Berita Viral

Kisah Kakek Sanuri Viral Naik Sepeda 1040 Km dari Nganjuk ke Lampung Demi Temui Cucu Karena Kangen

Viral aksi Kakek bernama Sanuri yang mengaku rindu pada cucunya hingga nekat bersepeda tempuh jarak sejauh 1000 KM dari Nganjuk ke Lampung..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Tribun Lampung
Kisah Kakek Sanuri Viral Naik Sepeda 1000 KM Nganjuk Jatim ke Lampung Demi Temui Cucu Karena Kangen 

Zubaidha, yang ditunjuk pengawas untuk menyediakan rekening bank sebagai tempat penggalangan dana untuk Elsa.

Ada dana Rp 5,3 juta yang sudah terkumpul.

Rasa haru terpancar jelas dari wajah pelajar kelas IX SMPN 2 Maronge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang basah dengan kulit yang memerah itu.

Berkat bantuan ini, Elsa bukan hanya tak perlu berangkat terlalu pagi untuk berjalan kaki ke sekolah, tapi biaya pendidikannya juga lebih terjamin.

Selanjutnya, tabungan pendidikan yang diterima Elsa bakal diberikan setiap minggu.

Tabungan itu disimpan Zubaidha agar bisa digunakan secara tepat guna.

Tentu saja, Elsa mengaku senang bisa mendapatkan sepeda dan tabungan pendidikan.

Dengan sepeda, Elsa hanya butuh waktu sekitar 30 menit menuju ke sekolah.

Tak hanya itu, ada pula warga yang langsung datang dan memberikan bantuan.

Ada yang memberi kasur, dan juga perlengkapan sekolah.

Bantuan Pemerintah

Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa Abu Bakar juga turut datang dalam kunjungan kemarin.

"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.

"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," kata Abu Bakar.

Bahkan dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.

"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam."

"Dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.

Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa Abu Bakar juga turut datang dalam kunjungan kemarin.

"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.

"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," kata Abu Bakar.

Bahkan dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.

"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam."

"Dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.

Namun sudah lima bulan Umar berhenti bekerja karena kondisi kesehatannya.

"Saat ini bapak Elsa sedang sakit batu ginjal," kata dia.

"Sementara ibu sambungnya bekerja sebagai ibu rumah tangga," sebut dia.

Berangkat dari fakta itu, kata Abu Bakar, pemerintah memberikan bantuan berupa beasiswa untuk Elsa agar bisa melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP.

Dengan beasiswa ini, Elsa akan bersekolah dan tinggal di asrama di Mataram.

"Semoga Elsa bisa fokus sekolah, rajin belajar hingga lulus dan lanjutkan pendidikan."

Umar tentu berterima kasih telah mendapat atensi ini.

"Selama ini sesekali saya bisa antar Elsa ke sekolah, tapi beberapa waktu ini dia jalan kaki karena tidak ada yang antar," kata Umar.

Umar mengaku tak menyangka bahwa keluarganya bakal menerima bantuan.

Bahkan bantuan tersebut datang dari orang-orang tak dikenal, hanya karena menyebarnya video sang anak di media sosial.

Ia berharap pada salah satu dari anaknya ada yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

"Saya bersyukur Elsa dapat beasiswa. Saya izinkan dia sekolah di Mataram," ucap Umar.

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved