Pilkada Muba 2024

Perbandingan Harta Kekayaan Lucianty vs Toha Tohet di Pilkada Muba 2024, Selisihnya 10 Kali Lipat

Berdasarkan data yang diakses dari situs resmi KPK, elhkpn.kpk.go.id, terdapat informasi tentang harta kekayaan dua Balon Bupati Muba tersebut.

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Lucianty vs Toha Tohet - Perbandingan Harta Kekayaan Lucianty vs Toha Tohet di Pilkada Muba 2024, Selisihnya 10 Kali Lipat 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jelang penetapan pasangan calon Bupati dan Bupati Musi Banyuasin (Muba) 22 September mendatang, hampir dipastikan Pilkada Muba 2024 diikuti dua pasangan calon. 

Kedua pasangan itu, Lucianty- Syaparuddin yang diusung 11 partai politik, terdiri dari 8 partai yang memiliki kursi di DPRD Muba dan 3 parpol non seat (di antaranya Gelora dan PPP ), dengan total kursi dukungan 34 dari total 45 kursi yang ada.

Sementara pasangan lainnya Toha Tohet- Rohman diusung partai PKB dan NasDem. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muba  memastikan dua Bakal Calon (Balon) Bupati yang akan maju dalam Pilkada Serentak 2024, telah melengkapi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disyaratkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai bagian dari persyaratan administratif untuk mengikuti Pilkada 2024.

Dengan telah dilengkapinya laporan LHKPN oleh kedua calon, KPU Muba siap melanjutkan tahapan Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

Berdasarkan data yang diakses dari situs resmi KPK, elhkpn.kpk.go.id, terdapat informasi tentang harta kekayaan dua Balon Bupati Muba tersebut.

Balon Bupati Muba, Ir. Hj. Lucianty, SE, melaporkan total harta kekayaan yang jauh lebih besar, yaitu Rp 490.742.827.911.

Harta ini mencakup tanah dan bangunan senilai Rp 137,4 miliar dengan 25 item yang terdaftar, mulai di Muba, Palembang, OKUT, Muara Enim, Bandung, Bekasi, Yogyakarta, Tanggerang Selatan hingga Jakarta Selatan. 

Sementara alat transportasi dan mesin senilai Rp 29,3 miliar, dengan terdaftar sebanyak 34 item, mulai dari motor Harley Davidson tahun 2012 seharga Rp 300 juta, hingga mobil Mercedes-benz SL-450 tahun 2021 seharga Rp 7,2 M. Serta surat berharga sebesar Rp 265,9 miliar. 

Kas dan setara kas yang dimiliki mencapai Rp 82,6 miliar. Total harta kekayaannya sebenarnya Rp 519.063.469.520 namun dikurangi oleh utang sebesar Rp 28,3 miliar, sehingga total kekayaan bersihnya tercatat Rp 490,7 miliar. 

Harta kekayaan mantan anggota DPRD Sumsel ini bisa dibilang tajir, karena Lucianty dikenal sebagai pengusaha sukses di Sumsel selama ini, dan kekayaannya bisa dikatakan 10 kali lipat dibanding balon Bupati HM Toha Tohet yang hanya di angka Rp 45 miliar. 

Berdasarkan laporan LHKPN, H. M. Toha Tohet, SH, tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 45.833.766.062. 

Rincian harta kekayaan tersebut meliputi tanah dan bangunan senilai Rp 12,2 miliar, sebanyak 13 item yang tersebar di Muba dan Palembang. Alat transportasi dan mesin sebesar Rp 1,1 miliar, serta harta bergerak lainnya senilai Rp 1 miliar dengan 14 yang terdaftar, mulai dari motor Honda Supra tahun 2003 seharga Rp 3,5 juta hingga mobil Toyota Jeep tahun 1997 seharga Rp 220 juta, serta hutang nihil. 

Selain itu, ia memiliki surat berharga senilai Rp 6 miliar dan kas serta setara kas sebesar Rp 24,4 miliar.  Total harta kekayaan H. M. Toha Tohet tidak dikurangi oleh utang, sehingga angka totalnya tetap Rp 45,8 miliar.

Pebisnis Sejak Lama

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai syarat pencalonan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Calon Bupati Muba Ir. Hj. Lucianty, SE, dengan total harta kekayaan, yaitu Rp 490.742.827.911 menjadi viral.

Tim Pemenangan Serasan Sekate menyebutkan bahwa Calon Bupati Muba Ir. Hj. Lucianty, SE merupakan salah satu cara pengembangan Kabupaten Muba.

Ketua Tim Pemenangan Serasan Sekate, Beni Hernedi mengatakan Ir. Hj. Lucianty, SE seorang pengusaha yang telah sukses di Sumatera Selatan. Total kekayaan Ir. Hj. Lucianty, SE yang beredar merupakan akumulasi kinerja dan produktivitas beliau dalam sektor bisnis selama bertahun-tahun.

"Beliau merupakan pebisnis sejak lama. Hal ini seharusnya dilihat sebagai indikator kemampuan manajerial dan kompetensi Ibu Lucianty dalam mengelola sumber daya dengan efisien dan efektif.,"kata Beni, Kamis (19/9/2024). 

Lanjut Beni yang merupakan mantan Plt Bupati Muba ini, pengalaman beliau dalam dunia usaha menunjukkan potensi pemanfaatan sumber daya secara optimal yang dapat diterapkan dalam pengelolaan pemerintahan daerah. 

"Kekayaan tersebut adalah representasi dari kemampuan teknokratik dalam menciptakan nilai tambah ekonomi dan membuka peluang pengembangan lebih lanjut di Kabupaten Muba," ungkapnya. 

Masyarakat tidak perlu gaduh, saat ini yang menjadi fokus utama kami dalam sosialisasi kampanye di Pilkada Muba ini adalah implementasi program-program strategis yang telah dirancang oleh Ibu Lucianty

"Program-program seperti sekolah dan berobat gratis plus perlengkapan sekolah untuk siswa, peningkatan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, dan 'Desa Mandiri Membangun' dengan konsep 1 Miliar 1 Desa dana pembangunan, merupakan manifestasi dari visi dan komitmen beliau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara terukur dan berkelanjutan," ungkapnya.

Kekayaan Lucianty harus dilihat sebagai modal sosial dan ekonomi yang dapat digunakan untuk mendorong transformasi Kabupaten Muba. 

"Ini bukan sekadar harta materi, melainkan sumber daya yang dapat mendorong percepatan program-program pembangunan di Muba. Kami mengajak masyarakat untuk menilai dari perspektif kapabilitas dan program kerja, serta bagaimana kemampuan dan pengalaman beliau dapat menghasilkan solusi yang berorientasi pada hasil dan manfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Dengan pendekatan berbasis data dan perencanaan yang terukur, Calon Bupati Muba Lucianty berkomitmen untuk memberikan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. 

"Kami percaya bahwa kepemimpinan yang memiliki rekam jejak dalam pengelolaan sumber daya akan membawa Kabupaten Muba pada era baru pertumbuhan dan kesejahteraan," jelasnya.

Baca juga: Harta Kekayaan Calon Bupati di Pilkada Muba 2024, Toha Tohet Rp 45 M, Lucianty Rp 490 M

Baca juga: Peta Kekuatan Paslon di Pilkada Musi Banyuasin 2024, Toha Tohet- Rohman vs Lucianty-Safaruddin

Peta Kekuatan Sama

LEMBAGA survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) membocorkan pemilih kuat ( massive) dan pemilih lemah ( weakness) dua pasangan bakal calon (paslon) bupati dan wakil bupati kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang akan bertarung di pilkada serentak 27 November 2024. 

Dukungan (elektabilitas)  pemilih kuat  Toha Tohet- Rohman  dan Lucianty- Safaruddin, ternyata belum  ada yang mencapai angka di atas 50 persen.

Kondisi ini tentunya akan membuat dua paslon bupati dan wakil bupati, akan semakin gencar merebutkan  pemilih di hati masyarakat Muba, karena untuk mengamankan  pemilih kuatnya supaya bisa unggul pada hari pencoblosan nanti.

"Dengan kepastian tidak majunya Apriyadi dan Beni Hernedi maju di pilkada, peluang Lucianty - Safaruddin dan Toha Tohet-Rohman sama kuatnya," kata Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM, POL, Kamis (19/9/2024).

Diterangkannya, survei terakhir didapatkan pemilih kuat dari kedua Paslon masih berada di kisaran angka 30- 39 persen. Untuk bisa dikatagorikan aman elektabilitas Paslon, harus berada di atas 50 persen minimal seminggu sebelum hari pencoblosan. 

"Elektabilitas kedua paslon secara absolut masih sangat kompetitif.Akan tetapi yang lebih penting adalah  sebaran pemilih kuat dan lemah Paslon dari angka elektabilitas. Disini harus dijadikan landasan yang kuat untuk kedua Paslon. Data LKPI menunjukkan belum ada satupun Paslon pemilih kuatnya berada di atas angka 50 persen. Sangat kompetitif sekali pergerakan pemilih kuat dan lemah Paslon," ujarnya. 

Diterangkan Arianto, pentingnya pemilih kuat dan lemah yang harus dijadikan sebagai kompas dalam pergerakan Paslon lanjut mantan peneliti LSI yang sudah  dua puluh enam tahun menggeluti bidang survei opini publik ini sangatlah penting. 

"Modal utama yang harus dicermati dalam membaca elektabilitas bukan elektabilitas secara umum. Sebaran elektabilitas secara umum itu  harus di cross lagi dengan sebaran pemilih kuat dan lemah masing-masing Paslon, " ucapnya. 

Bukan tidak mungkin,  tingginya elektabilitas secara absolut bisa saja sebaran pemilih kuatnya tidak sebanding  bahkan sangat kecil. Hal ini tentunya akan membuat kerja keras dua kali bagi Paslon yakni menguatkan elektabilitas yang tadinya di peroleh dan mengambil massa yang belum menentukan pilihan ke Paslon ( massa mengambang).

"Saran kami, berhubung yang berlaga ada dua Paslon,  harus cermat dalam melakukan gerakan sosialisasi.  Pastikan fokus di basis kelurahan dan desa desa masing -masing bagi dua Paslon tersebut supaya pemilih kuat jangan sampai tergerus, " tuturnya. 

Selain itu, harus sesegera mungkin memasuki  daerah, yang masih besar masa yang belum menentukan pilihannya. 

"Apabila dalam satu Minggu sebelum pencoblosan  sebaran pemilih kuat Paslon sudah mencapai angka di atas 50 persen ,  biasanya akan sulit untuk di salip Paslon lain dan pada akhirnya akan menangkan pilkada," tegas mantan auditor survei capres partai Demokrat ini dengan lantang.

Ketika ditanya media, siapakah dua Paslon tersebut yang saat ini mempunyai elektabilitas yang unggul secara absolut ?  Pria yang biasa disapa dengan nama Iyan ini masih menutup rapat angka elektabilitas bagi dua Paslon.

"Memang secara trend elektabilitas, ada peningkatan dua Paslon. Tetapi  elektabilitas keduanya sangat kompetitif naiknya. Tinggal bagaimana aliran elektabilitas Apriyadi  lebih deras mengalir ke mereka. Gejolak elektabilitas ke depan sangat berpengaruh untuk mendapatkan pemilih kuat di atas 50 persen," pungkasnya. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved