Berita UMKM
Nataru dan Gutaru, Inovasi PKK Desa Tampang Baru Muba Olah Nanas dan Singkong jadi Makanan Ringan
Tim PKK Desa Tampang Baru Muba berinovasi dengan mengolah buah nanas dan singkong menjadi produk makanan ringan.
Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU -- Tim PKK Desa Tampang Baru Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin berinovasi dengan mengolah buah nanas dan singkong menjadi produk makanan ringan.
Produk makanan dengan brand NATARU (Nanas Tampang Baru) ini merupakan produk olahan nanas yang diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti selai nanas, pangsit nanas, dan kue nastar.
Ada juga olahan singkong bernama GUTARU (Gula Tampang Baru) yang diciptakan tim ini.
Kades Tampang Baru, Daniel Firmansyah mengatakan, giat UMKM ini memberdayakan tenaga kerja dari kaum ibu-ibu yang ada di Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba.
"Jadi biar mereka ada kegiatan positif sekaligus penambahan penghasilan, kita ajak membuat produk NATARU ini," ujarnya.
Baca juga: Es Kacang Merah Mamat Palembang, Sajian Legendaris Sejak 1984, Kini Diteruskan Generasi Kedua
Untuk pemasaran sendiri, mereka dibimbing dengan cara pendistribusian melalui online. Sekaligus memenuhi pesanan dari perusahaan-perusahaan sekitar desa.
"Rencananya akan terus meluas termasuk ke minimarket. Sekarang kita lagi mengurus untuk masuk ke Indomaret dan Alfamart," ungkapnya.
Melihat tingginya antusias pembeli dan banyaknya pesanan, pihaknya juga meluncurkan produk baru dari olahan singkong bernama GUTARU (Gula Tampang Baru).
"Kalau untuk GUTARU, baru launching bulan ini, karna penemuan baru PKK Tampang Baru. Sedangkan produk NATARU sudah berjalan kurang lebih 1 tahun ini," bebernya.
Terkait ketersediaan bahan baku sendiri, diakuinya masih membeli dari luar. Namun diusahakan tahun depan akan diberdayakan menanam sendiri.
"Jadi target kita singkong untuk bahan GUTARU, dan nanas untuk bahan NATARU. Sehingga dari hulu ke hilir, kita biso produksi dengan maksimal dan diharapkan tidak ada bahan-bahan yang terbuang," ungkapnya
Diakuinya, adanya UMKM ini berhasil menyerap banyak tenaga kerja dan membuat masyarakat lebih produktif.
Namun bukan berarti tidak ada kendala, seperti minimnya peralatan untuk produksi.
"Rata-rata produksi untuk GUTARU bisa sampai 50-100 botol, karna masih minim perlatan. Untuk GUTARU per botol 250 ml seharga Rp35 ribu botol 250 ML," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Inovasi Baru NR Florist Linggau, Sediakan Ucapan Lewat Bibit Tanaman Buah |
![]() |
---|
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kemplang Panggang Tata, Perjuangan Warga OKU Timur dari Warung Kecil Hingga Beromzet Jutaan Per Hari |
![]() |
---|
Keluar dari Zona Nyaman Usahawan Muda di Lahat ini Berhasil Kembangkan Usaha Beromzet Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.