Rodi Wijaya-Imam Senen Tantang Yoppy-Rustam, Pilkada Lubuklinggau 2024 Diikuti Dua Pasang Calonkada

Poros Ketiga Gagal

Pasangan H Sulaiman Kohar dan H Hendri Juniansyah sudah menyatakan mundur dari kontestasi Pilkada Lubuklinggau.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Sulaiman Kohar kepada awak media pada Senin (6/8/2024) kemarin.

Pasalnya H Sulaiman Kohar (Suko) dan H Hendri Juniansyah (HJ) yang didukung partai Gerindra kekurangan dukungan karena hanya memiliki 5 kursi.

Sementara syarat dukungan maju Pilkada Lubuklinggau yakni 6 kursi.

Sulaiman Kohar menyampaikan bila peluang mengikuti kontestasi Pilkada Lubuklinggau 2025-2030 sudah tertutup karena tak dapat partai koalisi.

"Saya dengan Pak Hen (Hendri Aster Ketua DPC Gerindra Lubuklinggau) tertutup kemungkinan untuk akses Pilkada 2025-2030," kata Sulaiman Kohar pada wartawan, Senin (5/8/2024) kemarin.

Sulaiman Kohar menyampaikan semua proses sudah dijalankan dan berupaya untuk mencari tambahan peta Koalisi karena Gerindra hanya mendapatkan lima kursi.

"Proses di tengah jalan, kami sudah berupaya melakukan komunikasi politik melalui ketua Gerindra pak Hen namun sampai kemarin tidak mendapatkan Koalisi partai," ujarnya.

Sulaiman Kohar pun menyebutkan syarat untuk mengikuti kontestasi Pilkada ini harus 6 kursi atau 20 persen DPRD Lubuklinggau sedangkan Gerindra hanya lima kursi.

Sulaiman Kohar mengucapkan terimakasih atas proses yang sudah dijalani selama ini terutama partai Gerindra Lubuklinggau.

"Alhamdulillah terimakasih kepada partai Gerindra yang telah memberikan rekomendasi penuh,

Sulaiman Kohar menambahkan untuk lebih jelasnya kata Sulaiman Kohar akan dijelaskan oleh Ketua DPC Gerindra Lubuklinggau Hendri Aster.

"Saya ucapkan terimakasih dengan Pak Hen sebagai ketua DPD Gerindra Lubuklinggau karena sudah dipasangkan untuk maju Pilkada Lubuklinggau," ujarnya.

Baca juga: Nanan Ungkap Peluang Rodi Wijaya-Imam Senen di Pilkada Lubuklinggau 2024, Berpotensi Head to Head

Baca juga: Pilkada Lubuklinggau 2024 Berpotensi Diikuti 2 Pasangan Calon, Setelah Poros Ketiga Gagal Terbentuk

Ditawari jadi "Panglima Perang"