Pilkada Sumsel 2024

Gelar Rakorda, Hanura Minta Kader Tegak Lurus Dukung Paslon yang Diusung di Pilkada Sumsel 2024

DPP Hanura meminta kader partai tegak lurus dan loyal terhadap keputusan partai yang telah menentukan Paslon Pilkada Sumsel 2024.

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), meminta kader partai tegak lurus dan loyal terhadap keputusan partai 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Hotel Baston Palembang, Senin (26/9/2024). 

Dalam rapat itu, DPP Hanura meminta kader partai tegak lurus dan loyal terhadap keputusan partai yang telah menentukan pasangan bakal calon kepala daerah khususnya untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dan Pemilihan Walikota Palembang tahun 2024.

Di mana dalam Pilkada serentak yang akan dilaksanakan 27 November mendatang, partai Hanura mengusung pasangan Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahati) di Pilgub Sumsel, dan pasangan Ratu Dewa- Prima Salama (RDPS) di Pilkada Palembang. 

Penegasan akan kader Hanura untuk patuh dan loyal, disampaikan Ketua TPP/ Desk Pilkada Pusat partai Hanura Irjen Pol (Purn) Syarizal Ahiar di sela-sela membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) partai Hanura Sumsel di Hotel Baston Palembang, Senin (26/9/2024). 

"Saya mewakili DPP (Ketum) sedikit memberikan masukan ke DPD Hanura Sumsel, untuk meraih kemenangan di Pilkada 2024," kata Syarizal dihadapat ratusan kader Hanura se Sumsel. 

Menurutnya, Hanura sudah mengeluarkan 1.066 rekomendasi untuk bakal calon kepala daerah baik Gubernur, Walikota dan Bupati. Seiring waktu jumlahnya mengerucut menjadi 389 Hanura mengeluarkan rekomendasi dalam format B1KWK, diantarnya cagub dan cawagub Sumsel Matahati, di Pilkada 2024.

Namun pekerjaan Hanura diakuinya bertambah dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK), bagi partai non seat dimungkinkan untuk mengusung calon dengan jumlah suara bervariasi dan memungkinkan calon baru muncul. 

"Nah, untuk Sumsel dalam catatan saya cuma satu kontestasi lawan kotak kosong? (Ogan Ilir) Kenapa di tempat itu tidak berani? Ternyata tak ada yang berani lawan anak Mawardi Yahya (Balongub Sumsel), dimana ditempat itu sudah menyerahkan calon tunggal apakah diizinkan undang- undang, ya diizinkan, " jelasnya. 

Purnawirawan polisi bintang dua ini pun, mengingatkan kader Hanura se Sumsel, jika penetapan calon kepala daerah oleh partai Hanura tidak seperti membalikkan telapak tangan, nmun banyak pertimbangan.

Salah satunya untuk langkah kedepan dengan calon yang diusung ikut berjuang di Pemilu Legislatif.

"Memang kita hasil Pileg 2024 hanya dapat 1 kursi DPRD Sumsel turun dibanding 2019 lalu 3 kursi, dan nanti (2029) minimal bisa kembali 3 kursi diraih nantinya.

Ini berdasarkan pengalaman karena dititipkan pada cakada dan kita yakin kedepan jadi partai besar seperti lainnya, dan kita tidak berpangku tangan dan harus sungguh- sungguh dalam Pilkada ini.

Dalam arahannya sendiri Syarizal mengingatkan, ada 4 faktor yang menentukan dalam pemenangan kontestasi di setiap pemilihan, termasuk Pilkada. 

Keempat faktor itu, yaitu faktor dukungan orang atau Sumber Daya Manusianya (SDM), baik dari calon, tim pemenangan, partai pengusung dan kader partai. 

Kedua, dukungan sistem dan mesin parpol main berbuat apa, sama siapa dan koordinator dan bertanggung jawab sama siapa. 

"Ketiga, dukungan logistik tidak bisa dipungkiri, kalau mau perang tanpa didukung logistik 'no sense" tidak akan menang, dan terakhir pastinya dukungan anggaran yang ada, " tegasnya. 

Maka dari itu, Syarizal menerangkan duka tidak suka atau senang tidak senang dengan apa yang sudah diputuskan partai, kader Hanura harus tegak lurus patut dan taat loyal dengan keputusan partai di Pilkada.

"Kalau partai sudah nyatakan A Maka harus dilakssnskan dan harus tegak lurus dengan putusan pimpinan. Sebab, partai tidak semena-mena memutuskannya, semua melalui rapat  sehingga kita harus tegak lurus memenangkan Mawardi Yahya- Anita di Pilgub Sumsel, dan Ratu Dewa- Prima Salam di Palembang, termasuk daerah lain. Jangan ada dusta diantar kita, sehingga Ketua DPC, hingga rating berkewajiban mengajak masyarakat agar linear mendukung, " bebernya. 

Ditambahkan Syarizal, dalam Pilkada serentak 2024 ini Hanura menargetkan kemenangan minimal 60 persen, yang nantinya sebagai modal awal untuk partai Hanura kembali ke Senayan pada 2029.

"Jadi, kita sepakati kita tegak lurus terhadap partai dan kita amankan serta kawal, karena semua calon menandatangani akta integritas. Target kita minimal 60 persen  pasangan calon yang kita usung menang," tukasnya, seraya tetap mengajak kader Hanura untuk menjaga keharmonisan dan menang tanpa menzolimi orang lain. 

Di tempat yang sama Ketua DPD partai Hanura Sumsel Ahmad Al AzharAzhar menyatakan, Rakorda tersebut sangat istimewa karena dihadirkan seluruh Ketua PAC Palembang, dan Kabupaten kota se Sumsel, yang menjadi momen sangat berharga untuk menyongsong Pemilu 2029 kedepan. 

"Kita di sini mendengarkan sambutan, penekanan dan arahan Ketum SO diwakilkan Wakil Ketua Umum, dan kita akan tegak lurus, dan kita ingin menegakkan disiplin partai, apa yang telah diputuskan DPP itulah tanggung jawab kita semua, " jelas Azhar. 

Di mana keseriusan kader akan diuji melalui perbuatan untuk memenangkan Pilgub dan Pilkada Palembang, dengan dimonitor anggota DPRD, Ketua Sekretaris Bendahara maupun Bappilu untuk bekerja keras maksimal dengan komitmen bersama untuk memenangkannya. 

"Apa yang sudah diputuskan DPP, dilaksanakan sungguh- sungguh dan partai DPP, akan tindak tegas terhadap pengurus atau kader pembangkangan dari putusan DPP.  Sanggup melaksanakan putusan DPP, " teriak Azhar dijawab sanggup kader, yang dilanjutkan pernyataan sikap kader untuk siap menenangkan calon yang diusung Hanura di Pilkada. 

Hadir dalam kesempatan itu  tim pemenangan Matahati AW Noviadi, dan Bakal calo Wakil Walikota Palembang Prima Salam, yang keduanya siap bersama Hanura untuk memenangkan kontestasi baik di Pilgub Sumsel maupun Pilkada Palembang. 

Beberapa nama yang diusung dari 17 Kabupaten kota se Sumsel plus tingkat provinsi (Pilgub), untuk Pemilihan Gubernur Sumsel sendiri, Hanura telah mengusung pasangan Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahati). 

Sementara 16 daerah lainnya, yaitu kota Palembang meski tak memiliki kursi ikut mengusung Ratu Dewa-Prima Salam, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Lucianty- Syaparuddin, Banyuasin Askolani- Netta.

Musi Rawas Utara (Muratara) Firsa- Efriansyah, Musi Rawas (Mura) Suwarti- Thamrin Hasan, Empat lawan HBA- Henny, Pagar Alam Alpian Maskoni- Alfikriansyah, Lahat Yulius Maulana- Budiarto, Muara Enim kepada Ahmad Rizali- Shinta. 

Kemudian, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Junaidi- Eduar, Kota Prabumulih mengusung Arlan dan kader Hanura Frangky, Ogan Ilir (OI) Panca Wijaya-Ardani, Ogan Komering Ilir (OKI) Jakfar Shidiq- Abdiyanto, Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) Lanosin- Yudha, OKU Teddy- Marjito, dan OKU Selatan Abusama- Misnadi, serta terakhir Kabupaten Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri- Henny Verawati. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved