Pilgub Sumsel 2024

Maju di Pilgub Sumsel 2024, Bacagub Harus Jaga Basis Suara, 30 Persen Suara Mengambang Jadi Rebutan

Meski kandidat yang ada memiliki basis suara selama ini, namun hal itu tetap harus dirawat dan dijaga, agar tidak berpindah ke kandidat lainnya nanti,

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Herman Deru, Mawardi Yahya, Heri Amalindo - Maju di Pilgub Sumsel 2024, Bacagub Harus Jaga Basis Suara, 30 Persen Suara Mengambang Jadi Rebutan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr M Husni Tamrin mengungkapkan, bakal kandidat Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) akan berupaya maksimal untuk meraih simpatik masyarakat, untuk bisa meraih kemenangan di Pilgub Sumsel 2024 nantinya. 

Ia menilai meski kandidat yang ada memiliki basis suara selama ini, namun hal itu tetap harus dirawat dan dijaga, agar tidak berpindah ke kandidat lainnya nanti, mengingat saat ini masih cair. 

"Sebenarnya kalau lihat suara sekarang itu masih cair, tapi karena masih start publikasi saja sekarang, pendaftaran belum segala macam belum. Jadi masing-masing masih punya peluang yang sama, " kata Husni. 

Ia pun menerangkan, dengan pemilihan masih berlangsung sekitar 5 bulanan lagi, maka para kandidat nanti masih bisa menarik suara masyarakat untuk memilihnya, mengingat suara masyarakat tidak semua yang bisa dikatakan militan memilih kandidat tertentu. 

"Termasuk sekarang ini masih ada suara mengambang sekitar 20-30 persen, dan saya rasa malah lebih, dan saya pikir jika pemilihan besok masih bisa berubah," ucapnya. 

Husni sendiri mengasumsikan 20-30 persen itu pemilih mengambang dan kemana nanti pilihannya itu, tergantung dari skenario yang dilakukan kandidat termasuk tim pemenangannya. 

"Ada dua skenario pertama disebut Bandwegon artinya effect gerbong, mereka disaat terakhir akan memilih siapa yang paling populer, jadi ikut gerbong besar," paparnya. 

Kedua, underdog effect, mereka disaat terakhir saat bingung memilih siapa, mereka cenderung akan memilih orang yang mereka pikir perlu dibantu. 

"Nah, itu akan diperhitungkan sehingga ini akan menjadi tantangan bagi para calon, bagaimana suara mengambang itu mereka memutuskan jangan sampai hari terakhir, kalau bisa pertengahan sudah ada pilihan, ' tuturnya. 

Baca juga: Holda-Meli Mustika Kini Terancam Bubar, Demokrat Usung Herman Deru-Cik Ujang di Pilgub Sumsel 2024

Baca juga: Saling Sindir Pilgub Sumsel 2024, HD Bandingkan Pemimpin dengan HP, Anita Sebut JSC Tak Tambah PAD

Ditambahkan Husni, dengan suara mengambang mayoritas adalah pemilih muda atau gen z dan pemilih baru yang masih belum ada sikap, mereka perlu diberikan masukan yang bisa mempengaruhinua kedepan. 

"Sehingga kita lihat survei yang jarang dikupas soal stabilitas suara, yang disebut kerentanan suara bisa berubah, termasuk Gen Z dan anak muda sangat mudah bisa berubah, sehingga harus dijaga stabilitas suaranya, ' tuturnya. 

Untuk menjaga suara itu agar bisa efektif, Husni menilai hal itu perlu kerja keras dari para calon ataupun tim masing- masing. 

"Para calon maupun tim kerja keras, bagi mereka dan sangat dituntut kerja keras, kalau tidak kerja keras mereka akan silau dengan hasil survei yang hari ini unggul nanti hilang saat pemilihan. Termasuk terjadi dalam istilah pemilu kita amienrais effect, yang artinya di kampanye rame tetapu suaranya jeblok, " tandasnya. 

Husni sendiri melihat realita yang ada, prediksi paslon di Pilkada Sumsel maksimal 3 paslon, yaitu Herman Deru- Cik Ujang, Mawardi Yahya- Anita danHeri Amalindo- Popo Ali. 

"Tidak lebih dari tiga Paslon dan bisa kemungkinan dua head to head. Peluang tergantung head to headnya sama siapa. Petahana pasti punya peluang sepanjang melihatnya, tapi yang pasti dari tiga nama yang beredar masing-masing punya modal, tapi modal politik itu hanya bisa berguna jika dipakai, kalau didiemi (diam) akan tergerus. Ibarat kita punya modal duit diletakkan dibawa bantal maka hilang, termasuk modal suara seperti itu, " tukasnya. 

Ditambahkan Husni, masyarakat Sumsel tidak muluk- muluk dalam melihat pemimpin kedepan, asalkan bisa menyediakan fasilitas yang diinginkan masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan. 

"Sumsel relatif tidak macam- macam, yang penting negerinya aman, dibangun ya sudah dan diperhatikan, gak perlu juga pemerintah jor-joran  mau membayarkan apa- apa serba gratis tidak terlalu. Yang penting mereka mau berobat ada, mau sekolah ada, mau jalan ada, terus jual hasil buminya gampang itu saja, " pungkasnya.

Sebelumnya, Bakal calon Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan dibeberapa kesempatan yang ada, meski hasil survei dirinya masih diatas kandidat lainnya, hal itu tidak boleh membuat ia dan timnya lengah untuk meraih kemenangan kedepannya. 

HD sendiri mengingatkan kepada tim pemenangan yang telah ia kukuhkan, untuk tetap berjuang dengan cara- cara warisan budaya timur selama ini, dan tidak lengah disisa waktu sekitar 160an hari lagi pencoblosan 

"Sekali lagi kita ingatkan, meski menurut data ilmiah HDCU di survei tertinggi, tapi kita tidak boleh lengah disisa waktu 173 hari lagi, dan perlu hitungan mundur. Karena Sumsel tinggal 20 persen belum menentukan pilihan, dan ini ceruk potensial untuk jadi bagian penambah kemenangan, dan ingat seluruh tim jangan sampai kita teledor, " tandasnya.
 
 
 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved