HUT Ke 79 RI dI IKN

Kereta Tanpa Rel di IKN, Mengenal Apa Itu Trem Otonom, Kapasitas, Rute dan Biaya Pengadaan

Trem Otonom atau Autonomous Rai Rapid Transit (ART) adalah teknologi baru di moda transportasi darat di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Editor: Abu Hurairah
OIKN
Kereta Tanpa Rel di IKN, Mengenal Apa Itu Trem Otonom, Kapasitas, Rute dan Biaya Pengadaan 

Backbone transportasi merupakan layanan transportasi umum yang menawarkan kenyamanan, kemudahan, dan yang terpenting adalah ketepatan waktu tempuh mencapai tujuan.

Layanan transportasi umum berbasis kereta seperti MRT, LRT dan TO dianggap sebagai pilihan yag tepat untuk menjadi backbone transportasi perkotaan.

Dalam hal ini, Trem Otonom memiliki keunggulan dibandingkan layanan berbasis kereta lainnya dilihat dari sisi teknis operasional, biaya implementasi sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung.

Sistem jalur Trem Otonom sebagai backbone transportasi perkotaan memiliki dua layanan, yaitu pertama membelah kota dari utara ke selatan dan timur ke barat untuk membawa penumpang dari kawasan pinggir kota mencapai pusat kota secara langsung, lalu yang kedua adalah jalur melingkar membentuk jaringan tertutup.

Harga Trem Otonom

Dilansir dari berita Kompas.com, Setelah Presiden Joko Widodo menjajal Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rail Transit (ART) Selasa (13/8/2024) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden berharap transportasi berbasis listrik ini tak hanya dapat digunakan di IKN namun juga kota-kota lainnya di Indonesia. 

“Tadi sudah saya gunakan. Kalau kita pakai trem otonom memang jalan harus lebar, dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, mencukupi untuk itu. Kota-kota lain di Indonesia saya kira semuanya membutuhkan transportasi massal yang berbasis energi hijau," kata Presiden. 

Menurut Jokowi, salah satu kelebihan dari penggunaan Trem Otonom Terpadu adalah biayanya yang relatif murah. 

Pengoperasian kereta tidak berbasis rel dan cukup menggunakan jalan yang sudah ada, sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastruktur. 
“Trem otonom kira-kira harganya Rp 70-an miliar satu rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp 2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp 700 miliar per kilometer. Bedanya di situ,” ungkap Jokowi. 

Namun, sayang menurut Jokowi, masalah yang sekarang ini masih dihadapi adalah ukuran jalan di kota-kota besar yang kurang lebar. 

“Masalahnya, memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar, sehingga tidak semua kota bisa memakai ART,” tuturnya. 

Trem Otonom Terpadu merupakan teknologi baru di moda transportasi darat, menggabungkan sistem transportasi light rapid transit (LRT) atau kereta ringan dan autonomous bus. 

Kehadiran dan uji coba Trem Otonom Terpadu ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi canggih, sekaligus menjadi contoh bagi pengembangan kota-kota lain di Indonesia

Baca juga: Apa Itu Trem Otonom, Moda Transportasi Darat Tanpa Rel di IKN, Ini Kapasitas dan Rute

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved