HUT Ke 79 RI dI IKN

Kereta Tanpa Rel di IKN, Mengenal Apa Itu Trem Otonom, Kapasitas, Rute dan Biaya Pengadaan

Trem Otonom atau Autonomous Rai Rapid Transit (ART) adalah teknologi baru di moda transportasi darat di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Editor: Abu Hurairah
OIKN
Kereta Tanpa Rel di IKN, Mengenal Apa Itu Trem Otonom, Kapasitas, Rute dan Biaya Pengadaan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Trem Otonom atau Autonomous Rai Rapid Transit (ART) adalah teknologi baru di moda transportasi darat di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang nantinya digunakan saat perhelatan acara Upacara 17 Agustus 2024.

Lantas apa itu Trem Otonom, berapa kapasitasnya? berikut penjelasan lengkapnya.

Melansir dari baketrans.kemenhub.go.id, Trem Otonom merupakan salah satu inovasi untuk moda transportasi publik yang menggabungkan karakteristik kereta (light rapid transit/LRT) dan bis (bus rapid transit/BRT).

lihat fotoTrem Otonom, Moda Transportasi Darat Tanpa Rel di IKN
Trem Otonom, Moda Transportasi Darat Tanpa Rel di IKN

Trem Otonom merupakan moda yang berbentuk seperti kereta LRT, namun tidak beroperasi diatas rel melainkan beroperasi di atas jalan dengan menggunakan ban yang dipandu oleh lintasan yang disebut sebagai virtual track.

Trem Otonom juga dinilai memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dapat beroperasi tanpa masinis, meskipun tetap diperlukan kru di dalam trem untuk mengantisipasi situasi darurat, dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk pembangunan rel.

Sumber daya dari Trem Otonom sendiri adalah listrik, baik dengan menggunakan teknologi baterai maupun pantograph.

Hal ini membuat teknologi ini ramah lingkungan dan dapat berperan dalam menurunkan polusi udara dan emisi gas rumah kaca.

Selain itu, Trem Otonom merupakan moda transportasi publik yang juga dapat berperan dalam pengurangan kemacetan.

Kapasitas Trem Otonom

Trem Otonom Terpadu tersebut dapat mengangkut penumpang secara masif dengan kapasitas mencapai 300 orang dalam 3 gerbong, hingga 500 orang dalam 5 gerbong dalam satu trainset dengan sekali perjalanan.

Saat ini Kementerian PUPR sedang membangun 8 halte utama untuk menunjang operasional Trem Otonom Terpadu, yang akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya

Adapun, dengan rute dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 km.

Dalam sekali pengisian daya dapat menempuh hingga jarak 70 km.

Trem Otonom Terpadu ini akan menjadi teknologi pertama di Indonesia yang diuji coba tanpa rel, menggunakan baterai yang dipandu oleh marka jalan.

Trem Otonom Sebagai Backbone Transportasi Perkotaan
Suatu kota seharusnya memiliki satu moda utama yang menjadi backbone transportasi umum kota.

Backbone transportasi merupakan layanan transportasi umum yang menawarkan kenyamanan, kemudahan, dan yang terpenting adalah ketepatan waktu tempuh mencapai tujuan.

Layanan transportasi umum berbasis kereta seperti MRT, LRT dan TO dianggap sebagai pilihan yag tepat untuk menjadi backbone transportasi perkotaan.

Dalam hal ini, Trem Otonom memiliki keunggulan dibandingkan layanan berbasis kereta lainnya dilihat dari sisi teknis operasional, biaya implementasi sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung.

Sistem jalur Trem Otonom sebagai backbone transportasi perkotaan memiliki dua layanan, yaitu pertama membelah kota dari utara ke selatan dan timur ke barat untuk membawa penumpang dari kawasan pinggir kota mencapai pusat kota secara langsung, lalu yang kedua adalah jalur melingkar membentuk jaringan tertutup.

Harga Trem Otonom

Dilansir dari berita Kompas.com, Setelah Presiden Joko Widodo menjajal Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rail Transit (ART) Selasa (13/8/2024) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden berharap transportasi berbasis listrik ini tak hanya dapat digunakan di IKN namun juga kota-kota lainnya di Indonesia. 

“Tadi sudah saya gunakan. Kalau kita pakai trem otonom memang jalan harus lebar, dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, mencukupi untuk itu. Kota-kota lain di Indonesia saya kira semuanya membutuhkan transportasi massal yang berbasis energi hijau," kata Presiden. 

Menurut Jokowi, salah satu kelebihan dari penggunaan Trem Otonom Terpadu adalah biayanya yang relatif murah. 

Pengoperasian kereta tidak berbasis rel dan cukup menggunakan jalan yang sudah ada, sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastruktur. 
“Trem otonom kira-kira harganya Rp 70-an miliar satu rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp 2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp 700 miliar per kilometer. Bedanya di situ,” ungkap Jokowi. 

Namun, sayang menurut Jokowi, masalah yang sekarang ini masih dihadapi adalah ukuran jalan di kota-kota besar yang kurang lebar. 

“Masalahnya, memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar, sehingga tidak semua kota bisa memakai ART,” tuturnya. 

Trem Otonom Terpadu merupakan teknologi baru di moda transportasi darat, menggabungkan sistem transportasi light rapid transit (LRT) atau kereta ringan dan autonomous bus. 

Kehadiran dan uji coba Trem Otonom Terpadu ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi canggih, sekaligus menjadi contoh bagi pengembangan kota-kota lain di Indonesia

Baca juga: Apa Itu Trem Otonom, Moda Transportasi Darat Tanpa Rel di IKN, Ini Kapasitas dan Rute

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved