Banjir di Baturaja OKU

Sosok Briptu Febbie, Anggota Polisi Terobos Banjir di OKU Demi Sidang Nikah, Naik Rakit Hingga Fuso

Sosok Briptu Febbie anggota polisi di OKU Sumsel kini menjadi sorotan karena nekat menerobos banjir di OKU demi bisa sampai ke sidang nikah.

|
Dok Pribadi
Mengenal osok Briptu Febbie, Anggota Polisi Terobos Banjir di OKU Demi Sidang Nikah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Sosok Briptu Febbie anggota polisi di Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel kini menjadi sorotan karena nekat menerobos banjir demi bisa sampai ke sidang nikah, Selasa (7/5/2024). 

Tak mudah perjuangan Briptu Febbie dan pasangannya, Rida Meliyana STRKes untuk bisa melaksanakan sidang nikah di Mapolres OKU saat itu. 

Kondisi banjir yang sedang mencapai puncaknya membuat Briptu Febbie dan calon istrinya sampai rela menumpang rakit, menaiki fuso hingga mengganti celana dan roknya dengan sarung demi bisa sampai ke tempat sidang nikah digelar. 

“Terpaksa naik rakit dan lalu naik fuso saat nerobos banjir, akses jalan terblokir banjir,” ujar Briptu Febbie, Kamis (9/5/2024). 

Briptu Febbie  adalah ADC atau asisten pribadi Kapolres OKU semasa dijabat AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Kebakaran Rumah di Komplek Pusri Sako Borang Palembang, Mobil Damkar Sempat Terhalang Portal

Sebenarnya, Briptu Febbie sedari pagi sudah sampai di Mapolres OKU guna menghadiri sidang nikah. 

Sesuai jadwal, sidang nikah akan mulai dilaksanakan pada jam 09.00 WIB.   

Karena itu Febbie mengaku sudah sejak pagi standby di Mapolres OKU karena juga harus apel pagi.

Namun mendadak ia mendapat kabar bahwa calon istrinya tak bisa melintas karena kawasan tempat tinggalnya terkepung banjir yang mencapai ketinggian satu meter. 

Saat itu, banjir yang menutup akses jalan lintas sumatera pada Tepatnya diantara Desa Tanjung Karangan dengan Desa Karang Endah, Kecamatan Baturaja Barat.

“Kondisi banjir cukup dalam  lebih 1 meter di jalinsum,” kenang Febbie.

Sedangkan, calon pengantin wanita  bertempat tinggal di Desa Ujan Mas, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU.

Karena itu Febbi berinisiatif untuk menjemput pujaan hatinya.

Setiba di lokasi dia menanyakan warga apakah ada lanting di sekitar lokasi. 

Hingga dia mendapatkan lanting. Lalu naik ke lanting dengan 5 orang warga yang membantu mendorong.

Singkatnya dia berhasil sampai dan bertemu pujaan hati. Perjalanan pulang kembali tak kalah sulit. 

Namun tak cukup naik lanting. Setiba di Desa Karang Endah, debit air lebih besar dan bergelombang tidak stabil.

Beda dengan Desa Tanjung Karangan yang arusnya masih landai. Hingga diputuskan mereka naik fuso. 

"Celana dan rok kita basah kuyup, terpaksa dilepas. Diganti dengan kain sarung. Menjaga supaya tetap bersih dan pakaian atas tetap rapi. “ kenang Febbie .

"Naik fuso meskipun masih badah karena bagian depan fuso  masih kemasukan air," tambahnya.

Karena terjebak banjir, mereka terlambat datang ke lokasi sidang nikah yang baru mulai jam 11.00 WIB.

Dia sangat berterima kasih dengan pengertian Wakapolres OKU, Kompol Yulfikri. 

“Pimpinan sangat toleransi,” ujar pria yang saat ini berdinas di regiden Samsat Baturaja ini.

Dalam sidang nikah, kata dia, ada pesan Wakapolres OKU kepada calon pengantin. 

Disebutnya, sidang nikah diperuntukan bukan hanya bagi yang akan nikah.

Tapi juga perceraian yang banyak terjadi karena faktor ekonomi.

Karenanya, pasangan diharapkan tidak hidup hedon. 

“Hiduplah sedehana,” pesan Wakapolres.

Jadilah pendamping suami dengan sebaiknya.

Febbie menutup kalau untuk akad nikah dijadwalkan pada 11 Mei 2024, di Desa Ujan Mas.

Sedangkan untuk resepsi dilaksanakan pada 18 Mei sekaligus ngundu mantu yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Baturaja.

Ribuan Rumah Terendam

Banjir di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengakibatkan 1.695 rumah terdampak. 

Meski tak ada korban jiwa, namun banjir di Baturaja mengharuskan 257 KK terpaksa mengungsi. 

Data yang dirilis  BPBD Sumsel  menyebutkan  bencana banjir di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu mulai tanggal 06 Mei 2024 sampai dengan 7 Mei 2024 pukul 14.00 WIB .

Banjir diakibatkan hujan dengan intensitas lebat di wilayah Kabupaten OKU yang menyebabkan debit air sungai ogan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari hulu dan beberapa anak sungai lainnya sehingga menyebabkan terjadinya banjir.

Sedangkan lokasi kejadian bencana meliputi Kecamatan Baturaja Barat (Kelurahan Tanjung Agung, Kelurahan Talang Jawa, Kelurahan Air Gading, Desa Tanjung Karang, Kelurahan Batu Kuning, Desa Laya, Desa Karang Endah, Desa Batu Putih, Desa Pusar, Kelurahan Saung Naga).

Kecamatan Kecamatan Baturaja Timur (Kelurahan Sekarjaya, Kelurahan Baturaja Permai, Kelurahan Baturaja Lama, Kelurahan Kemala Raja, Kelurahan Sukaraya, Desa Air Paoh).

Dampak yang ditimbulkan,  Kecamatan Baturaja Barat Kelurahan Tanjung Agung (Rumah terdampak/terendam 25 Rumah, Warga mengungsi 20 KK),  Kelurahan Talang Jawa (rumah terdampak/terendam 20 rumah).  

Kelurahan Air Gading (Rumah terdampak/terendam 20 Rumah, Fasilitas Rumah Ibadah 1 Unit), Desa Tanjung Karang (Rumah terdampak/terendam 10 Rumah, Warga mengungsi 2 KK),  Desa Karang Agung (Rumah terdampak/terendam  200 Rumah, warga mengungsi 50 KK, Fasilitas Umum 1 Jembatan Gantung Putus, Fasilitas Rumah Ibadah 1 Unit, Perkebunan/Pertanian/Lahan 10 Ha).

Selanjutnya  Kelurahan Batu Kuning (Rumah terdampak/terendam 250 Rumah, Warga mengungsi 50 KK, Fasilitas Rumah Ibadah 1 Unit),  Desa Laya (Rumah terdampak/terendam 300 Rumah, Warga mengungsi 50 KK, Fasilitas Rumah Ibadah 1 Unit).  Desa Karang Endah (Rumah terdampak/terendam 20 Rumah)

Desa Batu Putih (Rumah terdampak/terendam 20 Rumah),  Desa Pusar (Rumah terdampak/terendam 100 Rumah), Kelurahan Saung Naga (Rumah terdampak/terendam 50 Rumah, Warga mengungsi 15 KK).

Kemudian  Kecamatan Baturaja Timur,  Kelurahan Sekarjaya/RSS. Sriwijaya (Rumah terdampak/terendam 100 Rumah, Warga mengungsi 10 KK),  Kelurahan Baturaja Permai/RSS Holindo (Rumah terdampak/terendam 300 Rumah, Warga mengungsi 10 KK).

Kelurahan Baturaja Lama (Rumah yang terdampak/terendam : 200 Rumah, Warga yang mengungsi 50 KK),  Kelurahan Kemala Raja (Rumah yang terdampak/terendam 30 Unit Rumah),  Desa Sukaraya (Rumah yang terdampak/terendam 20 Rumah),  Desa Air Paoh (Rumah yang terdampak/terendam 30 Rumah).

Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah didampingi kepala BPBD OKU Drs Januar Efenddy MSi menjelaskan, langkah-langkah  yang dilakukan BPBD Kabupaten  OKU melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, Gempa Sabatra, Aparatur Kecamatan/Desa/Kelurahan dan warga setempat.

Selain itu juga menurunkan personil dan peralatan kelokasi banjir untuk melakukan evakuasi  terhadap warga yang terdampak. BPBD OKU langsung meninjau lokasi banjir untuk melakukan kaji cepat.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved