Pilkada Banyuasin 2024

Dampingi Pakde Slamet di Pilkada Banyuasin 2024, Alfi Rustam : Membangun Butuh Effort Luar Biasa

Alfi Rustam kini maju dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Banyuasin tahun 2024 mendampingi Slamet Somosentono atau Pakde Slamet.

TRIBUN SUMSEL
Alif Rustam Bakal Calon Wakil Bupati Banyuasin saat berkunjung ke Graha Tribun di Jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara, Palembang Selasa (30/7/2024). 

Bagaimana melihat perpaduan Pakde yang senior dengan tokoh pemuda ?

Pasti ada dua hal yang memang akan terwujud, Pakde Slamet dengan pengalaman politiknya di Muba ataupun di Banyuasin dan pernah menjadi anggota DPRD Provinsi maka kematangan berpikir dan pemahaman wilayahnya pasti sudah luar biasa.

Disisi lain, kami yang muda ini yang berjalan di ibu kota banyak hal yang kami pahami. Banyak pintu yang kita paham di kementerian ataupun lembaga untuk birokrasi, sehingga sedikit banyaknya bisa dikombinasikan.

Mudah-mudahan penyatuan dua figur ini jadi hal yang baik untuk Banyuasin ke depan. Terlebih wilayah Banyuasin ini cukup luas, maka yang muda bisa aktif. Banyuasin ini menarik, luas dan sebarannya luar biasa. Sawit, sawa dan lain-lain ada di Banyuasin.

Kalau hanya di topang APBD sulit untuk mengembangkan Banyuasin, maka kita perlu melobi pusat juga. Jumlah pemilih di Banyuasin ini terbesar kedua setelah kota Palembang di Sumsel, sedangkan APBD nya hanya 2,7 triliunan maka dengan luasan wilayah itu jauh pangan dari api. Penduduk besar luasannya juga besar.

Jadi apa yang dilihat wilayah Banyuasin ini yang menurut Anda masih kurang ?

Banyak sekali, terutama terkait jalan yang harus menampung tonase yang berat seperti sawit, karet dan lain-lain. Memang ada jalan nasional, tapi yang di dalam kan jalan kabupaten. Belum lagi saat dibangun, seadanya saja karena keterbatasan anggaran maka ketahanannya hanya beberapa tahun saja.

Membangun butuh effort luar biasa, 1 km paling tidak Rp 10 miliar kalau mau unsur yang layak dan berkualitas untuk tonase yang tinggi. Misal di Jalan Rambutan itu uda hancur lagi, karena yang lewat sana tonasenya besar. Jadi bebannya belum selesai bangun satu tempat pada saat bergeser pun sudah amblas lagi.

Banyuasin ini banyu air dan asin. Maka perlu komitmen antara bicara dan tindakan harus kongkrit itu nasehat Pakde Slamet. Hari ini semakin dalam saya mendalami Banyuasin yaitu terkait air bersih di daerah perairan masih susah. Bahkan di ibu kota Banyuasin, Pangakalan Balai itu juga masih susah air.

Ketika nanti memimpin bersama Pakde Slamet apa yang akan dilakukan ?

Tanpa uang nggak bisa bangun, maka kita harus cari uangnya. Perpaduan senior dan anak mudah inilah yang akan berperan, yang mudah bisa ke pusat. Ada balai-balai yang mengerjakan itu, maka kita bisa berjalan ke sana.

Anggota DPR RI kita ada 17 maka kita harus ketuk mereka dan bantu, mereka bisa kesempatan membantu kita. Asal kita punya konsep, rencana kerja dan lain-lain yang disampaikan dengan baik.

Pemerintah daerah membangun daerah tidak cukup dengan APBD, maka perlu usaha-usaha lainnya ?

Sedikit banyak saya di Jakarta cukup tahu potensi-potensi di Jakarta karena saya banyak berkecimpung terkait pembangunan.

Melihat status 2014 Banyuasin telah keluar dari daerah tertinggal, namun setelah saya dalami ke sini sepertinya masih ada. Menurut pendapat pribadi saya di Banyuasin masih ada daerah yang tertinggal seperti air bersih masih susah, jalan masih banyak rusak, dua hal itu yang paling krusial. Kemudian rentetannya juga baru muncul seperti meningkatkan ekonomi dengan investor datang, investor lokal mau berinvestasi di Banyuasin dan lain-lain.
Jadi, tanpa air dan jalan jadi susah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved