Airlangga Mundur Sebagai Ketum Golkar

Kata 3 Senior Golkar Soal Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Partai Golkar, JK Duga Ada Tekanan

Airlangga Hartarto yang undur diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar kini disorot oleh beberapa seniornya, keputusan dikomentari beragam..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Istimewa Tribunnews
Airlangga Hartarto mundur dari Ketum Golkar. 3 senior dari Golkar beri tanggapan 

Mantan Ketua Umum Golkar yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menghormati keputusan Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.

Keputusan mundur tersebut merupakan hak dan pilihan pribadi Airlangga Hartarto.

"Dewan Pembina merasa priharin, tetapi memahami atas keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum," kata Aburizal Bakrie, Minggu (11/8/2024).

Dewan Pembina mengapresiasi keputusan Airlangga untuk mendahulukan kepentingan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

ARB mengatakan keputusan mundur Airlangga Hartarto karena ingin fokus dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang sebentar lagi dilantik.

Ia menyadari tugas dan kompleksitas Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian membutuhkan ekstra fokus agar transisi pemerintahan berjalan baik.

"Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin komplek," ujarnya

Baca juga: Alasan Airlangga Hartarto Mundur Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Ucap Terima Kasih ke JK dan Luhut

Baca juga: Profil Airlangga Hartarto Resmi Mundur dari Ketum Golkar, Ayahnya Eks Menteri, Miliki Banyak Bisnis

Terlepas dari keputusan itu, Ketua Dewan Pembina ARB menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar, karena telah memberikan capaian positif kepada Partai Golkar di Pemilu Presiden dan Legislatif 2024.

"Untuk itu Dewan Pembina memgapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil menungkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR," kata ARB.

"Sekaligus mengantarkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029."

Luhut Binsar Pandjaitan

Politikus Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi keputusan Airlangga Hartarto mundur dari posisi ketua umum partainya.

Langkah itu disebut Luhut sebagai hak pribadi Airlangga.

"Itu hak beliau untuk mundur," kata Luhut singkat saat dijumpai di sela peninjauan gedung kementerian koordinator di Ibu Kota Nusantara (IKN), Minggu (11/8/2024), seperti dikutip dari Kompas.TV.

Luhut mengatakan itu beberapa saat setelah Airlangga mundur dari Ketum Partai Golkar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved