Berita Viral
Kisah Kakek Sanuri Viral Naik Sepeda 1040 Km dari Nganjuk ke Lampung Demi Temui Cucu Karena Kangen
Viral aksi Kakek bernama Sanuri yang mengaku rindu pada cucunya hingga nekat bersepeda tempuh jarak sejauh 1000 KM dari Nganjuk ke Lampung..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Kakek bernama Sanuri (66) disorot usai ceritanya nekat bersepeda dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ke Pesawaran Lampung untuk menemui cucunya viral.
Lewat kisahnya tersebut, kakek Sanuri sampai harus menempuh jalan 1.040,5 km atau 10 hari dari kampung halamannya di Desa Pacikulon, Kecamatan Pace, Nganjuk.
Baca juga: Sosok Mak Dede Nenek Jual Kayu Bakar Jalan Belasan Km dengan Cucu, Hidup di Gubuk Tua Nyaris Rubuh
Sang kakek rupanya rela bersusah payah menaiki sepeda agar bisa mengunjungi cucunya di Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, Lampung.
Sanuri kemudian memulai perjalanan dari rumah mengendarai sepeda pada 24 Juli 2024.
Sebelum berangkat, Sanuri meminta izin ibunya untuk pergi ke Lampung dengan sepeda.
"Saya ditanya oleh ibu saya, kok bisa naik sepeda, apa bisa? Gitu kata beliau,” papar Sanuri saat diwawancarai, Senin (5/8/2024) dilansir dari Kompas.com.
Ia beralasan jika sangat ingin menemui sang cucu.
Hingga akhirnya Sanuri menjelaskan ke sang ibu secara halus demi mendapat restu supaya perjalanannya lancar.
"Kalau ibu saya tidak izinkan saya enggak akan berangkat, restu ibu lebih dari apapun,” ucapnya.
Usai dapat izin dari sang ibu, Sanuri kemudian meminta doa dan menjelaskan kepada sang istri agar memperbolehkan dirinya pergi.
Sanuri rupanya mendapatkan lampu hijau dari sang istri dan langsung berangkat mengendarai sepedanya.

Aksi Sanuri tersebut sontak viral hingga diketahui kerabat dan tetangga sekitar rumah.
Sanuri yang tahu keberangkatannya akan dilepas oleh banyak orang, dia bahkan harus menyalaminya satu-satu kepada yang memberikan doa-doa keselamatan.
Bahkan ia sampai mendapat perhatian dari youtuber yang tertarik dengan aksinya.
“Bahkan ada youtuber yang kontenin saya ketika keberangkatan,” jelasnya.
Ia menuturkan jika menjalani hari pertama dengan santai.
Lalu di hari selanjutnya ia terus mendapatkan suasana berbeda yang belum pernah ia rasakan.
Sanuri hanya menggowes sepeda dari pagi hingga petang.
Sedangkan di malam hari ia lebih memilih beristirahat dan menumpang tidur di masjid hingga kantor polisi demi keamanan.
Meski beresiko mengalami kendala, Sanuri rupanya sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan lengkap.
Ia membawa beberapa peralatan emergensi dibawanya bila ada sesuatu dengan sepeda berwarna kuning dengan merek United yang dibeli beberapa tahun lalu.
“Ada pompa dan kunci-kunci yang saya bawa, digantungkan di belakang sepeda,” jawabnya.
Baca juga: Sumber Kekayaan Erin Istri Andre Taulany Punya 5 Bisnis, Bergelimang Harta dan Koleksi Tas Mewah
Menurut Sanuri, keinginannya bertemu cucu terkadang muncul di pikirannya.
Hal ini menjadi alasannya rela gowes 20 km per jam, dan akhirnya pada tanggal 5 Agustus sampai di rumah anak dan cucunya.
"Sejujurnya saya tak pernah cerita ke anak kalau mau kesini, apalagi dengan sepeda,” pungkasnya.
Kisah Lainnya, Siswa Jalan Kaki 3,4 Km ke Sekolah
Elsa (15), siswi SMP di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat tengah jadi sorotan lantaran kisah yang rela jalan kaki menempuh jarak 3,4 km untuk sampai ke sekolahnya.
Tak hanya itu, Elsa terpaksa membawa ubi ke sekolahnya untuk dijual demi bisa membeli nasi untuk ia makan.
Diketahui jika setiap harinya ibu sambung Elsa menyiapkan ubi sebagai bekal Elsa di sekolah.
Elsa membawa ubi tersebut dan berangkat sangat pagi pukul 5.30 WITA.
"Iya, kemarin saya jalan kaki ke sekolah dengan jarak 3,4 kilometer. Bapak sedang sakit dan kakak tidak bisa mengantar ke sekolah," ucapnya.
Tak hanya untuk dimakan, ubi yang dibawa Elsa ternuata ia jual demi untuk membeli nasi di sekolah.
"Kalau ubi itu bekal dari ibu untuk makan di sekolah," kata Elsa menceritakan hal-hal yang ada dalam video tersebut saat ditemui Tribunjatim.com, di rumahnya, Senin (5/8/2024) kemarin.
"Tapi saya jual agar bisa beli nasi di sekolah,” ungkap Elsa.
Elsa tak mendapatkan kasih sayang karena kedua orangtuanya, Umar dan Jadut telah berpisah sejak lama.
Nasib Elsa semakin pilu lantaran sang ibu yang jadi TKW tak ada kabar.
Ibu kandung Elsa kini menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam, dan tidak pernah ada kabarnya.
"Sudah beberapa tahun ibu saya tidak ada kabar. Saya ingin terus sekolah, dan banggakan orangtua," ungkapnya.
"Saya harus giat belajar, agar bisa lulus dengan nilai bagus," kata Elsa.
Mendapat Hadiah Sepeda
Viralnya kisah pilu Elsa itu membuat orang-orang memberikan bantuan kepada Elsa.
Elsa mendapatkan sepeda dan tabungan pendidikan yang disalurkan dari Zubaidha, guru guru di SDN Simu atau wali kelas adik Elsa.
Elsa tak sanggup menahan air matanya, saat Zubaidha menyerahkan bantuan berupa tabungan pendidikan dan sepeda kepada bocah 15 tahun itu.
Zubaidha, yang ditunjuk pengawas untuk menyediakan rekening bank sebagai tempat penggalangan dana untuk Elsa.
Ada dana Rp 5,3 juta yang sudah terkumpul.
Rasa haru terpancar jelas dari wajah pelajar kelas IX SMPN 2 Maronge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang basah dengan kulit yang memerah itu.
Berkat bantuan ini, Elsa bukan hanya tak perlu berangkat terlalu pagi untuk berjalan kaki ke sekolah, tapi biaya pendidikannya juga lebih terjamin.
Selanjutnya, tabungan pendidikan yang diterima Elsa bakal diberikan setiap minggu.
Tabungan itu disimpan Zubaidha agar bisa digunakan secara tepat guna.
Tentu saja, Elsa mengaku senang bisa mendapatkan sepeda dan tabungan pendidikan.
Dengan sepeda, Elsa hanya butuh waktu sekitar 30 menit menuju ke sekolah.
Tak hanya itu, ada pula warga yang langsung datang dan memberikan bantuan.
Ada yang memberi kasur, dan juga perlengkapan sekolah.
Bantuan Pemerintah
Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa Abu Bakar juga turut datang dalam kunjungan kemarin.
"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.
"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," kata Abu Bakar.
Bahkan dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.
"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam."
"Dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.
Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa Abu Bakar juga turut datang dalam kunjungan kemarin.
"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.
"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," kata Abu Bakar.
Bahkan dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.
"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam."
"Dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.
Namun sudah lima bulan Umar berhenti bekerja karena kondisi kesehatannya.
"Saat ini bapak Elsa sedang sakit batu ginjal," kata dia.
"Sementara ibu sambungnya bekerja sebagai ibu rumah tangga," sebut dia.
Berangkat dari fakta itu, kata Abu Bakar, pemerintah memberikan bantuan berupa beasiswa untuk Elsa agar bisa melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP.
Dengan beasiswa ini, Elsa akan bersekolah dan tinggal di asrama di Mataram.
"Semoga Elsa bisa fokus sekolah, rajin belajar hingga lulus dan lanjutkan pendidikan."
Umar tentu berterima kasih telah mendapat atensi ini.
"Selama ini sesekali saya bisa antar Elsa ke sekolah, tapi beberapa waktu ini dia jalan kaki karena tidak ada yang antar," kata Umar.
Umar mengaku tak menyangka bahwa keluarganya bakal menerima bantuan.
Bahkan bantuan tersebut datang dari orang-orang tak dikenal, hanya karena menyebarnya video sang anak di media sosial.
Ia berharap pada salah satu dari anaknya ada yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
"Saya bersyukur Elsa dapat beasiswa. Saya izinkan dia sekolah di Mataram," ucap Umar.
(*)
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Baca juga berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
Kakek Sanuri Viral Naik Sepeda 1000 Km
Nganjuk ke Lampung
berita inspiratif
Berita Viral Tribun
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.