Arti Kata Bahasa Arab

Pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas, Dua Hal Sama Penting Ibadah Vertikal dan Horizontal

Jika rajin sholat, zakat, puasa, dzikir, doa, hubungan dengan Allah baik, tetapi hubungan dengan sesama manusia buruk, maka akan bangkrut di akhirat

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas, Dua Hal Sama Penting Ibadah Vertikal dan Horizontal 


Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat: 56).


وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ


Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (QS Al-Bayyinah: 5).

Pengertian Hablum Minannas
Hablum Minannas dimaknai sebagai tindakan menjaga hubungan kepada sesama manusia dengan senantiasa menjaga hubungan baik, menjaga tali silaturahmi, mempunyai kepedulian sosial, tepa selira, saling tolong menolong, tenggang rasa dan saling menghormati.

Hablum  minannas dikenal juga sebagai ibadah horizontal.

Horizontal adalah kebalikan dari vertikal. Horizontal adalah garis yang sejajar.

Maksud ibadah ‎horizontal adalah ibadah sosial yang berkaitan dengan sesama mahkluk Allah, ‎baik itu manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lainnya.‎

Hablum minannas merupakan konsep hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Semuanya mencakup dimensi religius dan sosial yang dimana keduanya dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia yaitu bermasyarakat dan membentuk manusia yang beriman.


Dari pentingnya Hablum minannas ini sampai Allah SWT menerangkan di dalam Al Qur’an Surat An Nisa ayat 36 yaitu sebagai berikut :

وَاعْبُدُواْ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Surah An-Nisa Ayat 36)

Adapun selanjutnya yang termasuk dalam perilaku yang mencerminkan hablum minannas pada intinya adalah sikap dan kebaikan kita pada sesama manusia. Yang mana mencerminkan hidup bertetangga, bersaudara dan kerabat yang lebih condong kepada kebaikan.


Contoh perilakunya menurut Imam Ghazali di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Saling Membantu

2. Memberi Makan Anak Yatim

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved