Selain itu, harus sesegera mungkin memasuki  daerah, yang masih besar masa yang belum menentukan pilihannya. 

"Apabila dalam satu Minggu sebelum pencoblosan  sebaran pemilih kuat Paslon sudah mencapai angka di atas 50 persen ,  biasanya akan sulit untuk di salip Paslon lain dan pada akhirnya akan menangkan pilkada," tegas mantan auditor survei capres partai Demokrat ini dengan lantang.

Ketika ditanya media, siapakah dua Paslon tersebut yang saat ini mempunyai elektabilitas yang unggul secara absolut ?  Pria yang biasa disapa dengan nama Iyan ini masih menutup rapat angka elektabilitas bagi dua Paslon.

"Memang secara trend elektabilitas, ada peningkatan dua Paslon. Tetapi  elektabilitas keduanya sangat kompetitif naiknya. Tinggal bagaimana aliran elektabilitas Apriyadi  lebih deras mengalir ke mereka. Gejolak elektabilitas ke depan sangat berpengaruh untuk mendapatkan pemilih kuat di atas 50 persen," pungkasnya. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved